MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Gelandang Arema FC Evan Dimas Darmono akrab dengan bangku cadangan di awal musim BRI Liga 1 2022/2023 ini. Namun, ia mengakui akan bersikap profesional dengan keputusan tim pelatih dan siap memberikan support demi tujuan utama tim tercapai.
Dari enam laga di awal musim ini, mantan bintang Timnas U-19 ini memang harus rela kerap turun dari bangku cadangan di tangan Pelatih Eduardo Almeida. Setelah tampil 90 menit di pekan pertama, lima pekan berikutnya ia tak berada di starting eleven. Malahan, kala Tim Singo Edan menang atas Bali United, ia tak bermain.
Lantas, kala kalah dari PSM, ia bermain 45 menit di babak kedua, dan hanya turun 11 menit saat Arema FC menang 4-2 atas Rans Nusantara. Pelatih kerap memilih duet Renshi Yamaguchi dan Jayus Hariono di lini tengah, untuk menopang Gian Zola yang mensupport serangan Abel Camara dkk.
Menanggapi hal tersebut, eks Bhayangkara FC ini santai. Ia mengatakan, datang secara profesional dan menghormati pilihan atau strategi pelatih. “Saya datang ke sini sebagai pemain profesional. Saya selaku pemain pun harus bertindak profesional,” kata Evan Dimas.
Menurut dia, di tim Arema FC ada pelatih Eduardo Almeida, yang wajib dia anggap sebagai ayah yang tentunya mengetahui yang terbaik bagi anak-anaknya. Yang terbaik bagi kebutuhan tim. “Coach seperti papa saya sendiri, saya anggap sebagai ayah saya sendiri. Apapun keputusan coach Almeida saya selalu support,” urainya.
Evan mengatakan, ada yang lebih penting daripada mempermasalahkan main atau tidak, turun dari bench atau starting eleven. Yakni tiga poin untuk Arema FC. “Dalam hati saya, yang penting adalah tiga poin. Saya main, saya tidak main yang penting tiga poin,” tegas dia.
Lantas, pemain bernomor punggung 6 ini mengatakan, pemain profesional itu bukan sekadar bagus di lapangan. Namun, juga secara attitude di tim, baik di dalam maupun luar lapangan. Selain itu, ia juga tak mau merasa sebagai bintang atau pemain timnas. Evan Dimas siap menjadi supporting team, dimanapun dia ditempatkan.
“Pemain profesional bagi saya bukan hanya sekadar bagus di lapangan. Tapi ketika tidak main atau kita berangkat dari bangku bench maupun tribun, harus bagus dan memberikan support ke tim. Saya datang ke sini tidak merasa menjadi bintang ataupun saya menjadi pemain timnas. Saya siap dimainkan kapapun, yang penting saya selalu memberikan support ke Coach Almeida bagaimana caranya bisa mendapat tiga poin,” tandas dia. (ley/bua)