MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Masih kelas 1 tapi sudah percaya diri. Berani, tegas dan tegap. Begitu yang terlihat pada siswa siswa-siswi SD Islam Sabilillah Malang 2. Selasa (30/7) kemarin, mereka latihan berbaris-baris. Dipandu dan dibimbing langsung anggota TNI.
Meskipun begitu, mereka tampak berani. Sedikit pun tidak gugup. Meskipun kadang-kadang salah menjalankan instruksi. “Anak-anak kami percaya diri. Bahkan mereka menyapa lebih dulu bapak-bapak TNI yang akan membina,” kata Wakil Kepala SD Islam Sabilillah Malang 2, Yuyun Dwi Suryandari, S.Pd kepada Malang Posco Media.
Mulai sejak dini siswa SD Islam Sabilillah Malang 2 dilatih untuk disiplin. Dilatih berani dan tampil percaya diri. Salah satunya dengan memahami Peraturan Baris Berbaris (PBB). Dan tidak main-main, meskipun masih kelas 1 dibina langsung oleh anggota TNI.
Yuyun mengungkapkan, pelatihan PBB merupakan bagian dari agenda Masa Pembentukan Karakter (MBK). Ini merupakan program Sekolah Islam Sabilillah Malang (SISMA) untuk siswa baru. Temanya kali ini : Bangga Sisma.
Diimplementasikan dalam sebuah kegiatan yang menumbuhkan karakter disiplin, tegas, tegap, mandiri, faham instruksi dan tanggungjawab. Di tema ini siswa baru juga dikenalkan dengan yel-yel SISMA. Terkait pembinaan oleh pihak TNI, Yuyun menjelaskan, tidak lain untuk memberikan motivasi dan inspirasi bagi anak didiknya. “Tentu berbeda suasananya kalau dibina oleh bapak-bapak TNI. Anak-anak lebih bersemangat dan semoga dapat menginspirasi mereka untuk masa depannya,” terang Yuyun.
Pembinaan disiplin juga diberikan oleh guru. Setiap hari menjelang belajar siswa diarahkan untuk berbaris. Sesuai dengan SOP SISMA. Dan itu juga sudah diberikan kepada siswa baru saat Orientasi Sistem Pendidikan Islam Sabilillah (OSPIS) beberapa waktu lalu.
Selain PBB, di MBK ini siswa baru juga dibimbing untuk membuka ruang cakrawala berpikir mereka, yakni dengan berliterasi. Membaca buku-buku cerita, ilmu pengetahuan dan sebagainya. Dalam hal ini SD Islam Sabilillah Malang 2 bekerja sama dengan Perpustakaan Keliling Kota Malang.
Senin (29/7) lalu ada mobil perpustakaan keliling parkir di halaman sekolah ini. Tampak para siswa berkumpul untuk membaca buku-buku yang dibawa. Antusias sekali. Ada yang berkelompok. Ada yang asik membaca sendiri.
Dan bukan siswa SISMA kalau hanya membaca. Mereka juga diminta ‘pertanggungjawaban’. Menceritakan dan mendeskripsikan lagi apa yang telah dibaca. “Dengan kegiatan literasi ini kami ingin anak-anak tumbuh dengan daya pikir yang kritis. Sehingga buku tidak sekedar dibaca tapi juga dipahami,” ujarnya.
Selain buku dari perpustakaan keliling siswa juga diminta untuk membawa buku kesayangannya dari rumah. Lalu dibaca bersama temannya di sekolah. “Tujuan kami ingin memperkenalkan perpustakaan keliling pada anak-anak. Sekaligus menumbuhkan kecintaan mereka pada literasi,” pungkasnya. (imm/sir/udi)