.
Friday, November 22, 2024

Masuk Puncak Mudik

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Jika Macet Langsung Rekayasa Lalin

MALANG POSCO MEDIA- Arus mudik di Kota Malang mulai memasuki puncaknya. Jumlah warga yang datang dan pergi dari kota pendidikan ini mulai meningkat. Itu tampak dari pantauan di Tol Malang Pandaan, Stasiun KA Kotabaru dan Terminal Arjosari. (baca grafis di Koran Malang Posco Media)

Di Terminal Arjosari bahkan disebutkan sudah terjadi lonjakan penumpang. Ini jika dibanding situasi penumpang di terminal terbesar di Malang Raya itu pada hari-hari normal.

Kepala Satuan Pelayanan (Korsatpel) Terminal Arjosari Hadi Supeno mengakui pergerakan kendaraan dan jumlah penumpang mulai meningkat.

Terutama warga yang pergi atau meninggalkan Kota Malang. Menurut catatan Satpel Terminal Arjosari,  Kamis (28/4) kemarin, warga yang berangkat dari Terminal Arjosari sudah meningkat signifikan.

“Berangkat naik AKAP (Bus Antar Kota Antar Provinsi) sejumlah 745 penumpang. Yang AKDP (Bus Antar Kota Dalam Provinsi) lebih banyak, sebanyak 2.337 penumpang,” jelas Hadi.

Jumlah ini dikatakan sudah naik secara signifikan dibandingkan empat hari sebelumnya. Menurut Hadi, kemarin memang sudah mulai memasuki arus puncak mudik. Penumpang bus di Terminal Arjosari, dikatakannya didominasi penumpang menuju Banyuwangi, Blitar, Probolinggo, Surabaya dan daerah lain di Jatim.

Demi menjaga kelancara pemudik, bekerjasama dengan Jasa Raharja, penumpang diberi fasilitas cek kesehatan gratis. Cek kesehatan ini seperti cek tensi darah diberikan cuma-cuma bagi calon penumpang sebelum berangkat.

Meningkatnya jumlah penumpang mudik juga terlihat di Stasiun Kotabaru Malang  Kamis (28/4) kemarin. Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif menjelaskan kemarin masa angkutan lebaran moda kereta api sudah memasuki masa puncak arus mudik.

Diprediksi puncak arus mudik masih akan berlangsung hingga 1 Mei 2022 mendatang. 

Luqman menjelaskan rata-rata penumpang turun di Stasiun Kotabaru sejak kemarin berkisar 1.300 penumpang. Yang melakukan pemberangkatan dari Malang 2.000 lebih penumpang.

“Nanti puncaknya bisa sampai 2.500-an penumpang, naik dan turun,” tegas mantan Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon ini.

Selama masa Angkutan Lebaran 2022 yang telah ditetapkan oleh KAI sejak 22 April sampai dengan 13 Mei 2022, KAI Daop 8 Surabaya telah memberangkatkan sebanyak 73.876 penumpang dan sekitar 73.023 penumpang tiba di Daop 8 Surabaya.

Sementara dari Stasiun Malang  tercatat sekitar 10.329 penumpang yang tiba di Malang.

Selama masa angkutan lebaran 2022, ketersediaan tempat duduk (TD) KA di Daop 8 Surabaya telah terjual sekitar 328.526 TD KA jarak jauh, atau sekitar 62 persen dari yang disediakan sebanyak 526.978.

Dengan jumlah tersebut, KAI Daop 8 Surabaya masih menyediakan sekitar 198.452 tempat duduk yang dapat dipesan. Sementara itu, keberangkatan dari Stasiun Kotabaru  tercatat sekitar 60.269 penumpang.

“Dan saat ini masih terdapat 25.397 tempat duduk yang dapat dipesan oleh pelanggan KA keberangkatan dari wilayah Malang,” ungkapnya.

Terpisah, General Manager Operasional PT Jasa Marga Pandaan – Malang Indrawan Agustono mengatakan  27 April 2022 yang merupakan H-5 lebaran tercatat jumlah kendaraan yang keluar masuk tol Malang Pandaan  mencapai 48.219 unit kendaraan. Dengan rincian keluar mencapai 24.677 kendaraan, sedangkan yang masuk 23.542 kendaraan.

“Ada peningkatan sedikit dibandingkan hari sebelumnya (Selasa). Sekitar 8-10 persen,’’ kata Indra, sapaan akrab Indrawan Agustono. 

Dia menguraikan arus kendaraan yang melintas di tol Pandaan Malang Selasa (26/4) lalu mencapai 44.791 kendaraan. Dengan rincian jumlah kendaraan keluar 24.677  unit, jumlah kendaraan masuk  23.542 kendaraan.

Indra menyampaikan  puncak arus mudik lebaran akan terjadi mulai Jumat (29/4) dan Sabtu (30/4) besok. Sebab banyak pekerja yang mulai libur. Termasuk pegawai pemerintahan juga telah libur.

“Kalau tidak salah hari ini (kemarin) ASN (Aparatur Sipil Negara) masuk terakhir. Besok (hari ini) sudah mulai cuti bersama. Masuk waktu cuti inilah yang akan dimanfaatkan warga untuk mudik,’’ katanya.

Dia menyebutkan jumlah kendaraan yang keluar masuk tol mencapai 75 ribu saat puncak mudik. Jumlah tersebut, karena membandingkan jumlah kendaraan keluar masuk tol saat weekend. Yaitu mencapai 60 ribu kendaraan.

“Tol Pandaan-Malang berbeda dengan tol pada umumnya. Di saat weekend cukup padat, karena banyak kendaraan yang menuju tempat wisata. Makanya kami menyebutkan sebagai tol wisata,’’ katanya. Angka 75 ribu tersebut, ditambahkan Indra, selain menghitung prediksi warga yang hendak berwisata, ditambah aktivitas mudik.

“Kalau hari biasa atau weekday, jumlah kendaraan yang melintas di tol Pandaan-Malang mencapai 4.000-5.000 kendaraan,’’ urainya.

Dia mengatakan jumlah kendaraan yang melintas di Tol Pandaan Malang P  saat ini angkanya jauh dibawa dibandingkan pada musim lebaran tahun 2019 lalu. Menurut Indra di tahun ini H-10 lebaran jumlah kendaraan yang melintas mencapai 60 ribu, dan terus naik angkanya sampai Idul Fitri.

Tahun itu arus mudik cukup padat karena beberapa faktor. Pertama saat itu belum pandemi Covid-19. Kedua Tol Pandaan-Malang masih uji coba dan gratis. 

Sementara tahun 2020 dan tahun 2021, jumlah kendaraan yang melintas di tol tidak banyak. Karena saat itu pandemi Covid-19. Juga adanya aturan penyekatan.

Menghadapi puncak arus mudik lebaran, Satlantas Polresta Malang Kota sudah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas. Skema ini rencananya diterapkan sesuai kondisi kepadatan kendaraan di jalanan.

Kasatlantas Polresta Malang Kota Kompol Yoppi Anggi Khrisna mengatakan, skema ini untuk mengantisipasi apabila saat di jalan terdapat penumpukan arus kendaraan. Sehingga selama arus lalin masih lancar meskipun ramai, penerapan skema rekayasa lalin tidak akan dilaksanakan.

“Memang terpantau sudah mulai ada peningkatan volume kendaraan. Apalagi di saat mendekati jam berbuka puasa, hingga menjelang tarawih. Tetapi arus terpantau ramai lancar. Apabila sudah timbul titik kemacetan, sesuai rencana awal, kami akan menerapkan skema rekayasa yang sudah diujicobakan beberapa waktu lalu,” jelasnya.

Dia mengatakan skema ini tidak serta merta diterapkan. Ia menegaskan adanya skema ini bukan untuk menyulitkan pengendara karena tidak bisa mengakses jalan tertentu secara langsung.

Tetapi agar tidak muncul titik kemacetan baru, karena ada tumpukan kendaraan di persimpangan. Baik karena adanya kendaraan yang akan melintas, atau menunggu giliran melintas sesuai  lampu Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL). (ica/ira/rex/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img