EDITORIAL
MALANG POSCO MEDIA – Pasca reformasi, gerakan mahasiswa memang meredup dan kurang diperhatikan. Semasa Pemerintahan Jokowi, gerakan mahasiswa nyaris tak bisa berbuat banyak. Dengan segala cara pemerintah mengakomodir dan memberi janji janji manis sehingga mahasiswa tak melakukan perlawanan berlebih yang menjurus anarkis.
Kini di Era Prabowo Subianto, mahasiswa kembali serentak bergerak. Gerakan masif di seluruh Indonesia ini pertanda baik. Ini karena muncul kesadaran anak anak muda terhadap nasib bangsanya. Betapa tidak, di awal pemerintahannya, Prabowo menerapkan kebijakan kebijakan yang ekstrem dan rawan penolakan masyarakat.
Kebijakan efisiensi anggaran yang terus menerus digaungkan menjadi pemicu amarah masyarakat. Ini yang membuat mahasiswa di seluruh Indonesia, termasuk di Malang melakukan konsolidasi dan kemudian melakukan aksi serentak di seluruh Indonesia. Mereka menolak kebijakan efisiensi yang bisa berdampak pada segala sektor, khususnya pada bidang pendidikan, kesehatan, lapangan pekerjaan dan infrastruktur di Indonesia.
Sebagai masyarakat, kita harus mendukung apa yang dilakukan mahasiswa. Gerakan demonstrasi yang dilakukan serentak di Indonesia, paling tidak memberi daya tekan dan kontrol kepada pemeritahan. Ini warning agar pemerintah, meskipun mempunyai kuasa, tak serta merta membuat kebijakan yang tidak pro rakyat dan justru menyengsarakan nasib rakyat.
Kalau sebelumnya, mayoritas masyatakat cuek terhadap aksi mahasiswa, saatnya masyarakat bergabung, bersatu padu menentang kebijakan kebijakan yang berdampak langsung pada masyarakat. Kalau mahasiswa tidak melakukan aksi, kepada siapa lagi kita berharap. Ketika DPR juga tak bisa diandalkan menjadi wakil rakyat di tingkat pusat.
Demonstrasi bisa menjadi gerakan yang efektif bila dilakukan secara bersama dan masif. Butuh kesamaan nasib dan kesamaan tujuan yang membuat masyarakat serta merta ikut dalam gerakan demonstrasi ini. Maka perlu edukasi yang terus menerus dilakukan mahasiswa terhadap masyarakat. Yang pasti mahasiswa tidak boleh menyerah. Harus terus berjuang melawan kebijakan kebijakan pemerintah yang tak pro rakyat.
Sekuat apapun penguasa, bila sudah membuat luka dan rakyat merasa sengsara, maka tunggu saja puncak kemarahan rakyat akan membuncah. Rakyat memang cenderung diam. Tapi bila semua merasakan hal yang sama, kegelisahan yang sama, kemarahan yang sama, ketidakadilan yang sama, maka sekali gerak, semua bisa membalikkan keadaan.
Buat mahasiswa teruslah bergerak, teruslah melawan kebijakan kebijakan pemerintah yang tak pro rakyat. Masyarakat bersatu dan bersama dalam gerakanmu.(*)
