spot_img
Saturday, October 19, 2024
spot_img

Malang Raya Dihantui Cuaca Ekstrem

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA- Tetap waspada bencana alam. Cuaca ekstrem seperti Sabtu (13/8) dan Minggu (14/8) kemarin diprediksi masih berpeluang terjadi. Kemarin akibat cuaca ekstrem, pohon tumbang di Desa Karangkates sebabkan akses Malang-Blitar terganggu. (Baca grafis di Koran Malang Posco Media)  

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo Taufiq Hermawan menjelaskan saat ini wilayah Jawa Timur memang berada pada musim kemarau. Namun diperkirakan berpotensi hujan dengan intensitas bervariatif. Mulai ringan, sedang bahkan hujan lebat disertai petir.

- Advertisement -

“Ini dikarenakan aktifnya gangguan atmosfer Kelvin dan Rossby. Serta adanya daerah konvergensi di wilayah Jawa Timur,” papar Taufiq.

Selain itu, cuaca ekstrem yang berdampak di wilayah Malang Raya ini terjadi karena suhu muka laut di perairan Jatim yang masih cukup hangat dengan anomali suhu muka laut antara +0.5 sampai dengan +2.0 derajat celcius.

Berdasarkan hal tersebut, kondisi atmosfir menjadi labil. Sehingga berpengaruh terhadap pembentukan awan  cumulonimbus. Ini akan semakin intens dan dapat mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang hinggat lebat disertai petir dan angin kencang sesaat.

“Potensi hujan itu diperkirakan terjadi mulai 11 sampai 15 Agustus 2022 di wilayah Jawa Timur,” kata dia.

Karena itulah Taufiq mengimbau warga tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana hidrometeorologi. Yakni seperti potensi banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angina kencang, pohon tumbang dan jalan licin.

Sementara itu di Kota Malang, hujan lebat memang sudah terjadi sejak Sabtu (13/8) lalu dan  Minggu (14/8) kemarin. Akibatnya terjadi pohon tumbang dan puting beliug.  Plt Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni menjelaskan ada 37 rumah dan bangunan  rusak akibat puting beliung, Sabtu (13/8) lalu. Wilayah paling terdampak di Kelurahan Kebonsari  Kecamatan Sukun.

“Bangunan rumah warga, ada sekolah (SMKN 7, SDN Kebonsari 1 dan SDN Kebonsari 4) dan pondok pesantren (PP Annuriyah) yang mengalami kerusakan. Atap jebol dan genteng jatu,”jelas Ida Ayu saat dikonfirmasi kemarin.

Selain itu terdapat empat warga mengalami luka-luka akibat terkena reruntuhan bangunan yang rusak. Dua orang mengalami luka sedang dan dua orang lainnya luka ringan.

Ida Ayu mengatakan dua orang dengan luka sedang sudah ditangani dan dirujuk ke RST dr Soepraoen. Sementara yang luka ringan dirawat di rumah. 

“Selain rumah atau bangunan rusak, sebanyak tiga pohon  tumbang di kawasan Kelurahan Kebonsari,” kata dia.

Wilayah Kabupaten Malang juga jadi sasaran bencana akibat cuaca ekstrem. Seperti di Desa Kebonagung Kecamatan Pakisaji, puluhan rumah dan satu bangunan fasilitas umum mengalami kerusakan.

Minggu (14/8) kemarin, angin kencang mengakibatkan pohon tumbang di jalur Malang Blitar di Desa Karangkates Sumberpucung.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Sadono Irawan mengatakan, angin kencang  di Desa Kebonagung Kecamatan Pakisaji merusak lebih dari 25 rumah. Sementara satu fasilitas umum musala juga mengalami kerusakan ringan. Angin puting beliung terjadi sekitar pukul 14.00 sore.

“Hujan lebat dan angin kencang menyebabkan puluhan rumah rusak ringan, delapan rumah rusak sedang dan satu fasilitas umum rusak ringan,” kata Sadono, Minggu (14/8) kemarin. Lokasi tepatnya di Dusun Sememek  Desa Kebonagung. Ia merincikan, ada 27 rumah rusak. Rinciannya 20 rumah rusak ringan, tujuh sedang, dan satu musala terdampak.

Sandono menambahkan, usai kejadian itu anggota TRC BPBD Kabupaten Malang bersama perangkat Muspika telah melakukan asesemen di lokasi. Termasuk melakukan evakuasi pohon yang menimpa salah satu rumah milik warga. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Pihak BPBD Kabupaten Malang menyalurkan bantuan peralatan kebersihan, serta sembako kepada warga yang terdampak.

Kapolsek Pakisaji AKP Sutomo menambahkan setelah dilakukan asesmen kembali, rumah rusak menjadi 80 rumah. Mereka turut terdampak meski mengalami kerusakan ringan.

“Data terakhir 80 rumah terdampak angin puting beliung. Mayoritas mengalami kerusakan pada atap rumahnya,” terang Sutomo.

Kapolsek yang akrab disapa Tom ini mengatakan Polres Malang menerjunkan personel dan logistik untuk membantu para korban.

“Kami memberikan bansos, berupa beberapa paket sembako dan material (bahan bangunan) kepada para korban,” ungkapnya.

Beberapa bantuan yang diberikan berupa dua kwintal beras, beberapa paket mi instan dan meterial bangunan pendukung perbaikan seperti asbes, serta sejumlah uang.

Ia menambahkan, angin kencang yang menyertai hujan lebat, kemarin. Jalur Malang-Blitar di Desa Karangkates Sumberpucung sempat lumpuh akibat pohon tumbang menutup akses jalan. Kejadian tersebut sekitar pukul 16.00 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Hujan intensitas deras disertai angin kencang menjadi penyebab pohon tumbang di area Desa Karangkates Sumberpucung, tepatnya sebelum bendungan Lahor. Personel gabungan BPBD dan relawan telah melakukan kaji cepat dan evakuasi. BPBD Kabupaten Malang mencatat proses asesmen dilakukan hingga sekitar pukul 17.30 sore. Jalan yang tertutup akhirnya bisa dilalui kembali. (ica/tyo/van)

- Advertisement -
spot_img
spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img