.
Wednesday, December 11, 2024

SMA SPI Kota Batu

Maknai Sumpah Pemuda Dengan Perbedaan, Bukan Seremonial

Berita Lainnya

Berita Terbaru


MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Sudah 94 tahun silam para pemuda dari Sabang sampai Merauke ikut memperjuangan Kemerdekaan Indonesia. Tepat Jumat (28/10) kemarin semua elemen merayakan Sumpah Pemuda. Termasuk SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu.

Nilai-nilai Sumpah Pemuda seyogyanya bisa menjadi motivasi dan memberikan makna untuk menerapkan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga Sumpah Pemuda tak hanya sekedar seremonial belaka.

Pesan itulah yang disampaikan oleh Wakil Kepala Sekolah SPI, Didik Tri Hanggono kepada para siswa-siswi SMA SPI dalam upacara Hari Sumpah Pemuda kemarin. Diungkapnya bahwa momentum Sumpah Pemuda bagi kalangan pemuda dari berbagai macam golongan, suku, ras, agama tidak boleh terpecah belah dan harus satu tujuan.

“Nilai-nilai Sumpah Pemuda seyogyanya bisa menjadi motivasi dan memberikan makna untuk menerapkan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Ini yang harus diterapkan oleh para pemuda, utamanya siswa-siswi SMA SPI Kota Batu,” ujar Didik kepada Malang Posco Media.

Dalam memperingati Sumpah Pemuda ke 94 dengan tema ‘Bersatu Bangun Bangsa, pihaknya ingin Sumpah Pemuda membawa energi positif tidak hanya bagi pemuda dalam hal ini para pelajar. Tetapi juga bagi guru dan keseluruhan di SPI.

“Dengan begitu semua warga SMA SPI bisa menumbuhkan nasionalisme dan semangat juang dalam meraih tujuan bangsa Indonesia. Karena keberagaman atau kebhinekaan di SPI merupakan potensi dan kekuatan yang harus dijaga dan dirawat sehingga dapat memberikan keindahan,” bebernya.

Apalagi para siswa SPI banyak berlatar belakang berbeda. Mulai dari suku, daerah, agama, dan lain-lain namun tetap terajut dalam persatuan. Hal itu juga senada dengan apa yang disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali yang memberikan pesan supaya para pelajar bisa menyikapi banyak perbedaan.

“Perbedaan tentu bisa menjadi kekuatan terutama bagi para pelajar. Kekuatan perbedaan bisa diartikan para pelajar harus semangat menimba ilmu demi meraih cita-cita. Bukan malah menjadi faktor yang melemahkan atau pemecah belah,” tegasnya.

Salah satu siswa SMA SPI, Sheril Jesiana Anastasya menambahkan bahwa dirinya sebagai pemuda saat ini harus bisa melanjutkan para pemuda yang telah mencetuskan Hari Sumpah Pemuda. Caranya dengan menjadi pemuda yang berprestasi.

“Dulu Hari Sumpah Pemuda menjadi cara anak muda dari berbagai suku, adat dan agama memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sekarang sebagai pemuda tinggal mengisi dengan melahirkan sebuah karya inovatif dan mencetak prestasi. Dengan begitu para pemuda akan menjadi penerus perjuangan. Apalagi pemuda adalah calon pemimpin bangsa,” pungkasnya. (eri)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img