spot_img
Sunday, August 3, 2025
spot_img

Memperingati HUT ke-5 Malang Posco Media; WOW KORAN

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Wow koran. Media yang satu ini memang luar biasa. media cetak bakal mati alias gulung tikar. Namun prediksi itu tak jitu. Buktinya, hingga saat ini koran masih bisa eksis. Justru saat ini tak sedikit orang mengalami kejenuhan pada media digital. Mereka ingin kembali ke media tradisional. Sebagai media jadul, koran masih unggul sajikan kedalaman, akurasi, dan kejernihan informasi.

Membaca lembar demi lembar kertas koran itu tak sama dengan menggeser layar ponsel. Membaca koran di pagi hari sambil ditemani kopi atau teh punya sensasi ter­ sendiri. Membaca berita di koran tak perlu terburu­buru. Tak harus berpacu seperti saat scrolling di layar gadget. Membaca koran itu menawarkan ketenangan, ke­ dalaman, dan fokus. Menikmati halaman demi halaman koran tak perlu over speed layaknya berselancar di dunia maya.

Di saat ruang digital tawarkan kemudahan dan kecepatan, ketika orang dicekoki konten­konten receh di media sosial (medsos), situasi ini justru melahirkan pembusukan otak (brain rot). Serangan brain rot menjadikan ge­ nerasi yang tak mampu mengakses media dengan lebih mendalam. Mereka inginnya serba cepat dan melompat­lompat. Koran mengajak pembacanya menikmati informasi dengan lebih dalam dan bermakna.

Bukan Mati Tapi Bertransformasi

Tak bisa dimungkiri, saat ini industri media cetak sedang me­ ngalami tekanan hebat. Pembaca generasi muda lebih memilih gawai daripada lembaran koran, sementara para pengiklan ramai­ramai pindah ke platform non koran. Di Malang Raya, kota yang punya sejarah pan­ jang sebagai kota pendidikan dan kebudayaan, penetrasi media digital begitu masif hingga menggeser cara orang mengakses informasi.

Sejatinya koran adalah institusi sosial yang menyimpan nilai pen­ ting dalam demokrasi, penyedia informasi terpercaya, ruang diskusi publik, pengawas kekuasaan, dan pencatat sejarah. Koran Malang Posco Media (MPM) misalnya, ia tak hanya menyampaikan berita, tetapi merekam denyut nadi warga Malang Raya, dari persoalan lingkungan, ekonomi UMKM, hingga geliat kampus dan komunitas.
Dalam kaitan ini, penting melihat masa depan koran jadi meluas tanpa mengorbankan kualitas jurnalistik.

Koran juga memainkan peran dalam penguatan konten lokal yang khas dan mendalam. Di era digital yang serba cepat dan dangkal, pembaca tetap mencari kedalaman. Liputan khas koran MPM bisa jadi kekuatan utama
yang tak bisa digantikan oleh media nasional atau media global. Koran MPM telah memainkan peran sebagai media lokal yang mengakar, memenuhi kebutuhan informasi masyarakat Malang Raya.

Napas Panjang Koran Lokal

Kenyataan menunjukkan bahwa koran MPM tak hanya bertahan, tapi juga punya napas panjang dalam lanskap media yang terus berubah. MPM cermin denyut kehidupan masyarakat, memperhatikan isu­isu yang sering luput dari radar media nasional. Di tengah derasnya arus informasi global dan nasional yang terkadang terasa jauh, koran lokal tetap setia menyuarakan persoalan jalan rusak, perdebatan soal perda, atau cerita inspiratif dari sudut kampung.
Lebih dari itu, koran lokal juga punya kapasitas membangun memori kolektif. Ia bisa jadi arsip hidup se­ buah kota atau daerah. Peristiwa politik lokal, dinamika ekonomi, agenda budaya, hingga kisah­kisah keseharian warga tercatat dengan baik dalam lembaran koran. Ketika masyarakat ingin menelusuri sejarah daerahnya, koran lokal bisa jadi rujukan yang tak tergantikan. melekat pada koran lokal. Koran lokal Ada pula fungsi edukatif yang MPM masih jadi rujukan bagi pelajar, guru, dosen, dan peneliti. Rubrik seperti opini, pendidikan, hingga muatan lokal jadi nilai tambah yang tak dimiliki oleh media daring yang lebih mengejar klik dan viralitas. Di tengah krisis kepercayaan pada medsos dan maraknya hoaks, koran lokal punya peluang jadi penjernih informasi.

Keberadaan koran lokal tak se­ kadar urusan bisnis media, tetapi soal menjaga ruang publik yang sehat. Membeli koran, berlangganan versi digital, membagikan liputan lokal, hingga menulis opini adalah bentuk partisipasi kecil yang berarti bagi kelangsungan jurnalisme lokal. Napas panjang koran lokal tak hanya bergantung pada redaksi, tetapi pada warga, pemerintah daerah, komunitas, kampus, hingga sektor swasta.
Jika semua pihak melihat media lokal sebagai mitra pembangunan, maka koran lokal tak hanya akan bertahan, tetapi terus berkembang, bahkan jadi pusat literasi publik yang penting. Koran MPM adalah penjaga etika jurnalistik, liputan investigasi, dan menyuarakan suara yang terpinggirkan. Ini mulia, bukan peran kaleng­kaleng.

Selamat Ultah MPM, Hi Five, melesat lebih tinggi. Koran MPM, Wow keren! (*)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img