MALANG POSCO MEDIA, Malang – Sebanyak 45 mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya Universitas Gajayana (Uniga) Malang mengunjungi tiga lokasi media di Yogyakarta dalam rangka pengembangan laboratorium prodi, selama dua hari sejak, Jumat (11/7) kemarin.
Kunjungan tersebut dipimpin oleh Muhammad Asnan, S.Sos., M.I.Kom, Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Uniga Malang dan diikuti oleh mahasiswa yang mengambil mata kuliah Jurnalistik dan Manajemen Media.
Universitas Amikom Yogyakarta menjadi tujuan pertama. Amikom merupakan perguruan tinggi yang dikenal dengan pendekatan praktis di bidang komunikasi dan teknologi informasi. Di sini, para mahasiswa Uniga Malang melakukan diskusi terkait pengelolaan laboratorium prodi serta konsep jalur non skripsi.
Asnan menjelaskan bahwa Prodi Ilmu Komunikasi Uniga Malang telah lama memiliki wacana membuka opsi non skripsi, namun belum menemukan rujukan yang jelas.
“Dari sharing dengan Amikom, kami mendapatkan gambaran mekanisme dan detail pelaksanaannya, seperti penggantian skripsi dengan proyek kreatif atau magang intensif,” ujarnya.
Banyak mahasiswa yang antusias dengan opsi tersebut, terutama bagi mereka yang lebih tertarik pada praktik media daripada penelitian akademis.

“Ini bisa menjadi terobosan untuk mempercepat kelulusan tanpa mengurangi kualitas kompetensi lulusan,” tambah Asnan.
Kunjungan kedua dilaksanakan di Reksa Birama TV, sebuah stasiun televisi lokal di Yogyakarta. Di sini, mahasiswa diajak melihat langsung proses produksi program televisi, mulai dari pengambilan gambar, penyiaran, hingga manajemen konten.
“Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga melihat bagaimana industri media TV bekerja secara nyata. Ini penting untuk membuka wawasan mereka tentang dinamika produksi siaran,” lanjut Asnan.
Kunjungan berikutnya dilakukan di TVRI Yogyakarta. Di stasiun televisi milik pemerintah ini, mahasiswa mendapatkan materi lebih mendalam tentang pra produksi, produksi, dan pasca produksi program televisi. Mereka juga mempelajari teknik editing, acara, serta manajemen program siaran.
“TVRI memberikan gambaran komprehensif tentang bagaimana sebuah program dirancang, diproduksi, hingga sampai ke penonton. Ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang ingin berkarier di industri penyiaran,” jelas Asnan.
Dari kunjungan ini, Asnan berharap tidak hanya sekadar studi lapangan, tetapi juga menjadi bekal bagi mahasiswa untuk terjun langsung ke industri media, khususnya televisi.
Dengan pengalaman langsung dari tiga lokasi kunjungan, Prodi Ilmu Komunikasi Uniga Malang berencana mengembangkan laboratorium media yang lebih modern dan relevan dengan kebutuhan industri. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi lulusan dalam bersaing di dunia kerja.
“Target kami, mahasiswa tidak hanya paham teori, tetapi juga mampu mempraktikkan ilmu mereka dalam pengelolaan media, baik sebagai jurnalis, produser, maupun konten kreator,” pungkasnya.(hud/adv/lim)