.
Thursday, December 12, 2024

Manasik, Jadikan CJH Mandiri dalam Beribadah

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sembari menunggu turunnya Keppres haji yang hingga kini tidak kunjung terbit, Kementerian Agama Kota Malang memberikan penyegaran kepada petugas dan calon jamaah haji (CJH) dengan pendampingan manasik haji. Manasik haji ini dilangsungkan 10 hari hingga Rabu (12/4) mendatang dan dilakukan secara hybrid, atau daring sekaligus luring.

Kepala Seksi Penyelenggaraan Umrah dan Haji Kemenag Kota Malang H. Mukhlis menjelaskan, manasik haji ini termasuk dalam program ‘Manasik Sepanjang Tahun’ yang bertujuan agar jamaah ketika menjalankan ibadah di tanah suci nantinya menjadi mandiri.

“Jadi program manasik ini kita me’recharge’ ilmunya para jamaah. Meningkatkan kualitas dan saya kira manasik kita ini pakai materi Mazahib Al-Arba’ah. Jadi bisa diikuti oleh semua kelompok. Kita tidak hanya pakai satu mazhab, tapi banyak mazhab. Dan yang kita gunakan sebagai literasi adalah fiqihnya Kementerian Agama, tuntunan manasik haji dari Kemenag RI atas saran dari kelompok bimbingan,” jelas Mukhlis kepada Malang Posco Media di kantor Kemenag Kota Malang, Minggu (2/4) kemarin.

Peserta manasik ini juga diikuti oleh perwakilan KBIH, perwakilan madrasah, masyarakat dan petugas haji disamping khususnya CJH yang berangkat tahun ini. Terutama untuk petugas atau pembimbing haji yang belum pernah merasakan haji seperti petugas kesehatan dari dinas kesehatan terkait. Mereka diharapkan juga bisa berbagi pengetahuan tentang kesehatan untuk para peserta manasik.

“Misalnya cara tensi, bagaimana memeriksa suhu tubuh, karena nanti jamaah (kebanyakan) minta tolong ke semuanya. Tidak anggap itu petugas kesehatan atau bukan. Jadi kita agak lebih luas lah insya Allah dalam memberikan (materi) manasik,” tukasnya.

Ini penting lantaran ketika haji, dikatakan Mukhlis bisa saja ada banyak jamaah haji yang kemudian sakit karena faktor usia. Ini kerap menjadi kendala tersendiri di lapangan. “Yang jadi masalah adalah sepuh, sakit, dan tidak ada keluarga. Nah ini yang agak rumit. Petugas memang ada, tapi kan kalau misal yang sakit ada 12, sedangkan petugasnya 5, itu kan problem,” jelasnya lagi.

Manasik haji ini nanti juga akan dilengkapi dengan praktik di hari-hari terakhir pelaksanaannya. Disamping manasik ini, kedepan juga ada pelaksanaan manasik haji lagi, yang akan menghadirkan pembicara dari pemerintah daerah. Namun untuk pelaksanannya masih belum ditentukan.

Dalam kesempatan bimbingan manasik ini juga, Mukhlis menyampaikan kebijakan baru dari pemerintah. Dimana untuk fasilitas koper tiap CJH tahun ini berbeda dengan biasanya. Tahun ini koper CJH bukan terbuat dari kain lagi, melainkan terbuat dari plastik. Ini penting jadi perhatian, sebab kebanyakan jamaah haji biasanya barang bawaannya bertambah banyak ketika pulang haji.

” Sekarang batasnya bawaam di Jatim khususnya untuk pemberangkatan itu maksimal 20 kilogram, tas tentengnya hanya 7 kilogram maksimal. Informasi yang baru juga hasil dari rapat kemarin, Kota Malang itu nanti masuk di gelombang kedua dan kurang lebih 50 kloter ke atas atau berangkat sekitar awal Juni kalau tidak akhir Mei,” tutupnya. (ian/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img