DPRD Dorong Bus Wisata
MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Wacana transportasi bus wisata oleh Pemkot Batu mendapat dukungan dari Ketua Komisi B DPRD Kota Batu, Hari Danah Wahyono. Anggota DPRD dari Fraksi Gerindra ini menyatakan dukungan transportasi wisata berupa mini bus agar mengurangi volume kendaraan di Kota Batu.
“Terkait wacana mini bus yang disampaikan oleh Pj Wali Kota Batu kami sangat mendukung penuh. Pasalnya ini jadi salah satu alternatif untuk mengurangi kemacetan di Kota Batu,” kata Hari Danah kepada Malang Posco Media, Minggu (12/2).
Ia menjelaskan, dengan hadirnya bus wisata diharapkan mampu memecah kunjungan wisatawan. Khususnya kunjungan ke desa wisata yang ada di Kota Batu. Dengan adanya bus wisata nanti bisa diprioritaskan agar kunjungan ke 24 desa wisata yang ada di Kota Batu. Apalagi saat ini tiap desa hampir memiliki rest area. Sehingga tinggal membuat rute kunjungan dan juga infrastuktur penunjang. “Jadi rest area yang selama ini minim pemanfaat bisa digunakan. Ini secara tidak langsung juga mengaktifkan pasar wisata atau stand kosong yang ada di rest area bagi warga desa untuk berjualan oleh-oleh khas desa,” bebernya.
Tidak hanya itu dengan adanya bus wisata secara tidak langsung membuat volume kendaraan berkurang. Karena kendaraan pribadi akan memarkirkan kendaraannya di rest area. “Ini artinya juga bisa jadi retribusi parkir yang bisa dikelola oleh Dishub. Jadi semua bisa merakan dampaknya. Mulai desa wisata yang dikelola BUMDes berjalan dan jadi pemasukan desa. Kemudian pelaku UMKM bergeliat dan pengangguran berkurang berkat terbukanya lapangan pekerjaan,” ungkapnya.
Namun sebelum jauh melangkah, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan eksekutif untuk mengusulkan Perda terkait hal tersebut. Sehingga progres rencana bus wisata berjalan sesuai relnya.
Sebelumnya disampaikan oleh Pemerintah Kota Batu yang berencana menghadirkan kendaraan khusus menunjang wisata. Hal itu disampaikan oleh Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai. “Kami memang sangat tertarik untuk bisa menghadirkan kendaraan wisata di Kota Batu. Karena ini secara tidak langsung akan mendukung wisata dan memunculkan ikon baru. Tapi semua itu membutuhkan waktu dan harus menyiapkan infrastruktur penunjang lain,” katanya.
Ia mencontohkan, untuk infrastuktur penunjang seperti tempat parkir, rest area dan harus ada terminal C. Semua harus disiapkan dulu sebelum melangkah ke pengadaan kendaraan wisata. Karena jika tidak dipenuhi dikhawatirkan akan muncul masalah baru. “Infrastruktur penunjang harus disiapkan lebih dahulu. Mungkin ini baru bisa direalisasikan dengan waktu 1 sampai 2 tahun mendatang,” pungkasnya. (eri/udi)