MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tidak hanya pameran produk-produk menarik dan berkualitas, Malang Creative Fair IV 2022 juga menggelar E-Talk Show di Cyber Mall, Selasa (12/4) kemarin. Talkshow secara daring ini mengusung topik menarik yaitu ‘Export to Manama–Bahrain’, yang menghadirkan beberapa pembicara yang berkompeten di bidangnya, dengan host Tio Arriela Doloksaribu, SE.,MSA.
Selama dua jam, Tio Arriela Doloksaribu memandu jalannya talk show yang diikuti 400 lebih peserta. Dosen Univeritas Wisnuwardhana (UNIDHA) ini berada di atas panggung Malang Creative Fair bersama Roy Anugrah, SE. MBus, Owner Basuki Lacasa Art Gallery sekaligus Ketua Laboratorium Kewiraswastaan UNIDHA dan Amelia Anzeline, SH., Diaspora Bahrain yang juga Anggota Parekraft Indonesia Cabang Bahrain.
Pembicara lainnya melalui aplikasi Zoom, ada Rektor UNIDHA Prof. Dr. H. Suko Wiyono, SH. MH., Mantan Duta Besar Indonesia untuk Bahrain Nur Syahrir Rahardjo, dan Sarifudin Bin H. Machmud, Operation Manager Carefour Hypermarket Bahrain. Sesuai topik, talkhow secara offline dan online ini lebih banyak membahas peluang untuk ekspor ke Negara Bahrain.
“Melalui talkshow ini, kita sharing berbagi pengalaman dengan teman-teman UKM, khususnya untuk produk-produk yang siap go internasional. Kita mencoba untuk membuka pintu gerbang ekspor ke Middle East (Timur Tengah), khususnya Manama Bahrain, yang mana bila kita mencapai ke sana, maka seluruh Middle East bisa kita capai semuanya,” terang Roy Anugrah, SE. MBus.
Akan tetapi, menurutnya, dalam perjuangan ini tidak mudah, karena ada standar-standar yang harus dipatuhi. Misalnya protokol-protokol, baik dokumen, standar produk maupun kualitas dan kuantitas, yang sudah ditetapkan negara tujuan. “Insya Allah kalau kita bisa menembus pasar Manama Bahrain ini, kita bisa menembus negara lain,” lanjut Akademisi yang juga penanggung jawab Malang Creative Fair ini.
Selanjutnya Amelia Anzeline, SH., menjelaskan dengan adanya E-talkshow ini diharapkan untuk para pelaku bisnis di Indonesia bisa memiliki gambaran tentang pasar Bahrain, mengetahui proses ekspor impor dan regulasinya, serta mengenalkan komunitas yang ada di Bahrain. Menurutnya, volume perdagangan antara Indonesia dan Bahrain masih relatif kecil.
“Bahrain sebagai pintu gerbang untuk memasuki negara-negara Gulf Coorperation Council, yaitu Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Abu Dhabi, Dubai, Sharjah, Al Quwain dan Fujairah. Bahrain menjadi negara terbaik di Middle East untuk hidup dan bekerja, selain itu masyarakat Bahrain antusias dengan hal-hal baru,” jelas Amelia Anzeline.
Dipaparkannya, cara untuk memperkenalkan produk Indonesia kepada masyarakat Bahrain adalah melalui ajang pameran produk. Terlebih lokasi Bahrain cukup strategissebagai lalu lintas perdagangan di Timur Tengah. Didukung juga Bahrain memiliki index pembangunan manusia yang tinggi atau berpendapatan tinggi, merupakan peluang bagi Indonesia melakukan ekspor.
Sementara itu, Mantan Duta Besar Indonesia untuk Bahrain, Nur Syahrir Rahardjo menyebutkan sejumlah produk ekspor Indonesia yang dibutuhkan dan memiliki peluang pasar di Bahrain. Yakni alumunium oksida, kendaraan roda empat, produk makanan, tekstil, hasil pertanian, perikanan, gawai seluler dan pengolah data serta alat kontrollistrik yang bisa diproduksi di Indonesia.
“Selain itu pemerintah Bahrain sedang menggalakkan konsep penghijauan di seluruh wilayahnya, sehingga Indonesia memiliki potensi untuk mengekspor tanaman, pupuk dan bahan-bahan lainnya,” ungkap Nur Syahrir Rahardjo yang mendorong adanya penerbangan langsung dari Manama Bahrain ke Jakarta agar bermanfaat mengurangi cost ekspor impor.
Menindaklanjuti hasil talk show ini, panitia memberi kesempatan peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, pengusaha dan pelaku UMKM untuk mengirimkan data bisnis mereka. Khususnya bagi mereka yang berminat untuk belajar ekspor ke Manama Bahrain. Terlebih lagi para peserta Malang Creative Fair IV yang rencananya digelar hingga 17 April mendatang.
“Saya senang sekali dengan adanya kegiatan seperti ini. Semoga dari talk show ini bisa ditindak lanjuti kedepan bisa menjalin kerjasama untuk bisa ekspor ke Bahrain, khususnya dari mahasiswa , akademisi atau lulusan UNIDHA yang memiliki bisnis,” yakin Rektor Universitas Wisnuwardhana, Prof. Dr. Suko Wiyono. (bua/ley)