MALANG POSCO MEDIA-Kondisi Jembatan Gadang Kota Malang dibawa ke Pemprov Jatim. Tujuannya untuk mencari solusi agar jembatan milik Pemprov Jatim itu bisa berfungsi maksimal.
Sejak lama kondisi jembatan yang berlokasi di sekitar Pasar Induk Gadang (PIG) itu tidak terlihat bak jembatan seperti biasanya. Pantauan Malang Posco Media Jumat (18/11) aktivitas lalu lintas tak lancar. Banyak mobil terparkir di kiri kanan jembatan. Khususnya sisi jembatan dari arah PIG.
Sedangkan di sisi lainnya, dari arah Jalan Rajasa terlihat lengang. Sampah pun bertumpukan di tepi jembatan. Kondisinya makin parah saat waktu loading atau bongkar muat barang. Akibatnya menyebabkan kemacetan parah sekitar pukul 22.30 WIB, Kamis (17/11) hingga Jumat (18/11) pukul 01.00 WIB.
Masuk ke kawasan jembatan, terlihat sisi kanan kiri jembatan sudah menjadi tempat loading barang. Dampaknya lalu lintas di jembatan menjadi terhambat. Kondisi ini mengkhawatirkan.
Masalah tersebut diakui Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Malang R Widjaja Saleh Putra. Kekhwatiran terbesar yakni kekuatan jembatan akan berkurang dari waktu ke waktu akibat kendaraan yang parkir di atas jembatan.
“Sebenarnya sudah dibahas kondisi ini di Forum Lalu Lintas belum lama ini. Ada kondisi beban statis di Jembatan Gadang. Forum Lalu Lintas sudah kirim surat dan juga konsultasi dengan Pemprov Jatim,” jelas Jaya, sapaan akrabnya.
Ia menjelaskan, salah satu kendala pihaknya tidak bisa serta merta melaksanakan penertiban karena jalan atau Jembatan Gadang berada di bawah wewenang Pemprov Jatim. Kawasan tersebut atau Jalan Gadang merupakan jalan provinsi.
Untuk itulah Forum Lalu Lintas melakukan koordinasi dengan Dishub Jatim. Diakui Jaya, sudah ada rekomendasi atau arahan terkait penindakan kondisi di Jembatan Gadang. Akan tetapi diakui Jaya, rekomendasi tersebut agak sulit diwujudkan.
Mantan Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Malang ini menjelaskan, salah satu rekomendasi yang diberikan yakni melakukan rerouting atau perubahan rute.
“Rekomendasinya melakukan rerouting bus dan angkutan umum. Harapannya bus dan angkutan umum tidak ikut masuk dan lewat di kawasan Jembatan Gadang atau ke arah Pasar Induk Gadang seperti saat ini yang bikin numpuk semua di sana,” jelas Jaya.
Dijelaskannya, rerouting ini mengarahkan rute bus dan angkutan umum yang biasanya berjalan menuju arah Gadang atau menuju Terminal Hamid Rusdi dipindah rutenya. Lalu diarahkan masuk atau melewati akses di kawasan Sawojajar.
Bus dan angkutan umum dengan rute Terminal Hamid Rusdi atau Gadang diarahkan menggunakan akses jalan dari kawasan Lapangan Rampal, masuk menuju kawasan Sawojajar kemudian masuk ke Jalan Ki Ageng Gribig, Jalan Mayjen Sungkono kemudian sampai ke Terminal Hamid Rusdi.
“Nah di sini masalahnya. Di kawasan Sawojajar juga macet. Apalagi macetnya ada di Jembatan Ranugrati. Jika rerouting ini dilakukan kami pikir malah tambah bikin macet di tempat lain,” jelasnya.
Saat ini Dishub Kota Malang masih memikirkan cara lain. Salah satu alternatif yang bisa dilakukan yakni menyiapkan lokasi bongkar muat khusus di kawasan Pasar Induk Gadang. Atau yang lebih jangka panjang koordinasi lagi lintas perangkat daerah, memindahkan semua pedagang pasar yang ada di luar masuk ke dalam pasar.
Alternatif ini masih dibahas lebih lanjut. Jaya mengakui dalam waktu dekat pihaknya akan kembali berkoordinasi dengan Pemprov Jatim. “Sementara ini petugas dikirim kesana untuk atur lalin. Menegur saja jika ada yang parkir dan lain sebagainya. Tapi tetap tidak maksimal, karena keterbatasan SDM tidak bisa pantau setiap saat,” jelas Jaya.
Sementara itu terkait konstruksi jembatan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang Dandung Djulharjanto menjelaskan selain jembatan yang bukan di bawah wewenang pemkot maka pihaknya tidak bisa melakukan tindakan khusus.Yang bisa dilakukan hanyalah memantau secara umum.
Meski begitu jika diketahui ada masalah konstruksi, pihaknya bisa langsung berkoordinasi dengan Pemprov Jatim untuk segera mengambil tindakan. (ica/van)