MALANG POSCO MEDIA-Angka pemahaman literasi masyarakat di Indonesia saat ini, secara umum terbilang rendah. Di era serba digital, masyarakat utamanya anak muda perlu digenjot literasinya sehingga menjadi SDM yang unggul dan maju.
Salah satu upaya meningkatkan literasi ini dilakukan oleh Komunitas Read Aloud Malang Raya (RAMA). Kegiatannya selalu mengajak untuk membaca secara nyaring. Membaca secara nyaring ini merupakan salah satu metode untuk mencetak seseorang menjadi pembaca sepanjang hayat.
“Kami sama sama tergelitik melihat tingkat literasi di sekitar kami. Kok kayaknya kemampuan membaca dan minat membaca itu tidak terlalu bagus. Walaupun sudah membaca, ternyata pun pemahaman kurang. Misalnya, kalau ada postingan berita, komennya tidak nyambung karena hanya membaca judul. Karena memang literasinya rendah,” kata Ketua Komunitas Read Aloud Malang Noviana Indah Tri Wahyuni.
Noviana menyebut kegiatan membaca nyaring ini membutuhkan tiga elemen utama. Yakni ada yang membaca, ada orang yang dibacakan dan ada teks yang dibaca. Untuk teks yang dibaca bisa berupa buku cerita, cerita bergambar, hingga artikel berita.
Teks itu lantas dibaca nyaring secukupnya, tidak perlu sampai berteriak. Yang terpenting, orang yang dibacakan bisa mendengar. Jika audiens jumlahnya banyak, bisa lebih dikencangkan sesuai dengan jangkauannya.
Yang membedakan membaca nyaring dengan membaca pada umumnya adalah intonasi, tanda baca hingga ekspresi harus jelas ditampilkan.
“Jadi ketika membaca tidak datar, tapi sesuai dengan yang terjadi dalam teks itu. Misal cerita pas sedih, intonasinya sedih, mimik muda juga sedih. Kalau bersemangat, bagaimana menunjukkan semangat itu. Hampir seperti dongeng, tapi bedanya kalau membaca nyaring ini harus membawa buku dan ditunjukkan ke audiens,” jelas Noviana.
Dengan membaca secara nyaring, orang yang dibacakan bisa langsung tertarik perhatiannya untuk mendengarkan isi teks yang dibacakan. Alhasil, selain mengasah fokus, manfaat yang didapat bisa lebih memahami teks yang disampaikan, dan bahkan bisa mengubah seseorang menjadi suka dengan kegiatan membaca.
Sebab orang yang dibacakan nyaring itu biasanya akan tersadar bahwa ternyata kegiatan membaca itu tidak membosankan. Selain puas bisa mendapat informasi baru, biasanya akan mencoba membaca sendiri dan setelah mau membaca akan ketagihan. Ini lah yang memang diharapkan oleh Komunitas RAMA supaya bisa menjadikan seseorang menjadi pembaca sepanjang hayat.
“Berawal dari suatu pemahaman bahwa manusia itu akan selalu mencari kesenangan. Kalau sudah senang, orang itu akan melakukan terus menerus. Karena itulah untuk mengasosiasikannya, kegiatan membaca ini dengan metode read aloud atau membaca nyaring yang bisa menarik perhatian,” beber wanita yang bekerja sebagai freelance translator ini.
Untuk bisa menguasai membaca nyaring, tentu bukan suatu hal yang mudah dan instan. Tantangannya harus rutin dan konsisten berlatih membaca nyaring. Menurut Noviana, idealnya harus membaca secara rutin, setidaknya 15 menit tiap hari.
Tentunya sesuai dengan prinsip utama tiga elemen. Yaitu ada yang membaca, ada yang dibacakan dan ada teks yang dibaca. Orang yang dibacakan bisa siapa saja, entah anak, saudara, teman atau orang lain.
“Namun karena suatu yang ideal itu kadang sulit didapatkan, jadi tidak apa- apa yang penting membaca saja. Pokoknya ya lakukan saja dengan apa yang kamu punya, sesuaikan dengan waktu luang, dan jangan dibarengi dengan kegiatan lainnya,” tutur wanita kelahiran Kota Batu tersebut.
Noviana yang selalu rutin berkeliling untuk mengadakan event membaca nyaring, juga selalu mengingatkan supaya mau mengulang membaca. Tiap kali event dari RAMA, ia juga selalu memberi pemahaman agar kegiatan membaca nyaring perlu dilatih sehingga bisa menarik lebih banyak orang.
“Tantangannya memang harus bisa membuat menarik dan harus mau mengulang-ulang. Kami waktu datang ke posyandu, ke TK, itu setelah selesai event kok sudah selesai, tidak. Tapi kami minta orang yang ada di posyandu, di TK itu untuk bisa latihan dan melakukan hal itu terus menerus di rumah,” pungkasnya. (ian/van)
RAMA Beri Banyak Manfaat//
MALANG POSCO MEDIA- Eksistensi Komunitas Read Aloud Malang kini sudah menginjak tahun kelima sejak terbentuk pada 2020 lalu.
Komunitas yang terbentuk karena keresahan atas minimnya literasi masyarakat ini terus aktif mengadakan event atau kegiatan membaca nyaring kepada masyarakat umum. Utamanya adalah anak-anak usia dini.
Ketua Komunitas Read Aloud Malang Raya Noviana Indah Tri Wahyuni menyampaikan, sesuai tujuan utamanya, komunitas nirlaba ini murni mendedikasikan kegiatannya untuk mendorong peningkatan literasi generasi bangsa.
“Anggap saja ini upaya kecil dari kami, tidak sebesar jika dibandingkan dengan bangun sebuah sekolah. Tapi kami yakin kalau tidak berusaha apa-apa, justru malah bisa berdampak buruk untuk literasi anak-anak sekarang. Jadi sedikit langkah ini diharapkan agar memberi sebuah hal positif untuk generasi bangsa,” ucap Noviana.
Dijelaskan Noviana, komunitas RAMA ini sebenarnya yang paling banyak bergabung adalah dari kalangan orang dewasa. Sedangkan untuk anak muda, lebih sedikit. Namun demikian, obyek atau orang yang dibacakan, tetap kebanyakan adalah anak-anak.
Komunitas RAMA sendiri anggotanya cukup banyak. Kini mencapai 169 orang.
“Awalnya dari empat founder, lalu ada teman dekat kami, itu menjadi sekitar 15 orang. Kemudian open registration jadi 30 orang. Seiring jalannya waktu, makin banyak yang kenal RAMA, karena banyak event yang kami lakukan. Akhirnya sekarang jumlah anggota kami atau biasa disebut Nawak itu ada sekitar 160-an. Ada orang dewasa dan ada anak SMP,” beber dia.
Dari ratusan member itu, 24 orang di antaranya merupakan member sekaligus merangkap pengurus. Membernya pun beragam, ada wanita karir, freelance, seller, guru dan lain sebagainya. Oleh karena membernya dari berbagai macam unsur, tapi ternyata juga muncul kendala dan tantangannya. Yakni membagi waktu yang terkadang sulit.
Meski begitu, diakui Noviana, tetap banyak sukarelawan yang ikhlas membantu dan bergabung dengan Komunitas RAMA.
“Menurut saya tingkat ketertarikan masyarakat untuk bergabung di komunitas ini tinggi. Bisa dilihat dari niatnya bergabung melalui DM ke Instagram kami itu ada banyak banget. Cuma terkadang, ketika diminta aktif berkegiatan itu yang susah. Ada yang pas ada pekerjaan, ada juga yang pas di weekend misalnya, ingin ada waktu dengan keluarga,” beber dia.
Meski begitu, Noviana menegaskan, banyak manfaat yang bakal didapatkan jika bergabung dan membantu mengkampanyekan membaca secara nyaring di Komunitas RAMA. Menurut Noviana, dengan menjadi member, tiap volunteer atau sukarelawan akan mendapatkan pengalaman yang berharga. Salah satunya bisa mengetahui secara langsung keadaan dan realitas literasi di lapangan.
“Selain itu bisa punya pengalaman bagaimana caranya interaksi dengan anak-anak, bagaimana dengan komunitas lain itu supaya bisa berkolaborasi, bahkan bisa mendapatkan pengalaman untuk mengatur acara dan berorganisasi,” yakin dia.
Tiap kali event atau kegiatan di Komunitas RAMA sendiri dikatakan Noviana sebenarnya tidak menghabiskan waktu lama. Hanya 1,5 jam hingga paling lama tiga jam saja per harinya. Selain mengefisiensikan waktu, hal ini terjadi karena faktor keragaman membernya yang punya latar profesi yang berbeda beda.
Untuk mengadakan event dan kegiatan sehari-hari, dikatakan Noviana tentu bukan tanpa tantangan. Sebagai komunitas niirlaba, faktor pendanaan menjadi salah satu tantangannya. Noviana berharap seluruh member bisa senantiasa semangat mengabdi dan mengkampanyekan membaca nyaring ini di tengah kesibukan masing masing.
“Soal dana, kalau ada kegiatan besar, kami biasanya bikin proposal ke UMKM, atau lainnya. Alhamdulillah ada saja yang mau untuk membantu literasi masyarakat,” ungkap wanita kelahiran 29 November 1985 tersebut.
Komunitas RAMA dipastikan Noviana akan setia mengajak masyarakat untuk membaca nyaring sebagai bagian dari peningkatan literasi. Agenda kedepan, pihaknya sudah menyiapkan beberapa event, yakni kolaborasi dengan suatu Playground hingga agenda Goes To Halokes yang menyasar ke sekolah-sekolah di Malang Raya.
“Harapan kami tentu adalah semakin banyak yang ingin mempraktikkan Read Aloud ini secara rutin sehingga kedepan akan terlihat hasilnya. Yaitu makin banyak generasi muda maupun generasi tua yang menjadi seorang pembaca sepanjang hayat,” tandas Noviana. (ian/van)