MALANG POSCO MEDIA, MALANG – WE’QU berhasil menyulap besi bekas menjadi kerajinan estetik yang bernilai jual tinggi. Produk unggulannya ada beberapa jenis, di antaranya tempat tisu, tempat air mineral gelas dan pot.
Owner WE’QU, Siti Shofia, mengatakan, awla mula tercetusnya ide memanfaatkan besi bekas untuk sebuah kerajinan berawal dari keinginannya untuk menekan biaya produksi.
“Karena selain memanfaatkan besi bekas, untuk menunjang produk ini juga masih diperlukan anyaman untuk bagian penunjangnya,” ungkap Siti.
Ia melanjutkan, besi bekas hanya dijadikan sebagai kerangka agar produk mempunyai karakter yang kokoh dan tidak mudah rusak. Kerangka tersebut kemudian dilapisi dengan plastik sintetis warna-warni yang dianyam.
Selain tempat tisu dan tempat minum, WE’QU juga memproduksi aneka pernak pernik lainnya. Termasuk tudung saji, proses pembuatan yang memakan waktu hingga dua hari tersebut dibanderol dengan harga Rp 60 ribu sampai Rp 200 ribuan.
“Pembuatan kerajinan ini cukup memerlukan waktu yang cukup lama. Dalam sehari dapat memproduksi satu buah wadah tisu, karena memang dibuat secara hand made,” urainya.
Tak hanya itu, adanya pandemi juga memberi kendala tersendiri terhadap proses produksi. Banyak tukang las yang tutup, sehingga menghambat pembuatan kerangka besi.
Menurutnya, WE’QU lebih memilih menggunakan bahan plastik sintetis karena harganya yang lebih terjangkau dibanding rotan. Bahan rotan juga terbilang lebih mahal harganya sehingga akan mempengaruhi harga jual.
“Dengan menggunakan plastik sintetis tampilan yang dihasilkan semakin modern dengan sekitar 10 aneka warna. Penggunaan warna terang ini banyak diminati oleh kalangan ibu muda,” tutup Siti.
Kerajinan yang telah hadir sejak 2018 lalu tersebut sekarang semakin dikenal masyarakat luas. Penjualannya juga terus meningkat, terutama mendekati momen Ramadan, setiap harinya tak kurang dari 10 item terjual. (nit/lin)