MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Co Working space menjadi salah satu alternatif yang banyak digunakan oleh para pekerja maupun mahasiswa untuk berbagai kegiatan, mulai dari belajar, diskusi sampai dengan bekerja. Di Malang perkembangan co working space dan kafe cukup banyak.
Ditengah tumbuhnya kreatif digital, tempat tersebut menjadi pilihan untuk berkegiatan. Menurut CEO Ngalup.co Andina Paramitha dengan maraknya hal tersebut, maka dalam pengelolaan Co-Working Space harus memiliki unique value proposition (UVP).
“Perkembangan Co-Working di Malang semakin tinggi dan bertumbuh positif ini menjadi alternatif untuk ruang kerja yang fleksibel dan mendukung produktivitas para penggunanya. Maka dari itu dalam Co-Working Space yang paling penting bukan soal gedungnya namun bagaimana memperkuat ekosistemnya,” terangnya.
Salah satu cara untuk memperkuat ekosistem yakni saling menghubungkan antar koneksi maupun kolaborator yang terdapat sebagai jejaring Co-Working Space. Sehingga tidak hanya sekadar Co-Worker saja namun dari pihak-pihak yang lain juga bisa saling terkoneksi. Menghubungkan jejaring satu sama lain mampu memperkuat value dari Co-Working itu sendiri.
Co-Working juga bisa dimanfaatkan untuk membuat event atau kegiatan menarik sesuai dengan kebutuhan marketnya. Hal pertama yang bisa dilakukan yakni dengan melakukan riset apa saja yang dibutuhkan pasar.
Melihat pertumbuhan ini, Pemerintah Jawa Timur senantiasa berupaya untuk memaksimalkan peran Bakorwil guna mendapatkan pelayanan kepada masyarakat. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala Bakorwil III Malang Asep Kusdinar, S.Hut, M.H.
“Berbagai hal akan terus kami tingkatkan salah satunya dari penyediaan fasilitas kegiatan untuk produktivitas kaum milenial. Di antaranya milenial job fair, pelatihan UKM atau IKM, startup inkubator dan sebagainya yang terintegrasi dengan one compact ke public service yang disebut dengan East Java Super Corridor (EJSC),” ungkapnya.
Berbeda dengan Co-Working milik swasta, EJSC disediakan untuk masyarakat Jawa Timur secara gratis. Sehingga kolaborasi harus terus dilakukan untuk mendukung berkembangnya ekonomi kreatif di Jawa Timur. (adm/aim)