MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pembekalan pertama Mahasiswa Membangun Desa tahun 2023 diberikan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Brawijaya (UB) secara daring, Sabtu (1/4) lalu. Pada kesempatan tersebut, para mahasiswa diberi pembekalan terkait dengan etika, leadership dan komunikasi masyarakat desa.
Ketua LPPM UB Prof. Luchman Hakim, S.Si.,M.Agr.Sc.,Ph.D memberikan penjelasan bahwa program pembekalan MMD itu tidak hanya sekedar diikuti oleh mahasiswa sebagai peserta, namun juga dosen pembimbing lapangan dan panitia.
“Program Mahasiswa Membangun Desa atau MMD basisnya sama dengan kegiatan KKN atau mahasiswa yang terjun di desa. UB sendiri sudah lama melakukan kegiatan ini. Namun secara khusus pada periode ini kita lakukan secara serentak pada level universitas sehingga perlu berkoordinasi dengan LPPM,” jelasnya.
Ia memaparkan tujuan dari MMD sendiri adalah membangun simpati dan empati pada diri mahasiswa UB, sehingga mahasiswa dapat mengetahui kehidupan secara riil dan mampu mengimplementasikan teknologi dan pengetahuan yang dimilikinya kepada masyarakat luas.
“Harapannya setelah mengikuti kegiatan ini, mereka mampu merasakan dan memahami orang lain, bagaimana kehidupan masyarakat di desa, sehingga mereka memiliki pengetahuan lebih untuk memberdayakan masyarakat dan mengentaskan dari kemiskinan,” terangnya.
Ia pun mengatakan bahwa keunggulan dari MMD sendiri diantaranya adalah mahasiswa dari berbagai fakultas nantinya mampu menjadi satu tim yang solid, kokoh dan holistik, sehingga dapat mengenal satu sama lain.
Disisi lain, Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Ir. Imam Santoso,M.P mengatakan keberhasilan seseorang di masa yang akan datang tidak terlepas dari jejak digitalnya di masa yang lampau. “Adanya jejak digital bisa digunakan untuk menelusuri bagaimana seorang mahasiswa melewati masa mudanya dengan aktivitas-aktivitas yang produktif,”paparnya.
Mahasiswa tidak hanya sekedar memenuhi kurikulum, namun juga memiliki pengalaman untuk membaur bersama masyarakat desa dengan segala bentuk problematika yang ditemuinya saat di lapangan. Ia berharap kegiatan ini mampu memupuk semangat dari para mahasiswa sehingga bisa mendapatkan pengetahuan yang lebih komprehensif.
“Output dari kegiatan MMD yang dilaksanakan berupa data dan informasi yang nantinya akan dikumpulkan dan dimasukkan kedalam database. Data tersebut akan menjadi bahan yang sangat berharga bagi riset dan publikasi untuk memenuhi kebutuhan kurikulum,” tandasnya. (adm/bua)