MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu, Firhando Gumelar dan H. Rudi mulai memaparkan dan menawarkan langkah-langkah mereka kepada masyarakat Kota Batu.
Total ada 17 langkah yang ditawarkan kepada masyarakat Kota Batu untuk direalisasikan kepada masyarakat ketika terpilih dan dipercaya menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu.
Langkah Guru (Firhando Gumelar – H. Rudi) pertama yang akan direalisasikan ketika nanti terpilih adalah program (langkah.red) pemberdayaan dan optimalisasi pertanian.
“Langkah pertama yang kami tawarkan dan akan saya realisasikan adalah pemberdayaan dan optimalisasi pertanian. Langkah ini kami tawarkan karena latar belakang masyarakat dan mayoritas wilayah Kota Batu adalah pertanian holtikultura,” ujar Mas Gum sapaan Gumelar kepada Malang Posco Media.
Ia memaparkan, pemberdayaan dan optimalisasi pertanian berupa pelatihan bagi petani, memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi dan membuat payung hukum agar lahan pertanian tidak terjadi alih fungsi lahan.
“Pelatihan bagi petani akan kami fokuskan pada anak petani atau generasi penerus di Kota Batu. Pelatihan bisa melalui program sekolah pertanian di dalam negeri atau luar negeri, baik teori dan praktik,” bebernya.
Kemudian memberikan sarpras alat pertanian yang dibutuhkan. Sarpras pertanian lebih ditujukan ke sarpras modern agar memangkas waktu tanam dan memaksimalkan hasil pertanian.
“Sarpras modern ini nanti bisa bentuk hibah bagi Gapoktan atau bisa dalam bentuk sewa jasa yang dikelola oleh BUMD. Harapannya tidak hanya memangkas waktu tanam dan memaksimalkan panen, tapi juga meningkatkan keuntungan petani karena sewa jasa alat pertanian dibuat seminimal mungkin,” tegas Calon Wali Kota Milenial ini.
“Bila perlu daerah pertanian di Kota Batu di tiap Desa/kelurahan atau tingkat Kecamatan memiliki laboratorium. Sehingga petani Kota Batu bisa berinovasi menghasilkan produk perhatian yang maksimal, baik untuk produk yang lebih berkualitas dan produk turunannya,” imbuh Mas Gum.
Bahkan Guru akan memastikan para petani di Kota Batu nantinya akan tercover dengan BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan, khususnya bagi buruh tani. Harapannya petani memiliki jaminan sosial mereka.
“Terakhir memastikan membuat dan menerapkan Perda agar lahan pertanian tidak terjadi alih fungsi lahan. Karena kami menilai banyak lahan pertanian berubah fungsi karena aturan tidak diterapkan dengan tegas,” pungkasnya. (eri/jon)