.
Sunday, December 15, 2024

Mebiso Gunakan DHA Guna Meminimalisir Penolakan Daftar Merek

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sepanjang bulan Januari hingga Maret 2023, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) mencatat sebanyak 5.877 pendaftaran merek ditolak. Ada beberapa faktor yang membuat pendaftaran merek ditolak. Diantaranya yakni ada beberapa merek yang sudah digunakan atau didaftarkan sebelumnya oleh pihak lain.


Kesulitan dalam mendeteksi potensi penjiplakan atau plagiarisme terhadap merek dari pelaku usaha lain, Mebiso hadir untuk memberikan kemudahan dalam melakukan pengecekan merek. Sebagai langkah awal sebelum mendaftarkan merek, pelaku usaha dapat melakukan pengecekan merek secara gratis melalui Fitur Check Similarity


Tak sampai disitu, Mebiso merancang Trademark Analyzer dengan mengadopsi artificial intelligence (AI) yang memudahkan pelaku usaha untuk mengetahui dan lebih meyakinkan seberapa besar prosentase keberhasilan merek yang akan didaftarkan.


“Kami berharap dengan fitur yang kami ciptakan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya para pelaku usaha mendaftarkan dan melindungi merek dagangnya. Fitur pendaftaran ini yang akan mengakomodir kebutuhan tersebut,” ungkap CEO Mebiso, Hesti Rosa.


Dalam prosesnya untuk dapat melakukan tracking dan mendapatkan notifikasi secara aktual, Mebiso hadir dengan fitur Monitoring Merek sebagai solusi sampai merek berhasil terdaftar. Pengecekan merek hanya butuh waktu sebentar, tak lebih dari lima menit. Sehingga, pelaku usaha bisa mendaftarkan mereknya dengan segera. Uniknya, platform tersebut memiliki Dokumen Hasil Analisis (DHA).


“DHA ini mampu mengukur prosentase keberhasilan pendaftaran merek. Pelaku usaha yang belum mendaftarkan mereknya bisa melakukan pengecekan terlebih dahulu. Setelah mendapatkan hasil DHA, jika hasilnya lebih dari 40 persen, bisa melanjutkan untuk daftar merek. Jika kurang dari itu, disarankan untuk ubah nama mereknya dahulu agar tak ditolak saat daftar,” jelasnya.
Selain itu, Mebiso juga menghadirkan fitur monitoring merek yang dapat membantu agar pelaku usaha tidak melewatkan perubahan status krusial untuk kesempatan mempertahankan mereknya dalam pemantauan.


“Proses pengecekan merek juga transparan, proteksi terotomatisasi dan mendapat dukungan dari praktisi. Sehingga, membantu melindungi originalitas merek dan kekuatan brand,” imbuhnya.


Platform ini memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha dalam menjawab kebutuhan perlindungan merek, dimulai dari tahap pra pendaftaran hingga pasca pendaftaran merek. Mulai dari memperhitungkan potensi keberhasilan daftar merek, hingga memasang fitur proteksi yang aktif 24 jam dalam satu minggu untuk mendeteksi dan mencegah tindak peniruan merek.


“Salah satunya, dengan sistem notifikasi. Nantinya para pelaku usaha akan mendapatkan pemberitahuan yang bisa didapatkan langsung oleh pemilik merek melalui notifikasi WhatsApp,” lanjut dia.


Platform ini dirancang secara komprehensif untuk mendukung pelaku usaha yang ingin melindungi originalitas merek usahanya. Kemudian, mendukung biro jasa dalam meningkatkan efektivitas dan kualitas layanan. Sebagai bentuk kepedulian terhadap perlindungan merek dagang, saat ini Mebiso fokus untuk melakukan edukasi.


Kegiatan edukasi tersebut mengundang antusias masyarakat yang cukup tinggi. Ratusan pelaku usaha yang berasal dari wilayah Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi hingga Nusa Tenggara banyak yang turut berpartisipasi. Saat ini, sudah lebih dari 100.000 pelaku usaha yang memanfaatkan platform ini untuk melakukan pengecekan merek. Sehingga, mereka bisa melakukan pendaftaran merek lebih cepat.


“Kami melakukan edukasi berupa kegiatan webinar maupun seminar offline yang dihadiri oleh pelaku UMKM. Kami memberikan pemahaman kepada mereka akan pentingnya pendaftaran merek usaha,” tandasnya (adm/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img