MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Mahalnya harga minyak goreng kemasan membuat warga Kabupaten Malang beralih ke minyak goreng curah. Salah satunya di wilayah Pakis, Kabupaten Malang yang menjual minyak goreng curah dengan harga perliter Rp 14.000. Sedangkan untuk pelaku usaha dipatok dengan harga Rp 15.500.
Sontak minyak goreng murah inipun diburu warga maupun pelaku usaha. Bahkan mereka rela antre sejak pagi sebelum pintu gudang distributor minyak goreng tersebut dibuka.
Fatimah salah satunya. Warga Desa Bunut Wetan, Kecamatan Pakis ini mengaku antre sejak pagi. Dia rela antre, lantaran membutuhkan minyak goreng untuk memasak.
“Kalau di pasar per liternya masih berkisar Rp 25 ribu. Atau dua liter harga paling murah Rp 48 ribu. Disini jika stoknya masih ada, dua liter hanya membayar Rp 28 ribu,’’ katanya.
Namun demikian, Fatimah juga sedikit menyesal lantaran pembelian minyak goreng dibatasi hanya dua liter perorang. Padahal dia sendiri sudah menyiapkan beberapa botol.
“Tadinya bisa beli beberapa liter, sekalian untuk stok puasa. Kan habis ini puasa, kebutuhan minyak goreng juga meningkat,’’ tambah wanita 65 tahun ini.
Kendati demikian, Fatimah tetap bersyukur, karena masih bisa membeli. Meskipun dibatasi. “Ya bagaimana lagi, karena kita butuh,’’ tandasnya.
Hal senada juga diucapkan oleh Fitri, 25 tahun. Warga Desa Sumberkradenan ini mengaku senang, karena ada minyak goreng murah dijual dengan harga murah. “Tadi begitu mendengar ada informasi minyak goreng murah kami langsung ke sini. Alhamdulillah dapat dua liter,’’ katanya.
Sama seperti Fatimah, Fitri mengaku sejatinya dia menyiapkan beberapa botol. Dengan harapan dia bisa membeli sejumlah tempat yang dia siapkan. “Tapi karena aturannya demikian, bagaimana lagi. Yang jelas kami senang sudah mendapatkan minyak goreng dengan harga murah,’’ katanya.
Sementara itu Millawati, Kepala Bagian Administrasi CV Restu Ibu yang menjual minyak goreng dengan harga murah mengatakan jika minyak goreng yang dijual adalah jenis curah. Harga Rp 14 ribu yang dipatok, karena mendapat subsidi dari pemerintah.
“Kami kulakan dengan harga Rp 13.500 perliter, selanjutnya kami menjual Rp 14 ribu kepada warga umum. Sedangkan yang pelaku usaha, kami prioritaskan adalah pelanggan kami, dan menjual minyak goreng per kilo Rp 15.500,’’ katanya.
Meskipun dijual murah, namun Mila mengaku pihaknya membatasi pembelian. Ini dilakukan agar penjualan minyak goreng bisa merata. “Karena dari pemerintah aturannya demikian. Dengan dua liter per orang, maka warga yang membeli pun akan banyak dan merata,’’ katanya.
Mila juga mengatakan menjual minyak goreng murah ini dilakukan sejak dua hari lalu. Selama berjualan minyak goreng murah, pihaknya sudah menggelontor 8000 liter.
“Nanti sore (kemarin) datang lagi satu tangki kapasitas 8000 liter. Itu akan dijual Sabtu, karena besok (hari ini) kemungkinan libur,’’ tandasnya. (ira/eri)