MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Politeknik Negeri Malang (Polinema) mengukuhkan dua guru besar, Selasa (14/6) kemarin. Pengukuhan digelar di Aula Pertamina POLINEMA, oleh Direktur Politeknik Negeri Malang Supriatna Adhisuwignjo, ST., MT. Tambahan dua guru besar ini akan semakin memperkuat Polinema sebagai politeknik yang unggul dan bereputasi.
Dua Guru Besar yang dikukuhkan yaitu Prof. Dr. M. Sarosa, Dipl. Ing. M.T dan Prof. Ir. Syamsul Hadi, M.T, Ph.D. Prosesi pengukuhan berlangsung secara khidmat dan lancar.
Direktur Polinema, Supriatna Adhisuwignjo mengucapkan syukur atas turunnya SK dua dosen menjadi guru besar. Saat ini Polinema telah memiliki sebanyak tiga Guru Besar yang berasal dari Teknik Mesin dan Teknik Elektro.
Dia juga berharap kedepannya akan segera menyusul guru besar dari bidang lain, seperti Teknik Kimia, Teknik Sipil, Akuntansi, Administrasi Bisnis dan jurusan-jurusan lainnya.
“Harapan kami beliau berdua yang sudah menjadi Guru Besar bisa menjadi SDM yang tangguh bagi Politeknik Negeri Malang. Dan semoga menjadi motivasi dosen lain yang sudah memenuhi syarat untuk segera meraih gelar Guru Besar,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, kedua Guru Besar yang baru dikukuhkan diberi kesempatan untuk menyampaikan pidato ilmiah. Prof. Dr. M. Sarosa, Dipl. Ing. M.T yang kini menjadi Guru Besar bidang Ilmu Teknik Mesin dalam pidato pengukuhannya menyampaikan perihal Kelelahan Bahan dan Pengujiannya serta Dampak bagi Kehidupan Manusia.
Ia menerangkan bahwa kelelahan bahan merupakan kejadian tersembunyi yang sangat mendadak tanpa adanya peringatan lebih dulu. Maka haruslah diwaspadai.
“Untuk menanggulangi adanya kelelahan bahan perlu adanya FATEMACH dengan tambahan bubuk kopi yang nantinya dapat diproduksi secara massal untuk memenuhi kebutuhan prediksi umur lelah industri,” ucap Sarosa.
Sedangkan Prof. Ir. Syamsul Hadi, M.T, Ph.D, yang dikukuhkan sebagai guru besar pada bidang Ilmu Teknik Informatika memilih untuk membahas Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk kehidupan yang lebih baik. Ia berujar bahwa TIK telah berkontribusi dalam bidang pendidikan, peningkatan ekonomi, dunia kesehatan dan masyarakat pada umumnya.
“Di bidang pendidikan telah dikembangkan sebuah media pembelajaran berbasis Artificial Intelligence (AI) salah satunya chatbot yang merupakan mesin penjawab dan telah diujicobakan di SMK Telkom Malang,” katanya.
TIK juga berperan dalam peningkatan ekonomi dengan adanya penelitian yang mengembangkan e-commerce berbasis web untuk perdagangan sembako. Sedangkan untuk dunia kesehatan bermanfaat untuk penanganan penyakit jantung. Dalam hal ini telah dikembangkan sistem kecerdasan buatan jenis Sistem Neuro-Fuzzy (SNF) yang berfungsi untuk mendeteksi IMA berdasarkan grafik rekaman listrik aktivitas jantung melalui pemindai citra EKG.
“Tak kalah penting TIK juga telah memudahkan kehidupan manusia, telah ada Dimmer LED Cerdas, sebuah dimmer pintar dengan pencahayaan dari deretan LED yang menyala bergantian atau bersamaan ditentukan oleh adanya gerakan disekitar lampu,” terang Syamsul Hadi.
Pengukuhan Guru Besar merupakan bagian dari agenda Dies Natalis ke-40 Polinema. Selain Pengukuhan Gubes, kegiatan Dies Natalis ke-40 juga dimeriahkan dengan Orasi ilmiah. Disampaikan oleh tiga dosen Polinema, yakni Siti Rohani, S.Pd, M.Pd, Ph.D menyampaikan perihal Kompetensi Komunikatif Antar-Budaya (Intercultural Communicative Competence) di Era Global Pasca-Pandemi.
Dr. Nawir Rasidi, S.T, M.T menyampaikan perihal Perilaku Retakan dan Prediksi Lebar Retak Pelat Beton Pracetak Komposit pada Struktur Deck Slab Jembatan. Dan Dr. Eng. Rosa Andrie Asmara, S.T, M.T yang membahas tentang Pengenalan Citra Wajah. (adv/mp2/imm)
