MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI, Prof. Dr. H. Mohammad Mahfud Mahmodin, S.H., S.U., M.I.P. menekankan pentingnya memiliki jiwa nasionalis. Diantaranya dengan menghindari dan memerangi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Hal ini disampaikannya saat mengisi kuliah tamu Orientasi Studi dan Kehidupan Kampus (Oshika) Mahasiswa Pascasarjana Universitas Islam Malang (Unisma) di Hall Abdurrahman Wahid, Gedung Ali bin Abi Thalib, Jum’at (23/19) kemarin.
Pada kegiatan tersebut, Menteri yang akrab disapa Mahfud MD ini menyampaikan bahwa wujud dari nasionalisme adalah dengan mencintai negaranya. Ia menyadur petuah dari KH. Hasyim Asy’ari yakni Hubbul Wathan Minal Iman. “Agama itu memberi kenyamanan, yang enak tapi jangan seenaknya. Salah satu implementasinya dari iman itu ya dengan cinta tanah air kita,” ungkapnya.
Menurutnya generasi muda sekarang adalah penerus dari para pejuang kemerdekaan, karena adanya pemerintahan yang sah semua orang dapat menjalankan agamaya tanpa adanya ketakutan. Nasionalisme sendiri adalah rasa ingin memiliki, ingin merawat dan mempertahankan, diantaranya memerangi KKN. “Negara ini sedang dilanda KKN, kita produk reformasi yang memerangi KKN,” tuturnya.
Pria kelahiran 13 Mei 1957 asal Kabupaten Sampang Madura ini mengungkapkan, untuk menangani KKN tersebut harus membentuk politik hukum berorientasi pada pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Maka pemerintah mengeluarkan peraturan dan beberapa lembaga yang tentunya untuk memberantas tindak pidana KKN.
“Ada KPK yang dibentuk sebagai usaha untuk memberantas korupsi, ada lembaga-lembaga lain yang mengurusi dan mengawasi setiap badan yang ada di pemerintahan,” ujar Mahfud.
Selain itu, mewujudkan pemerintahan yang bersih dapat dilakukan dengan memanfaatkan kemajuan-kemajuan digital yang ada. Salah satunya pemanfaatan teknologi, informasi dan komunikasi yang dapat menjalankan pelayanan pemerintahan dengan cepat sehingga mengurangi celah adanya penyelewengan.
“Saudara-saudara semua harus melek digital, kalau gak bisa menggunakan teknologi yang ada, mending gak usah bekerja di pemerintahan,” lanjut Mahfud MD berpesan agar mahasiswa Unisma jadi SDM Indonesia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Khususnya yang Islami, dengan tetap memegang nilai-nilai Pancasila dan Nasionalisme agar dapat menjadi kader bangsa yang berintegritas dan jujur. (mp1/bua)