MALANG POSCO MEDIA – Hujan terus mengguyur Antalya dalam dua hari terakhir. Aktivitas wartawan Malang Posco Media Stenly Rehardson dan tim Arema FC Women lebih banyak dilakukan di hotel. Melihat jendela menantikan sinar matahari keluar dari balutan mendung.
Sinar matahari benar-benar mahal di Antalya. Rabu (23/2) lalu cuaca sempat cerah, matahari muncul sekitar pukul 15.00. Tapi mungkin hanya 30 menit. Setelah itu tertutup mendung tebal, lalu hujan lagi. Sehari berikutnya, Kamis (24/2) kemarin pun masih sama. Malah sampai pukul 16.00 tak ada panas atau sinar matahari sama sekali.
Hujan terus mengguyur, berarti terhitung sejak Selasa malam. Bahkan, prakiraan cuaca menyebut sinar matahari bakal bersinar di hari Sabtu (26/2) besok. Praktis suasana selama dua hari terakhir seperti jelang magrib di Indonesia. Baik itu pagi, siang dan sore.
“Biasa kondisi seperti itu. Terakhir benar-benar cerah, lebih dari seminggu lalu,” ujar Liason Officer Bolabros Football di Antalya, Gokcen Emre Eroglu.
Hujan ini pulalah yang membuat official Arema FC Women secara cepat mengubah schedule latihan. Tak berlatih outdoor demi menjaga kondisi dalam dua hari terakhir. Selain gym, pemain menjani aerobik.
Kembali tentang hujan dan cuaca. Sebagian masyarakat Turki suka musim dingin. Tentu bila dibandingkan dengan musim panas, yang katanya bisa mencapai 45 derajat. Namun rata-rata sekitar 30-40 derajat.
“Tak ada orang yang mau keluar rumah sebelum jam tiga sore. Kecuali ada keperluan sangat mendesak. Musim panas di sini sangat panas, kalau musim dingin, sejuk,” sebutnya.
Dia pun bercerita saat musim dingin, Antalya menjadi jujukan wisatawan. Karena terkadang, matahari masih bersinar meski 1-2 jam setiap harinya.
Menurut Emre yang juga bekerja di agen perjalanan wisata, ada sekitar 7 juta orang datang ke Antalya di luar musim panas, antara Januari sampai Agustus. Padahal yang datang pun dominan dari Eropa. Seperti Rusia, Ukraina, Jerman hingga Polandia yang sejatinya juga memiliki empat jenis musim layaknya Turki. Musim dingin, semi, gugur dan musim panas.
Saat ini hampir setiap hotel penuh dengan wisatawan. Padahal rata-rata hotel memiliki minimal 500-1.000 kamar untuk kategori bintang lima seperti Innvista Hotel Belek. Sedangkan hotel bintang tujuh atau resort, memiliki 1.500-2.000 kamar.
“Di sini rata-rata hotel bintang lima, jumlah kamarnya banyak. Karena orang berwisata ke sini. Baik musim panas atau tidak,” kata dia.
Banyaknya wisatawan, juga membuat pemilik hotel membangun propertinya lengkap dengan fasilitas hiburan. Misalnya waterboom. Di Innvista Hotel Belek pun demikian. Namun sayang ketika kami berada di sini masih dalam tahap renovasi.
Akan tetapi, tamu hotel masih bisa memanfaatkan fasilitas kolam renang yang terbagi menjadi empat kolam di bagian depan. Tepat di depan restoran dan cake area. Selain itu, hotel ini juga memiliki dua area bar serta fasilitas jacuzzi yang sangat luas serta free bagi tamu hotel, dan gym dua area. Di hotel setiap tamu dibuat sangat nyaman dengan vibes seperti liburan. (ley/van/bersambung)