spot_img
Friday, October 18, 2024
spot_img

Masih Jadi Misteri, Sosok Nenek Wurlin Dikenal Membaur

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Kasus Pembunuhan Karangploso

- Advertisement -

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Peristiwa berdarah yang dialami nenek dan cucu di Dusun Manggirsari, Desa Bocek, Kecamatan Karangploso masih menjadi misteri. Meski polisi telah mendapatkan bukti dan petunjuk, namun belum ada keterangan dari saksi kunci. Demikian juga dengan pelaku pembunuhan belum dipastikan dan belum ada penahanan terhadap siapapun.

Seperti diberitakan, peristiwa berdarah itu menggerkan warga Desa Bocek pada Selasa (7/6) lalu. Wurlin, nenek 70 tahun meninggal dunia tak wajar di kediamannya. Sedangkan cucunya M. Syaifudin, ditemukan bersimbah darah dengan luka sayat dalam di leher dan perut. Udin sapaan akrabnya, dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang setelah sempat dirawat di RS Prasetya Husada Karangploso.

Kendati kondisi Udin membaik, dirinya belum bisa dimintai keterangan. Ia yang disebut saksi kunci lantaran saat kejadian, ia hanya berdua bersama sang nenek Wurlin. Pantauan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP), yakni rumah Wurlin, tampak sepi. Tak diketahui pasti oleh sejumlah tetangga yang ditemui dimana suami Wurlin berada jika tidak ada di rumah tersebut. Para tetangga sekitar, meski beraktivitas seperti biasa juga masih ada rasa takut. “Sejak kejadian pembunuhan itu sepi. Orang-orang juga kaget dan bertanya-tanya sampai sekarang sebenarnya bagaimana,” kata salah seorang tetangga dekat korban.

Wanita yang tak berkenan namanya disebutkan itu mengatakan, Wurlin sehari hari beraktivitas sebagai buruh serabutan. Namun, lebih sering sebagai buruh tani di sawah dan kebun warga sekitar. Dia dikenal sosok yang cukup membaur dan bukan pribadi yang tertutup.

“Kalau sehari-hari biasa saja seperti orang pada umumnya. Pagi sering beli sayur ke saya, orangnya membaur,” jelasnya yang juga pedagang sayur itu.

Wurlin yang berusia sekitar 70 tahun itu dikenal wanita pekerja yang cukup tangguh meski tinggal hanya bersama sang cucu. Bagi warga, yang menjadi agak janggal kepulangan suami dari Wurlin yang mulai jarang. Terakhir dikabarkan sekitar dua pekan lamanya. Saat datang biasanya setelah mencari rongsokan. Sementara sang cucu juga dikenal bukan pribadi yang pendiam. Bahkan ia sering membantu sang nenek bekerja. Selain itu, juga menjadi buruh tani upahan.

“Kalau cucunya Udin (sapaan Syaifudin) buruh tandur atau tani juga. Dia memang putus sekolah pas SMP,” katanya.

Sang ibu dari Udin telah meninggal dunia. Sedangkan kedua orangtuanya itu telah berpisah dan ayah dari Udin berada di luar kota. “Ayahnya sudah cerai, kalau tidak salah sejak Udin masih kecil. Sekarang katanya di Bandung,” tambahnya.

Diakui para tetangganya, di rumah nenek dan cucu itu akhir-akhir ini saja terdengar kerap cekcok. Namun tak berlangsung lama. Terakhir warga mendengar ada permintaan cucunya itu diduga meminta untuk membeli sebuah sepeda motor. Namun sang nenek tak mampu menurutinya hingga sempat terjadi adu mulut. Namun tak terdengar lagi hingga suasana sepi pecah saat peristiwa berdarah itu terjadi.

Dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Malang AKP Donny Kristian Bara’langi belum berkenan berkomentar terkait perkembangan kasus tersebut. Pihaknya masih mengkaji hasil keterangan saksi-saksi sembari menunggu kesembuhan saksi kunci Syaifudin untuk digali keterangannya. “Saat ini kami masih menunggu proses pemulihan saksi MS. Kami masih melakukan pengamanan di sana,” ujar Donny. (tyo/udi)

- Advertisement -
spot_img
spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img