.
Saturday, December 14, 2024

Melewati Waktu Istimewa

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Rumah Kita

MALANG POSCO MEDIA- Menjadi bagian dari Malang Posco Media (MPM) diawal berdiri hingga sekarang tak tergambarkan rasanya. Senang bahagia sekaligus haru melebur jadi satu. Bagaimana tidak? Saya Linda Epariyani seakan “diistimewakan”.

Berawal dari awal tahun 2022, saat usia kehamilan makin bertambah. Manajemen MPM memberi saya kebebasan, tidak lagi liputan di lapangan. Saat itu saya ditugaskan mengedit berita di www.malangposcomedia.id.

Kemudian MPM kembali memberi saya hak istimewa. Bekerja dari rumah. Bahagianya tak terkira. Aktivitas naik motor perjalanan dari rumah ke kantor yang biasanya saya tempuh selama 30 menit otomatis berkurang. Artinya saya bisa fokus pada kesehatan dan keselamatan kandungan dan janin dalam perut.

Saya sangat bersyukur, mengingat pada kehamilan sebelumnya saya mengalami keguguran. Ada rasa khawatir tersendiri, namun Tuhan memberi jawaban dan kemudahan.

10 April 2022, momen yang ditunggu tiba. Buah hati yang saya dan suami Haryuda nantikan lahir ke dunia. MPM memberikan waktu cuti selama tiga bulan. Masa itupun saya manfaatkan untuk fokus mengurus baby dan meninggalkan sejenak rutinitas pekerjaan.

Tak terasa tiga bulan berlalu. Saya kembali pada pekerjaan. Sebelum masuk kerja, resah datang menghampiri. Karena baby saya tidak mau air susu ibu perah (ASIP), harus menyusu secara langsung.

Padahal ketika baby usia satu bulan mau menyusu menggunakan botol dot. Setelah itu saya jarang memberikan ASIP, karena saya berpikir masih ada waktu untuk menyusui secara langsung.

Satu bulan menjelang aktif bekerja, saya coba memberikan ASI menggunakan dot. Namun ditolak, bahkan ASIP yang telah masuk ke dalam mulut baby saya tidak ditelan, dilepeh begitu saja. Saya coba menggunakan sendok, juga pipet, tetap saja dilepeh.

Hingga akhirnya pada hari pertama kerja, saya membawa baby ke kantor dengan perasaan khawatir, takut dimarahi atasan. Namun lagi-lagi, Tuhan memberikan jalan kemudahan. Saya diperkenankan bekerja dari rumah, entah sampai kapan.

Saya sangat bersyukur, MPM memberikan solusi yang sangat saya butuhkan. Saya tidak membayangkan betapa riwehnya apabila bekerja di kantor dengan menggendong bayi. Terlebih bayi saya mempunyai kebiasaan menyusu hampir sepanjang waktu mulai pukul 14.00 hingga tidur malam.

Di waktu-waktu tersebut, membuat saya harus berbagi fokus dan mengelola waktu sebaik mungkin. Saya dituntut multitalent, menyusui sembari mengedit berita yang dikirim wartawan Infobis dan mahasiswa magang. Terlihatnya memang gampang, tapi tidak ketika menjalaninya.

Belum lagi saat bayi rewel, menangis. Ini tantangannya, sekaligus seru. Ya… keseruannya bagaimana mengatur aktivitas. Di antaranya meninggalkan sejenak pekerjaan hingga bayi tenang. 

Tulisan ini pun saya ketik dalam kondisi sedang menggendong bayi. Cukup membutuhkan waktu hingga tulisan ini selesai, memikirkan kalimat yang dapat menggambarkan perasaan, mengetik dan menyusui saya kerjakan sekaligus.

Oya, setelah usia tiga bulan saya dan suami memutuskan untuk mengurusnya sendiri. Kami bergantian menjaga anak kami. Saya tidak menggunakan  baby sitter atau sejenisnya, mengingat anak saya tidak mau ASIP. Alhamdulilah suami juga memutuskan kerja dari rumah. Dan memantau pekerjaan dari jarak jauh.

Di masa inilah, saya sangat bersyukur kepada MPM yang memberikan kesempatan bekerja dari rumah. Inilah yang kadang membuat saya berpikir seribu kali apabila ingin meninggalkan pekerjaan ini.

Kenyamanan yang perusahaan berikan, juga para pimpinan yang penuh pengertian membuat hati saya bergetar. Salut sekaligus terima kasih yang mendalam.(lin/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img