MALANG POSCO MEDIA – Dalam upaya terus mengembangkan industri wisata kesehatan di Malang Raya, Malang Health Tourism Board melakukan audiensi kepada jajaran Kementerian Koordinator Perekonomian RI, Kementerian Pariwisata dan Kementerian Kesehatan RI di Jakarta, Jumat (25/4).
Ketua Malang Health Tourism Board Ardantya Syahreza menjelaskan pihaknya terus mendorong adanya pengembangan sebuah senior living and wellness resort yang berada di Kawasan Jatimpark Group, Kota Batu.
“Ini adalah terobosan resort di mana akan tersedia layanan medis klinik orthopedi, geriatri, gizi, mental health, fisioterapi serta pelayananspa, yoga, gardening, yang menyasar pada segmen masyarakat urban yang sudah sadar adanya kebutuhan untuk menjaga kebugaran fisik dan mental. Serta masyarakat pra lansia dan lansia yang membutuhkan fasilitas untuk meningkatkan kualitas aging agar tetap sehat dan produktif hingga usia lanjut,”urainya kepada Malang Posco Media, Sabtu (26/4).
Ditambahkan, Malang Health Tourism Board juga mengusulkan dijadikannya wilayah Malang Raya termasuk Batu, Malang dan Bromo untuk menjadi Kawasan Ekonomi Khusus Wisata Kesehatan dengan dipelopori project Senior Living dan Wellness Resort di Batu. Terlebih sudah adanya lima rumah sakit yang tersertifikasi wisata medik di Malang Raya.
Asisten Deputi Pengembangan Pariwisata Kemenko Perekonomian Herfan Brilianto Mursabdo menyambut baik usulan ini dan mengusulkan agar project ini dijadikan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) dahulu dengan mendorong Malang Health Tourism Board untuk mengundang berbagai klinik stemcell, estetik, hair transplant, kebugaran dari luar negeri yang didukung oleh kerjasama dengan seluruh Rumah Sakit tersertifikasi Wisata Medik di Malang Raya. Yakni Persada Hospital, RSUD Karsa Husada Batu, IHC Lavalette, RKZ Panti Waluya Sawahan, RS Panti Nirmala dan RS Wava Husada agar memberikan daya unggul bagi calon proyek strategis nasional ini.
Proyek ini diharapkan akan mengundang turis-turis mancanegara untuk bisa menikmati kegiatan wellness long-stay di resort tersebut untuk melakukan self-recharge, menikmati masa pensiun mereka dengan berbagai kegiatan wellness / kebugaran, olahraga, kreatifitas, berkebun, kegiatan seni, dll di resort tersebut.
Sehingga Malang Health Tourism Board juga menuntut pemerintah juga bisa memberikan kebijakan keleluasaan bagi para turis mancanegarabisa mendapatkan visa long-stay di daerah Batu ini atau Lokasi-lokasi lain di Malang Raya.
“Keberadaan para turis-turis mancanegara yang akan long-stay akan mendorong belanja di daerah Malang Raya yang diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, membuka lebih banyak lapangan kerja dan juga mengundang investasi asing untuk masuk ke Malang Raya,” pungkas Ardantya Syahreza.(nug)
-Advertisement-.