MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sekitar 75 anak yatim dhuafa begitu berbahagia ketika berbuka puasa bersama di Masjid Al-Muhajirin Jembawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Sabtu (23/4).
Betapa tidak, momen berbuka puasa kali ini dibarengi juga dengan penyerahan santunan yang berasal dari para jamaah Masjid Al-Muhajirin. Anak yatim ini berasal dari beberapa daerah di sekitar seperti Jabon, Keduyo, Madyopuro hingga Jabung.
Ketua Takmir Masjid Al Muhajirin Drs. H. Achmadur Rifai M.Sc mengungkap, pihaknya juga sangat berbahagia karena dapat mengadakan kembali acara seperti ini, setelah dua tahun tidak bisa digelar.
“Ini program kita sebenarnya dulu sudah ada, tahun 2019 yang terakhir karena tahun 2020 itu kan sudah pandemi, sehingga bulan puasa saat itu tidak bisa menyelenggarakan. Alhamdulillah saat ini suasana baik, itu kita adakan lagi,” syukur Rifai.
Santunan kepada anak-anak yatim ini, dikatakan Rifai juga merupakan sodaqoh sebagai bagian mengisi keberkahan momen Nuzulul Quran. Sehingga ia memberi kesempatan yang luas kepada para jamaah untuk saling memberi rezeki.
“Kita beri peluang dan kesempatan untuk memberi rezeki para dhuafa supaya mereka ikut berbahagia lah. Kita berikan dalam bentuk uang tunai ini karena lebih bisa digunakan untuk berbagai kepentingan apa saja. Karena bulan puasa menjelang Ramadan ini kan kebutuhannya banyak,” jelas Rifai.
Kehadiran anak-anak yatim dan dhuafa di Masjid Al-Muhajirin ini juga menjadi pengingat bahwa masjid sudah selayaknya menjadi tempat yang nyaman, tidak hanya bagi orang dewasa namun juga bagi anak-anak. Bahkan masjid juga diharapkan bisa menjadi pusat kegiatan yang positif.
“Masjid ini kita ciptakan masjid yang friendly, bisa ramah mulai anak-anak, remaja, ramah lingkungan, ramah pada orang tua untuk menuju masjid modern. Jadi tidak hanya peribadatan saja, tapi juga muamalah kemasyarakatan. Tidak hanya fisik tapi sosialnya kita bangun dan terutama mental juga,” tutur Rifai.
Lebih jauh, acara seperti ini diharapkan bisa menjadi penyemangat bagi jamaah sekitar untuk meningkatkan kegiatan sosial. Tidak hanya ibadah wajib saja, tapi juga aktifitas lain yang juga bernilai ibadah.
“Harapannya bisa memberikan kesempatan luas bagi para jamaah, tidak hanya beribadah yang mahdhoh rutin, tapi juga muamalahnya untuk kemaslahatan. Istilahnya masjid bisa untuk segala aktifitas ibadah seperti sodaqoh dan santunan anak yatim itu,” tandasnya. (ian/mar)