MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Siswa-siswi SDIT Ahmad Yani (SD SITAYA) terlihat khusuk dan tertib saat mengikuti kegiatan Manasik Haji, Rabu (4/6) kemarin. Mereka larut dalam praktik ibadah yang menjadi salah satu rukun Islam ini. Bacaan dan gerakan diikuti dengan seksama. Kegiatan digelar di Lapangan Ajendam V/Brawijaya.
Turut serta puluhan siswa-siswi dari TK Griya Tahfidz Balita sebanyak 26 anak dan TK Al Huda Bagus sebanyak 52 anak. Sedangkan dari SDIT Ahmad Yani sendiri diikuti seluruh siswa mulai kelas 1 sampai kelas 6.
Kepala SDIT Ahmad Yani, Nurdiah Rachmawati, S.Pd., M.Pd mengatakan, kegiatan manasik menjadi agenda rutin setiap tahun. Dan selalu mengundang TK yang ada di sekitar sekolah. “TK Griya Tahfiz Balita dan TK Al Huda Bagus memang rutin selalu ikut bergabung dengan kami. Juga beberapa TK lain yang tahun ini belum sempat bergabung karena ada agenda lainnya,” katanya.
Seluruh siswa mengikuti tahapan manasik dengan tertib. Dimulai dari proses simulasi paspor di imigrasi. Selanjutnya ada sedekah safar, niat haji, salat mutlak dan thawaf. Tahapan berlanjut ke sa’i, wukuf hingga tahallul dan minum air zamzam.
Kegiatan manasik terlihat lebih bermakna dengan adanya fasilitas berupa replika atau miniatur ka’bah. Juga miniatur lempar jumrah, area sa’i dan sebagainya. Semuanya disetting menyerupai aslinya. “Supaya ada gambaran dan anak-anak menjadi lebih memahami. Dengan begitu membangkitkan motivasi mereka untuk kelak melaksanakan ibadah haji yang sesungguhnya,” ujar Rahma, sapaan akrabnya.
Yang istimewa, SDIT Ahmad Yani menugaskan siswa-siswi yang tergabung dalam kelompok Sitaya Berbudaya di Masjid (Sidamas). Mereka adalah siswa-siswi pilihan dengan karakter dan budaya religi yang kuat.
Tim Sidamas ini dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mendampingi ‘jamaah haji’. Mulai yang TK sampai kelas 6. Mereka juga memimpin bacaan dan gerakannya.
Guru sudah melakukan briefing untuk anak-anak Sidamas ini. Dan mulai awal Mei sudah mengajarkan bacaan manasik. Dengan buku panduan khusus manasik yang dibuat oleh SDIT Ahmad Yani. Bahkan sebelumnya juga ada simulasi. “Harapannya saat pelaksanaan manasik bisa lebih tertib dan bagus. Dan Alhamdulillah hasilnya lebih teratur. Meskipun cuacanya panas, semuanya terlihat antusias,” tutur Rahma.
Dia menjelaskan, usia SD merupakan masa golden adge. Karena itu harus dimaksimalkan sebaik mungkin. Pembelajaran tidak cukup hanya teori di kelas. Tetapi butuh praktik sebagai implementasi dari materi yang sudah dipelajari siswa.
“Anak-anak butuh melakukan. Dengan melakukan pembelajaran bisa lebih dipahami dan mudah diingat. Seperti manasik ini. Setidaknya selama SD mereka enam kali melakukan,” tandasnya.
Manasik Haji SD Ahmad Yani dimulai pukul 07.00 WIB. Pemberangkatan dimulai dari sekolah oleh Pengawas GPAI Klojen Umi Latifah, S.PdI. Siswa juga menyimak khotbah Wukuf Arafah yang disampaikan oleh Kasi PAIS Kemenag Kota Malang, Dr. Febrian Taufiq Sholeh, M.Pd. (imm/sir/udi)