MALANG POSCO MEDIA, SOLO – Timnas Mali U-17 benar-benar memiliki tempat di hati pecinta sepak bola Indonesia. Salah satunya terbukti ketika laga perebutan juara ketiga melawan Argentina U-17 di Stadion Manahan Solo, Jumat (1/12) kemarin. Ibrahim Diarra dkk mendapatkan banyak dukungan dari penonton yang hadir di balik laga yang dimenangkan Mali tersebut.
“Mali, Mali, Mali,” teriak suporter yang berada di tribun Stadion Manahan Solo tersebut.
Bukan hanya suporter dengan bendar Mali saja yang berteriak demikian. Namun, suporter lainnya pun meneriakkan nama negara Afrika tersebut di beberapa momen. Misalnya saat pemain memasuki lapangan untuk pemanasan, lalu ketika pemain membawa bola hingga gol ketika dilesakkan ke gawang Argentina.
Begitu pula saat terjadi tendangan bebas atau peluang dimiliki Mali. Teriakan dan tepuk tangan tersebut semakin kencang.
Sebaliknya, aksi memukau Argentina sebelum laga salam yang juga mengundang decak kagum, kini tak lagi mendapatkan banyak dukungan. Apalagi ketika terjadi pelanggaran terhadap pemain Timnas Mali. Teriakan ‘huu’ langsung nyaring terdengar.
Mali memang sudah terlihat mendapatkan tempat di hati suporter Indonesia saat laga terakhir penyisihan Grup B melawan Kanada. Saat itu, berbarengan dengan hari pertandingan Indonesia U-17 berlaga. Tak pelak, pendukung timnas pun memberikan support.
“Kami suka dengan permainan Timnas Mali. Salah satu yang paling menghibur di Piala Dunia U-17 ini,” kata Kriswantono, suporter asal Surabaya yang datang dalam laga kemarin di Stadion Manahan.
Menurutnya, permainan Mali sangat agresif. Lalu, tak kenal lelah sepanjang pertandingan.
“Lihatlah mereka berlari. Argentina ini selama kejuaraan ini sangat cepat. Tapi, pemain Mali jauh lebih cepat sepanjang laga,” papar dia.
Dukungan untuk Timnas Mali ini pun tak sia-sia. Sebab, juara tiga berhasil diraih. “Mereka kalah di semifinal hanya karena tidak beruntung, bermain dengan 10 pemain,” sambung Deka Putra, suporter asal Solo yang berada di tribun timur Stadion Manahan. (ley)
