spot_img
Wednesday, May 28, 2025
spot_img

Malang Barat Siaga Bencana, Hujan Deras, Pujon Lor Banjir

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA- Wilayah Malang barat mulai siaga bencana. Pasalnya intensitas hujan kian  meningkat. Bahkan Desa Pujon Lor, Kecamatan Pujon Kabupaten Malang diterjang banjir,  Rabu (29/11) kemarin

Kawasan Malang barat Kabuapten Malang  terdiri dari wilayah Pujon, Ngantang dan Kasembon. Berdasarkan catatan, setiap musim hujan terjadi banjir di  wilayah tersebut. Di antaranya Pujon dan Ngantang. Tahun lalu jalan yang merupakan akses Malang-Kediri terputus akibat longsor. 

BPBD Kabupaten Malang mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan. Sebab hujan kemarin sekitar pukul 13.25 WIB mengakibatkan sejumlah rumah di Dusun Krajan Desa Pujon Lor Kecamatan Pujon  kebanjiran.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan mengatakan, banjir disebabkan kenaikan debit air dari aliran Sungai Baluh.

“Saluran drainase juga sebagian tersumbat sampah mengakibatkan air meluap ke jalan raya dan permukiman warga di Dusun Krajan. Tinggi air mencapai satu meter,” imbuhnya.

BPBD Kabupaten Malang mendata, terdapat empat rumah milik warga Dusun Krajan yang terdampak banjir. Namun  tidak ada yang mengalami kerusakan.

Rumah yang terdampak banjir milik Supardi dan rumah milik Dian. Keduanya berada di RT 7 RW 04. Selain itu terdapat rumah Sukamto di RT 27 RW 03, dan rumah warga bernama Siti di RT 27 RW 05.

BPBD Kabupaten Malang yang menerima laporan kemudian mendatangi lokasi untuk menanggulangi bersama muspika, perangkat desa, dan warga lainnya. “Besok pagi (hari ini) kerja bakti bersama pembersihan sampah di saluran drainase yang tersumbat dan pembersihan sisa material yang terbawa banjir,” imbuh Sadono.

Air mulai berangsur-angsur surut sekitar pukul 14:30 WIB.  Camat Pujon  Indra Gunawan menambahkan, drainase tersumbat oleh  bamboo dan berbagai jenis sampah lainnya. Dalam peristiwa itu, Indra memastikan warganya dalam kondisi aman. Kendati terdapat salah satu pemotor yang terseret banjir.

“Itu terseret karena jalannya menurun. Tidak kenapa-kenapa, aman. Sekarang (kemarin sore) air sudah surut tinggal sisa lumpur yang dibersihkan warga di rumah-rumah,” katanya.

Kapolsek Pujon AKP Purwanto Sigit Raharjo menambahkan, pihaknya bersama warga kerja bakti untuk melakukan pencegahan banjir hari ini.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan menambahkan, pemetaan untuk optimalisasi penanganan dan mitigasi bencana terus dilakukan. Terutama bencana hidrometeorologi. “Kabupaten Malang memang memiliki sejumlah potensi bencana hidrometeorologi, termasuk daerah-daerah rawan bencana. Sudah kami petakan,” kata Sadono, kemarin.

Berdasar catatan BPBD Kabupaten Malang untuk bencana hidrometeorologi, 33 kecamatan seluruhnya diwaspadai. Sejumlah titik memiliki risiko tinggi. Dimana cuaca ekstrem berpotensi di 33 kecamatan dan tanah longsor di 28 kecamatan.

Untuk daerah rawan banjir atau banjir bandang, di antaranya Kecamatan Pujon, Ngantang, Kasembon, Karangploso. Selain itu  Dau, Singosari, Lawang, Pakis, Poncokusumo, Ampelgading, Tirtoyudo, Dampit, Sumbermanjing Wetan, Gedangan, Kalipare dan Wagir.

Sadono menekankan masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir selalu aware terhadap lingkungannya. Beberapa upaya yang bisa dilakukan di antaranya melakukan pembersihan saluran air yang ada. Selain upaya tersebut, hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir dengan melakukan normalisasi sungai.

Akan tetapi, normalisasi sungai di wilayah Kabupaten Malang bukanlah kewenangan Pemkab Malang. Melainkan kewenangan Pemprov Jatim melalui Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS). Dikatakannya, normalisasi juga bukan langkah pertama untuk mencegah banjir. Akan tetapi harus diiringi dengan tindakan pelestarian lingkungan hidup.

“Kalau Pemkab Malang melaksanakan itu nanti akan jadi permasalahan, karena bukan kewenangan kita,” sebutnya.

Sadono menjelaskan dalam upaya mengantisipasi bencana hidrometeorologi seperti banjir, BPBD Kabupaten Malang membentuk Pos Lapangan pada empat wilayah, yakni di Kecamatan Ngantang, Tumpang, Tirtoyudo, dan Gedangan. “Pos Lapangan tersebut dibentuk untuk percepatan penanganan darurat bencana,” ujarnya.

Sejumlah personel yang bersiaga di Pos Lapangan   menjadi tim reaksi cepat saat terjadi peristiwa bencana alam,   monitoring dan potensi bencana, serta  koordinasi dengan pemerintah setempat saat penanggulangan bencana.

“Setelah itu, juga melakukan kaji cepat bencana dan dampaknya, termasuk memberikan pendampingan,” tutur dia. (den/tyo/van) 

-Advertisement-.

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img