.
Saturday, December 14, 2024

Market Day TK Islam Sabilillah Malang 1, Ajarkan Siswa Karakter Tangguh Dan Gigih

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Kecil-kecil sudah bisa jual beli. Inilah keterampilan dan kemampuan yang dimiliki anak-anak TK Islam Sabilillah Malang 1. Kamis (8/8) lalu, mereka terlihat sibuk sekali. Menjual barang dagangan mereka yang diserbu para pembeli. Pemandangan ini terlihat saat kegiatan Market Day.

Beberapa siswa berperan sebagai penjual. Mereka adalah siswa kelas Kelompok A. Sementara Kelompok B, kakak kelasnya, sebagai pembeli. Orang tua juga berkunjung ke pasar dadakan ini. Mereka antusias berbelanja.

Kepala TK Islam Sabilillah Malang 1, Kurnia Islamiyah, S.Pd mengatakan, Market Day merupakan bagian dari rangkaian Masa Pembentukan Karakter (MBK). Program ini diberikan kepada siswa baru Sekolah Islam Sabilillah Malang (SISMA). Termasuk TK Islam Sabilillah Malang 1. “Inilah salah satu cara kami menumbuhkan karakter anak-anak,” katanya.

Kurnia Islamiyah menyampaikan di MBK ini ada 12 muatan karakter yang ditumbuhkan untuk siswa baru. Kalau di TK, untuk siswa Kelompok A. Salah satu muatannya, sikap tangguh dan gigih. Kegiatan jual beli dinilai sebagai kegiatan yang tepat untuk menumbuhkan karakter ini. Karena di dalamnya dibutuhkan kreativitas, ketekunan, kesabaran dan kegigihan. “Menjadi seorang wirausaha itu tidak mudah. Harus gigih dan sabar. Juga harus terampil. Karena barang yang dijual tidak selalu laris terjual. Ini yang kami ajarkan pada anak-anak,” terang Nia, sapaan akrabnya.

Dia juga menjelaskan, market day menjadi momentum bagi guru TKIS 1 untuk mengajar secara langsung angka-angka dan nominal uang. Meskipun di Kelompok A belum mendapatkan materi ini. Maka untuk memudahkan proses transaksi, guru dan siswa pembeli dianjurkan untuk menggunakan pecahan uang dua ribuan. Sehingga siswa yang menjual tidak perlu repot mengembalikan sisa uang belanjanya.

Produk yang dijual pun berupa aneka jajanan tradisional. Ini juga ada maksudnya. Sebagai edukasi pada anak-anak zaman ini yang gandrung dengan jajanan modern. Sudah jarang yang mengenal makanan tradisional.

Sebelum lapak jual beli dibuka, ada sesi edukasi lebih dulu. Pengenalan nama dari jenis jajan yang akan dijual.  “Jadi ini upaya kami untuk mengenalkan pada anak-anak jajanan tradisional yang lebih sehat dan kaya akan nilai budaya,” terang Nia.

Orang tua siswa yang tak kalah semangat berbelanja juga ikut mengapresiasi kegiatan ini. Terlebih mereka juga jarang menemukan jajanan tradisional yang sering mereka temukan semasa kecilnya.

Produk jajanan ini disiapkan oleh guru. Siswa tinggal menggunakan untuk menjual dan membeli. Di sisi lain dari kegiatan ini, melatih keterampilan siswa berkomunikasi. Berinteraksi dengan orang lain.

Ini pun menjadi tujuan yang tidak remeh. Mengingat saat ini keberadaan gadget membuat intensitas komunikasi dan interaksi dengan orang lain menurun drastis.

Di hari yang sama, TK Islam Sabilillah Malang 1 juga mendatangkan native speaker. Pembelajaran Bahasa Inggris untuk siswa Kelompok B. Native yang diundang adalah warga asli Italia.

Pada kesempatan itu, para native juga diajak berbelanja di pasar mini TKIS. Mereka juga dikenalkan jajanan khas Nusantara. “Sekalian anak-anak mengenalkan makanan tradisional Indonesia kepada warga luar negeri,” pungkasnya. (imm/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img