MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Ada fakta menarik dari penangkapan Wahyu Kenzo. Usai pujian berdatangan atas penangkapan Wahyu Kenzo ditujukan kepada Kapolres Malang Kota, kini justru muncul ucapan tandingan dukungan yang diperuntukkan bagi Crazy Rich Wahyu Kenzo.
Dukungan itu tampak dari deretan papan ucapan yang tiba tiba muncul di Alun Alun Tugu, depan Balai Kota Malang, Senin (13/3) kemarin. Kurang lebih ada sekitar 15 papan ucapan bernada dukungan yang terpasang di lokasi itu. Papan ucapan itu pun tertulis berasal dari member ATG (Auto Trade Gold) dari berbagai daerah di Indonesia.
Ada kalimat ‘Kami berterima kasih kepada Wahyu Kenzo yang telah memikirkan kami.’ Lalu ada juga kalimat ‘Bapak Wahyu Kenzo adalah aset, kami dukung beliau.’ Masih banyak kalimat dukungan serupa dan hampir semua papan ucapan itu menulis tagar yang sama yakni #saveatg dan #saveatgwk
Salah seorang yang mengaku sebagai member ATG, Handi Wijaya mengklaim dirinya ikut ambil bagian untuk pemasangan papan ucapan tersebut.
Pria yang diketahui bernama panggilan Hans ini merupakan member ATG dari Bangka Belitung dan sengaja datang ke Malang untuk memastikan papan ucapan itu terpasang. “Ini iuran dari seluruh member di Indonesia. Lokasinya di sini dan di depan Polresta Malang Kota,” kata Hans.
Hans sendiri mengaku sudah menjadi member ATG sejak tiga tahun lalu atau sekitar tahun 2020 lalu. Atas terjadinya penangkapan Wahyu Kenzo, saat ini ia menginginkan bisnis trading ATG bisa terselamatkan. Sebab ia sendiri mengaku sudah merasakan manfaatnya. Bahkan ia menyebut tiap kali penarikan atau withdrawal (WD) selalu sukses dilakukan.
Justru akibat peristiwa kemarin, ia pun akhirnya tidak bisa melakukan penarikan lagi. Ia pun terang terangan menginginkan agar Wahyu Kenzo bisa bebas. “Uang saya ya sekarang macet di sini. Di akun saya itu masih ada sekitar 250 ribu US dolar atau kalau dirupiahkan sekitar Rp 3 Miliar yang akhirnya tersendat. Kami ingin semua kebenaran dibuka bahwa bisnis ini real. Dengan adanya pak Wahyu bebas, bisa menjalankan kembali bisnis ini,” ungkap Hans.
Menurut Hans, dulu ia juga bisa menerima keuntungan rata rata 500 US dolar tiap kali penarikan. Tergantung dari kondisi market yang tidak menentu. Berkat bisnis ATG itu, lanjut Hans, ia mengklaim kesejahteraannya bisa terangkat. Penghasilan tidak seberapa dari driver ojek online yang dulu ia lakoni, tiba tiba naik drastis ketika menjalani bisnis ini.
Dengan adanya karangan bunga atau papan ucapan itu, juga memperkuat bahwa masih banyak member yang juga merasakan manfaat dan meraih keuntungan dalam bisnis robot trading itu. Ia bersama member lain ingin bisnis robot trading ATG ini berjalan kembali dan meminta pemerintah untuk membantu menyelesaikan regulasinya.
“Ini sangat membantu perekonomian saya dan seluruh teman-teman. Bisnis kami bisa dilegalkan pemerintah dan bisa berjalan, karena bisa membantu keluarga. Saya yakin bapak Wahyu Kenzo di sini aman (bisnisnya),” tandasnya.
Selain di Alun Alun Tugu, puluhan karangan bunga yang mendukung sosok Dinar Saptian Wahyu Dyfrig alias Wahyu Kenzo juga turut membanjiri Polresta Malang Kota. Beberapa papan bunga mencantumkan berasal dari member robot trading Auto Trade Gold (ATG) dari berbagai daerah di Indonesia.
Dukungan tersebut banyak yang berbunyi #SaveATG #SaveWahyuKenzo dan lain sebagainya. Banyaknya ucapan ini bahkan beriringan dengan jumlah banyaknya karangan bunga, yang mendukung Polresta Malang Kota untuk terus mengusut kasus dugaan penipuan transnasional itu.
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto melalui Kasi Humas Iptu Eko Novianto mengatakan pihaknya terbuka atas hal tersebut. Penyampaian aspirasi dan curahan hati, merupakan hak yang tidak bisa dibatasi oleh pihak Polresta Malang Kota.
“Kami terbuka, tidak membatasi. Dan apabila ada aspirasi yang disampaikan juga kami terima. Namun, hindari hal-hal yang provokatif, agar semua proses hukum bisa berjalan sesuai dengan koridornya dan tetap bisa mewujudkan keadilan untuk semua pihak,” ujarnya. (ian/rex/lim)