MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Pemerintah Pusat menginstruksikan agar Pemerintah Daerah belanja produk UMKM lokal yang ada di daerahnya. Kebijakan tersebut tertuang dalam program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GERNAS BBI).
Untuk itu,Kota Batu melalui Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Setda Kota Batu mampu masuk dalam 10 besar Pemerintah Kota dengan Indeks E-Purchasing terbesar se-Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Plh Wali Kota Batu, Zadim Effisiensi.
“Sesuai instruksi Bu Wali Kota sebelum purna tugas, seluruh OPD diminta untuk mengoptimalkan belanja produk lokal UMKM melalui E-Purchasing. Tujuannya untuk memulihkan dan menggerakkan perekonomian akibat pandemi, khususnya agar Pemerintah Daerah belanja produk lokal,” ujar Zadim kepada Malang Posco Media.
Ia menjelaskan untuk Kota Batu masuk dalam peringkat 9 dari 10 besar Pemerintah Kota di Indonesia dari data LKPP. Dengan catatan untuk indeks transaksi katalog lokal sebenar 2,20 persen, indeks transaksi non katalog 28,23 persen, indeks transaksi toko daring 41,39 persen dan indeks e-purchasing 23,94 persen.
Sementara itu, Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kota Batu, Dian Fachroni mengatakan untuk dari data per Oktober 2022, penyedia jasa yang telah memanfaatkan dan berhasil nampang di 14 etalase Bangga e-Lokal masih terdapat sembilan etalase. Untuk etalase jasa kebersihan 5 penyedia, jasa keamanan 4 penyedia dan etalase ATK 15 penyedia.
Selanjutnya untuk etalase aspal 5 penyedia, pakaian dinas dan kain tradisional 9 penyedia, bahan material 1 penyedia, jasa keamanan 4 penyedia, makanan dan minuman 9 penyedia, jasa kebersihan 5 penyedia. Serta etalase service kendaraan 2 penyedia.
“Dari belanja barang dan jasa oleh OPD, kami mencatat ada empat SKPD dengan nilai pesanan tertinggi pada periode 1 Januari – 30 September 2022. Pertama adalah Disperpusip dengan nilai transaksi Rp 399,4 juta, Dinkes Rp 594,2 juta, Bakesbangpol Rp 678,4 juta dan Dinas Pemadam Kebakaran Rp 757,3 juta,” ungkapnya.
Sedangkan untuk total transaksi atau belanja Barjas lewat toko daring mbismarket hingga 30 September 2022, Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Batu mencatat hingga Rp 6,6 miliar. Jumlah tersebut terakumulasi dari seluruh SKPD di Pemkot Batu.
Kemudian untuk anggaran belanja modal Pemkot Batu tahun 2022 mencapai Rp 146,1 miliar. Kemudian untu belanja barjas Rp 384,7. Dengan total belanja sekitar Rp 538 miliar.
“Dengan adanya katalog lokal, kami ingin masyarakat utamanya pelaku UMKM di Kota Batu yang jumlahnya ribuan bisa mendaftarkan produk mereka secara gratis. Dengan begitu produk dalam negeri akan terserap dan menguntungkan bagi pelaku UMKM. Apalagi kami menargetkan agar produk dalam negeri dan penayangan produk mencapai 1 juta di katalog lokal,” harapnya.
Di tahun 2023, Pemerintah Kota Batu telah meminta agar seluruh SKPD memaksimalkan belanja barjas produk dalam negeri. Mengingat aturan tersebut merupakan program GERNAS BBI untuk mengoptimalkan pembelian produk dalam negeri, terutama hasil dari UKM, IKM ataupun Artisan. (eri/nug)