MALANG POSCO MEDIA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akhirnya dilaksanakan di Kota Malang. Tapi belum di semua sekolah. Di sisi lain, Polresta Malang Kota mengimbau warga agar berhati-hati terhadap berbagai modus penipuan yang mengakitkan dengan MBG
Meski tidak lebih dahulu dibandingkan daerah lain yang sudah memulainya sejak awal Januari lalu, MBG di Kota Malang ternyata cukup berbeda.
Terutama dalam hal menu. Pelaksanaan MBG perdana yang dilaksanakan di SDN Lowokwaru 3 Malang ini relatif cukup lengkap seperti saat uji coba dahulu. Yakni ada nasi, lauk, sayur, buah serta susu. Sehingga lengkap, mulai dari protein, karbohidrat, serat hingga vitamin.
“Tadi menunya ada nasi, ayam goreng, saus, tumis kacang panjang sama tempe. Lalu ada buah semangka sama susu. Enak semua dan sama seperti yang dulu (saat uji coba MBG),” ungkap Annaira, salah satu siswa kelas 6 SDN Lowokwaru 3 Malang.
Menu MBG di Kota Malang ini berbeda dengan daerah lain karena didukung kerjasama CSR dengan PT GoTo Gojek Tokopedia. Pelaksanaan MBG ini menggandeng dua UMKM mitra. Yakni Lesehan Ayam Yogyakarta dan OYI Buttermilk. Serta menggandeng sebanyak 20 mitra driver gojek di Malang untuk antar jemput.
Meski ada antar jemput, menu MBG di SDN Lowokwaru 3 Malang ini lebih banyak dibandingkan daerah lain.
“Satu porsi Rp 14.900. Itu sama dengan 23 kota lain untuk CSR ini. Menunya berbeda- beda berdasarkan penilaian gizi di masing masing daerah,” terang Area Head Gojek Malang Raya Achriansyah Agung Mursyi.
MBG yang dilaksanakan di SDN Lowokwaru 3 Malang ini menyasar sebanyak 430 siswa. Semua siswa tampak begitu antusias menikmati menu makan siang itu dengan lahap.
Saat pelaksanaan MBG perdana kemarin, juga dipantau langsung Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Suwarjana, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang terpilih Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin. Mereka juga menikmati menu MBG di tengah-tengah para siswa SDN Lowokwaru 3 Malang.
“Saya lihat hari ini pelaksanaannya sudah cukup matang. Mulai dari persiapannya mengambil makanan, kemudian tadi tibanya ke sini jam berapa, kemudian collectingnya dan pertimbangan tempat dan sebagainya. Jadi mereka sudah ada evaluasi dari beberapa uji coba sebelumnya. Jadi konsepnya sudah baik,” terang Amithya.
Dari segi higienitas, Amithya juga menilai sudah cukup sangat baik pelaksanaannya. Bahkan packaging atau pengemasan sangat higienitas. Tiap anak juga telah diminta menyiapkan peralatan makannya sendiri. Sementara untuk menu MBG ia menilai sudah sesuai gizinya.
“Baik dari rasanya, isinya, anak-anak bahkan sudah ada yang punya menu favorit,” tambah dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif memastikan, menu MBG di SDN Lowokwaru 3 Malang ini sudah memenuhi unsur yang dibutuhkan oleh tubuh. Yakni karbohidrat sebagai sumber energi, protein hewani dan nabati untuk membantu memperbaiki dan pertumbuhan sel, kemudian vitamin, mineral, hingga kalsium yang bagus untuk pertumbuhan anak usia dini.
“Jadi satu paket sudah memenuhi kebutuhan daripada manusia, terutama adik-adik dalam beraktivitas sehari-hari. Kandungan itu sudah dipersyaratkan agar tidak boleh ketinggalan yaitu mulai dari protein, karbohidrat, mineral, sama pelengkapnya. Standar dari ‘Isi Piringku’ juga sudah memenuhi, sudah sesuai yang mengandung zat-zat yang dibutuhkan tubuh,” tegas Husnul.
Untuk proses, penyimpanan, hingga distribusi, Husnul juga memastikan telah melakukan pemantauan. Baik dari bahan – bahan untuk menu MBG, maupun untuk higienitas tempat produksinya.
“Kami nanti juga koordinasi untuk melakukan beberapa kegiatan terutama untuk pencegahan. Supaya apa yg dihasilkan dari Makan Bergizi Gratis ini sesuai dengan harapan,” tutur dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Suwarjana menjelaskan, untuk MBG kerjasama dengan Gojek ini memang hanya dilakukan di satu sekolah. Yakni SDN Lowokwaru 3 Malang saja. Namun demikian, dalam waktu dekat ini sekolah lain juga akan segera melaksanakan MBG dengan sumber anggaran APBN.
“Insya Allah dalam minggu ini juga akan diadakan makan bergizi gratis. Ada di SMPN 19, SMPN 2 dan SDN Ciptomulyo 2. Itu nanti dapurnya ada di Lanal Malang. Nanti yang mengantar dari teman-teman Lanal. Langsung dapurnya di sana, yang pengantaranya juga dari sana,” katanya.
Sementara itu, Polresta Malang Kota mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk waspada terhadap aksi penipuan yang mencatut program MBG. Meski belum ditemukan kasus tersebut di Kota Malang, modus ini telah memakan korban di beberapa daerah Jawa Timur, seperti Kediri dan Bojonegoro.
Kasihumas Polresta Malang Kota Ipda Yudi Risdiyanto memastikan bahwa pihaknya belum menerima laporan terkait penipuan dengan modus tersebut di wilayah Kota Malang. Namun, ia tetap mengingatkan warga agar tidak lengah dan selalu berhati-hati terhadap tawaran yang mencurigakan.
“Sampai saat ini, kami belum menerima baik pengaduan maupun pelaporan terkait penipuan bermodus mencatut program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Malang,” ujar Ipda Yudi, Senin (13/1) kemarin.
Meski demikian, ia meminta masyarakat segera melapor apabila menjadi korban atau mengetahui adanya dugaan penipuan dengan modus serupa.
“Langsung melapor ke kami, untuk segera kami tindak lanjuti. Pada intinya, kami dari Polresta Malang Kota selalu siap menerima segala bentuk pengaduan ataupun pelaporan tindak kejahatan dari masyarakat,” jelasnya.
Ipda Yudi juga memberikan sejumlah tips untuk menghindari menjadi korban penipuan. Ia menyarankan masyarakat untuk lebih cermat dalam memverifikasi tawaran yang mencatut nama program MBG atau bentuk kerja sama lainnya.
“Apabila ada yang menawarkan kerja sama dengan iming-iming imbalan besar melalui program MBG, atau pesanan dengan jumlah banyak, wajib untuk dicek dulu keaslian akun atau nomor WhatsApp pelaku,” terangnya.
Jika memang dirasa mencurigakan, karena tidak terdaftar, atau nomornya sulit dihubungi dan enggan bertatap muka, lebih jangan ditanggapi atau jangan direspon.
“Kalau perlu, ajak bertemu langsung, dan jika gerak-geriknya mencurigakan, segera lapor ke polisi,” tegasnya. Ia juga mengingatkan bahwa modus penipuan kerap berubah-ubah, namun ada pola umum yang dapat dikenali. “Biasanya pelaku mengiming-imingi korban dengan janji nominal besar yang didapatkan dengan cepat. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak mudah tergiur,” tandasnya. (ian/rex/van)