MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Memasuki hari tenang sejak Minggu (11/2), aktivitas kampanye dalam bentuk apapun dihentikan. Karenanya, tim pemenangan maupun partai politik peserta Pemilu di wilayah Kabupaten Malang melakukan sejumlah aktivitas internal menjelang hari pencoblosan pafa 14 Februari 2024, di antaranya mempersiapkan saksi-saksi.
Hal tersebut dilakukan untuk mengawal dan mengamankan 7.761 TPS di seluruh wilayah Kabupaten Malang. Seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) menyiapkan 15 ribu lebih saksi. Masing-masing dua saksi setiap TPS. Para saksi tersebut dibekali dengan bimbingan teknis.
“Persiapan saksi di TPS Insyaallah bisa kita penuhi semua, jumlah tidak kurang antara 15 ribu, tersebar di seluruh TPS,” kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang Didik Gatot Subroto.
Ia juga menyampaikan adanya bimbingan teknis bagi saksi, sebagai upaya antisipasi kecurangan yang berpotensi terjadi saat pencoblosan. “Sudah ada pelatihan terhadap saksi, bersama tim pendamping masing-masing desa. Harapan kami seluruhnya yang diberi penugasan dalam pengawalan bisa berjalan baik,” tambahnya.
Sedangkan Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Abdul Qodir mengatakan, mengisi masa tenang, pihaknya melakukan evaluasi internal, termasuk mengenai kampanye yang dilakukan sebelumnya. Selain itu, juga melakukan penertiban APK yang diimbau pada setiap Caleg dan anggota bisa menghormati ketentuan.
“Melakukan penguatan saksi, penertiban APK itu bagian dari kegiatan mengisi masa tenang. Sebab penguatan saksi ini sangat penting dalam rangka menjaga Pemilu 14 Februari 2024 dari potensi kecurangan,” ujar Abdul Qodir, kemarin.
Terpisah, jajaran pengurus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) juga melakukan hal serupa. Pembela saksi-saksi dilakukan agar mengantisipasi segala kondisi saat pemilihan berlangsung. Ketua DPC Partai Gerindra Chusni Mubarak menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan dua saksi setiap TPS. Proses bimbingan teknis juga sudah dilakukan setiap kecamatan hingga rampung sebelum masa tenang tiba.
“Dua saksi setiap TPS sudah kami siapkan, melalui fase Bintek. Baik partai maupun untuk Pilpres. Saksi harus punya kemampuan, terdidik, terlatih. Terkait apa yang harus dilaksanakan saat proses penghitungan suara,” kata Chusni.
Menurut Chusni, selain teknis persaksian, situasi TPS, sistem pelaporan dan hal lainnya, juga menyiapkan badan Adhoc Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Partai Gerindra untuk mengawal prosesnya. Terkait potensi kecurangan, Chusni berprasangka baik. Semua parpol ingin menciptakan pemilu jujur, adil, dan aman. “Semangat itu pasti sama, kita tidak punya pikiran macam-macam,” pungkasnya. (tyo/udi)