MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Malang untuk kali pertama akan mulai digelar Senin (13/1) hari ini. Ratusan siswa di SDN Lowokwaru 3 Malang menjadi sasaran penerima program MBG perdana di Kota Malang itu.
Kepala SDN Lowokwaru 3 Malang Anis Yuniati mengaku, pihaknya telah sepenuhnya siap untuk mensukseskan MBG percontohan di Kota Malang ini. Berdasarkan uji coba yang pernah dilakukan sebelumnya, yakni pada Agustus 2024, Anis berharap penerapan MBG kali ini bisa mengakomodir masukan yang disampaikan sebelumnya.
“Waktu uji coba kemarin itu, menunya lengkap, bahkan ada susunya dengan merk yang paling bagus. Tapi setelah beberapa hari, namanya anak-anak itu ternyata mereka bilang ada yang bosan menunya itu saja. Nah kami sudah sampaikan masukan, harapan kami agar menu lebih variatif,” ungkap Anis kepada Malang Posco Media, Minggu (12/1) kemarin.
Dikatakan Anis, pihaknya tidak memungkiri telah menerima adanya informasi bahwa di beberapa daerah lain, menu MBG ini mengalami penyesuaian harga dengan saat uji coba. Dari sebelumnya seharga Rp 15 ribu saat uji coba, turun menjadi Rp 10 ribu saja. Namun karena MBG di tempatnya ini menggandeng perusahaan penyedia jasa transportasi online, ia berharap menu MBG ini tidak berbeda dengan saat uji coba.
Berdasarkan uji coba sebelumnya, menu makanan yang disajikan untuk siswa siswi SDN Lowokwaru 3 Malang ini berasal dari mitra UMKM yang dipilih oleh penyedia jasa transportasi online. Yakni Ayam Goreng Yogyakarta dan OYI Buttermilk. Ada beberapa pilihan menu, yakni nasi, ayam goreng atau ikan goreng, sayur tumis, ragam sayuran, buah-buahan dan susu.
“Jadi kami berharap tetap ada susunya. Walaupun juga sebenarnya, ya sempat juga kami sampaikan ke anak-anak, ke guru-guru, bahwa; ‘kita ini sudah diberi gratis saja sudah harus bersyukur sekali mestinya’,” tutur dia.
Bahkan, untuk MBG ini, menu makanan diantar jemput oleh kurir transportasi online setiap harinya. Sementara pihaknya hanya membantu mendistribusikannya kepada 430 siswa bersama Forum Peduli atau paguyuban wali siswa.
Sehingga, pelaksanaan MBG ini disampaikan Anis memang relatif tidak merepotkan bagi sivitas sekolah. Kendati begitu, pihak sekolah telah menerapkan SOP (standar operasional prosedur) agar pelaksanaan MBG bisa berjalan lancar.
“SOP lengkap sudah kami tampilkan dalam banner berukuran besar. Sehingga semuanya paham apa yang harus dilakukan dan bagaimana tahapannya,” tegasnya. (ian/aim)