Saturday, October 18, 2025
spot_img

Malang Autism Center Rayakan Satu Dekade dengan Pameran Lukisan Anak Autis Pertama di Jawa Timur

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media, Malang – Malang Autism Center (MAC) merayakan satu dekade perjalanan mereka dengan menggelar acara istimewa bertajuk “GUIDELINES PAMERAN LUKISAN DAN KARYA ART EXHIBITION DAY: VOICES FROM THE SPECTRUM”, 17-26 Oktober.

Acara ini mencatatkan sejarah sebagai Pameran Lukisan Anak Autisme Pertama di Jawa Timur. Pameran ini menampilkan karya dari 16 pelukis anak dengan autisme yang berasal dari berbagai daerah, mulai dari Jakarta hingga Mojokerto.

-Advertisement- HUT

Pembukaan pameran secara resmi dilakukan oleh Kepala Kejaksaan Negeri Kota Malang, Tri Joko, S.H., M.H., Jumat (17/10). Pameran ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan besar Malang Autism Colors 2025.

Dalam sambutannya, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Malang, Tri Joko, S.H., M.H., menyampaikan kehormatannya hadir tidak hanya sebagai institusi penegak hukum, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat yang peduli terhadap tumbuh kembang generasi penerus bangsa, termasuk anak-anak dengan kebutuhan khusus. Ia juga mengapresiasi upaya luar biasa yang telah dilakukan oleh founder MAC.

“Hari ini, kita tidak hanya melihat hasil karya seni. Kita menyaksikan ekspresi jiwa, semangat hidup, dan ketulusan hati dari anak-anak yang luar biasa, yang sering dipandang berbeda, namun sejatinya memiliki potensi besar yang belum tentu dimiliki oleh semua orang,” ujar Tri Joko. Ia juga menegaskan bahwa autisme bukanlah penyakit, melainkan suatu gangguan saraf yang memengaruhi pola pikir, tingkah laku, bahasa komunikasi, dan berinteraksi.

Sementara itu, Founder Malang Autism Center (MAC), M. Cahyadi, yang juga telah merawat anaknya dengan autisme sejak tahun 1999 hingga kini berusia 26 tahun, mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak. Pameran ini menjadi bukti nyata bahwa anak-anak dengan kebutuhan khusus dapat mengekspresikan diri dan berkarya layaknya anak-anak lainnya, asalkan diberikan ruang yang inklusif dan suportif.

Melalui kegiatan ini, MAC berharap masyarakat semakin memahami bahwa anak dengan autisme memiliki cara unik untuk berkomunikasi dengan dunia, salah satunya melalui seni.

“Selama masyarakat memberikan ruang, anak-anak dengan autisme mampu menunjukkan potensi luar biasa yang mungkin belum pernah kita bayangkan. Pameran ini bukan hanya tentang karya seni, tetapi juga tentang keberanian, ekspresi, dan inklusi yang perlu terus didorong,” ujarnya.

Pameran ini melambangkan bahwa perbedaan bukanlah sebuah batasan, melainkan warna yang memperkaya kehidupan bersama. Sesuai dengan semangatnya, MAC mengusung semboyan, “Anak autis berkarya, dunia berwarna,”. (*/nda)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img