MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Sejak November 2022, Dra. Yuliani Rahayu memimpin SMA Islam Hasyim Asy’ari Kota Batu, dengan visi membentuk siswa yang tidak hanya unggul akademis tetapi juga kokoh dalam nilai-nilai agama.
Berbeda dengan sekolah negeri yang kerap fokus pada pencapaian akademik, sekolah yang beralamat di Jalan Semeru, Sisir Kota Batu ini mengintegrasikan pendidikan formal dengan kehidupan pesantren, menjadikan program Tahfidz Alquran dan pembiasaan salat berjamaah (wajib dan sunah) sebagai tulang punggung pembentukan karakter siswa.
Yuli menyampaikan, dalam program tersebut siswa dibagi dalam kelompok sesuai kemampuan agamanya. Mulai dari yang belum mengenal huruf Hijaiyah hingga yang sudah mahir membaca Alquran. Menurutnya, Program tersebut tidak hanya menitikberatkan pada hafalan tetapi juga pemahaman praktik keagamaan sehari-hari, seperti pengelolaan majelis taklim siswa dan kegiatan keagamaan lainnya. “Target kami, setiap lulusan memiliki hafalan minimal 1 juz dan mampu mengamalkan ibadah secara konsisten,” ujarnya, Kamis (8/5).
Yuli menekankan bahwa keunggulan sekolah swasta seperti SMA Islam Hasyim Asy’ari terletak pada kemampuan menyelaraskan kurikulum nasional dengan pendalaman agama. Hal tersebut tercermin dari hasil ujian sekolah yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam mata pelajaran agama, sekaligus mempertahankan rata-rata nilai Ujian Nasional. “Siswa kami tidak hanya bersaing di bidang akademik, tetapi juga memiliki kompetensi keagamaan yang menjadi bekal di masyarakat,” tambahnya.
Selain itu, Kepala Sekolah yang ramah ini berharap lulusan sekolahnya dapat menjadi agen perubahan di lingkungannya. Program magang dakwah dan keterlibatan siswa dalam kegiatan sosial menjadi bukti nyata implementasi visi tersebut. “Ilmu agama adalah pondasi untuk membentuk kepribadian yang tangguh dan peduli sosial. Kami ingin siswa tidak hanya pintar, tetapi juga menjadi teladan,” ujar Yuli.
Dengan beberapa program tersebut, SMA Islam Hasyim Asy’ari berhasil menciptakan lingkungan belajar yang unik, menggabungkan disiplin pesantren dengan sekolah modern. “Kami percaya, kompetensi sejati lahir ketika ilmu dunia dan akhirat berjalan beriringan,” tutup Yuli. (hud/udi)
-Advertisement-.