spot_img
Saturday, July 12, 2025
spot_img

Memperkuat Ekosistem Pengembangan Koperasi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Peringatan Hari Koperasi Indonesia ke-78 setiap tanggal 12 Juli merupakan momen penting untuk merefleksikan peran koperasi dalam membangun ekonomi kerakyatan dan mewujudkan kesejahteraan bersama. Tahun 2025 menandai momentum penting bagi koperasi di Indonesia, dengan tantangan dan peluang baru yang muncul. 

Di satu sisi, koperasi menghadapi tantangan seperti kurangnya profesionalisme dalam pengelolaan, adaptasi teknologi yang lambat, dan persaingan dari entitas bisnis lain. Namun, di sisi lain, ada peluang besar untuk kebangkitan koperasi, terutama melalui digitalisasi, peningkatan kesadaran akan isu lingkungan, dan dukungan pemerintah.

Ekosistem pengembangan koperasi sendiri mencakup berbagai aspek. Mulai dari pembentukan, pengelolaan, hingga pengembangan usaha koperasi, serta peran pemerintah, intelektual dan masyarakat dalam mendukungnya.

Meskipun ada beberapa program pemerintah atau koperasi tertentu yang menawarkan pinjaman tanpa bunga atau dengan bunga rendah untuk UMKM, ini bukan praktik umum untuk semua koperasi simpan pinjam. Koperasi pada umumnya menetapkan bunga pinjaman yang relatif lebih rendah daripada lembaga keuangan komersial.

Namun kenyataan masyarakat justru masih terjebak dalam pinjaman online (pinjol) karena berbagai faktor, termasuk tekanan ekonomi, perilaku konsumtif, dan kurangnya literasi keuangan.  Kini bergesernya masyarakat dari dunia koperasi yang lari menuju dunia “Pinjol Ilegal” menjadi ancaman serius dan parah. Karena menawarkan bunga tinggi, biaya tersembunyi, dan praktik penagihan yang tidak etis, bahkan dapat mengarah pada penyalahgunaan data pribadi. 

Kita telusuri dulu bahwa sejarah perkembangan koperasi di Indonesia telah memberikan dampak sosial ekonomi yang signifikan serta kontribusi yang besar terhadap pemberdayaan masyarakat. Namun, seiring berjalannya waktu, peran koperasi berkembang menjadi lebih luas, termasuk dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Hubungan antara masyarakat dan koperasi adalah sangat penting hal ini seperti yang diungkapkan oleh Rufaidah (2017) yaitu koperasi dan masyarakat tidak dapat berjalan sendiri-sendiri atau bergerak terlalu dominan pada salah satu aspek, sehingga pola gerakan koperasi harus selalu beriringan dengan pola gerakan masyarakat.  Oleh karena itu koperasi dapat dijadikan salah satu sumber peningkatan ekonomi masyarakat.

Peran Perguruan Tinggi

Sistem ekonomi yang penuh ketidakpastian serta kesenjangan sosial yang lebar membuat banyak orang merasa terdesak untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka secara cepat, meski dengan cara yang berisiko. Kebersamaan pada tingkat operasional juga sangat penting untuk memperkecil risiko secara kolektif serta mengatasi asimetri informasi. Melalui usaha bersama dalam bentuk koperasi, risiko kolektif dapat diperkecil sehingga juga dapat memperkecil kerugian (lost).

Demikian pula halnya melalui koperasi dengan jaringannya yang terpadu akan mampu mengatasi masalah asimetri informasi, baik asimetri informasi secara vertikal yang dalam kenyataannya pelaku yang berada pada subsistem produksi sering tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang situasi pada subsistem pemasaran.

Meskipun koperasi memiliki berbagai kelebihan, namun pengembangannya bagi negara yang sedang berkembang memang masih memerlukan peran serta dari pihak luar. Masih terdapat kesulitan menumbuhkan koperasi yang sepenuhnya dilakukan oleh masyarakat lapisan bawah secara alami.

Dalam kaitan ini pula peranan penting pihak ketiga dari kalangan perguruan tinggi tentu akan sangat bermanfaat. Pengamatan para ahli di berbagai negara-negara Asia menunjukkan masih pentingnya peranan pihak ketiga, terutama pemerintah dalam mengembangkan koperasi  agar tumbuh pesat.

Perguruan tinggi dapat menjadi pusat pengembangan koperasi, memberikan pelatihan, pendampingan, dan akses ke sumber daya yang dibutuhkan koperasi untuk berkembang. Perguruan tinggi dianggap berperan penting dalam menghidupkan ekosistem koperasi agar lebih kondusif melalui penciptaan inovasi baru dan dinamisasi.           Perguruan tinggi dalam fungsinya sebagai center of excellence perlu segera mengembangkan pusat studi koperasi. Dunia perguruan tinggi harus siap berkolaborasi dengan para pelaku koperasi yang kini mulai eksis, yaitu Koperasi Merah Putih. Perkembangan Koperasi Merah Putih pada tahun 2025 ditandai dengan peluncuran 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang ditargetkan beroperasi penuh pada 28 Oktober 2025.

Ekosistem koperasi yang kuat di perguruan tinggi dapat terwujud melalui beberapa cara. Pertama, perguruan tinggi dapat berperan aktif dalam menghidupkan ekosistem koperasi melalui penciptaan inovasi baru. Kedua, perguruan tinggi dapat menjadi pusat pengembangan koperasi dengan melibatkan dosen dan mahasiswa dalam kegiatan koperasi, bahkan menjadikan koperasi sebagai pusat pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan kegiatan bisnis. 

Ketiga, ekosistem koperasi yang kuat di perguruan tinggi perlu didukung oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, agar koperasi dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. 

Dalam kenyataan koperasi masih memerlukan bimbingan manajemen yang konkret yang dihadapi sehari-hari. Pendirian klinik-klinik bisnis akan sangat membantu meningkatkan profesionalisme pengelola koperasi. Perguruan tinggi juga dapat melakukan sertifikasi usaha mikro yang dijalankan oleh para anggotanya.

Sertifikasi ini penting agar usaha para anggota bisa berjalan profesional yang bisa menjadi wadah Tridharma bagi perguruan tinggi. Selain itu harus ada upaya kerja sama dengan pemangku kepentingan, tujuannya agar lebih mengembangkan usaha yang dijalankan oleh koperasi. Oleh karenanya, perguruan tinggi sebagai partner pengembangan dan kemajuan koperasi sangat diperlukan sebagai partner strategis. Dirgahayu Koperasi Indonesia ke-78. “Mari kita majukan Koperasi dalam mewujudkan kemandirian ekonomi rakyat.”(*)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img