MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Program Madrasah Digital Moderat di MIN 1 Kota Malang semakin diperkuat. Minggu (22/1) kemarin, Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas meninjau langsung kesiapan madrasah di Jalan Bandung ini. Ia pun kagum dengan kemajuan dan kesiapan yang sudah dicapai.
Madrasah Digital di MIN 1 Kota Malang telah menyajikan pembelajaran yang bagus. Membuat siswa senang dan semakin antusias belajar. “Bagaimana semakin mudah kan belajarnya?. Semoga kalian semakin rajin belajar dan sukses,” sapanya kepada siswa MIN 1 Kota Malang.
Menteri Agama, mendapat kesempatan meninjau secara langsung proses pembelajaran. Didampingi Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang, Gus Yaqut, sapaannya, ikut menikmati kelas digital. Dipandu seorang guru dan puluhan siswa yang ikut belajar di kelas itu.
Ada tiga kelas MIN 1 Kota Malang yang dikunjungi. Semuanya diapresiasi, karena sesuai dengan program Kementerian Agama. “Saya melihatnya sangat luar biasa. Madrasah mampu beradaptasi dengan zaman. Karena sekarang zaman digitalisasi madrasah harus mampu menyesuaikan. Peradaban harus dimulai dari madrasah,” ucapnya.
Gus Yaqut senang dengan kemajuan yang dicapai MIN 1 Kota Malang. Karena sejauh ini telah melaksanakan program yang dicanangkan oleh Kementerian Agama.
“Ini program yang sudah saya canangkan sejak dipercaya oleh Presiden. Maka digitalisasi harus diperkuat di lingkungan kementerian agama termasuk di madrasah,” ungkapnya.
Kedatangan Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas di Madrasah Terpadu Kota Malang disambut meriah. Gus Yaqut, sapaan akrabnya, hadir untuk memberikan penguatan pada program madrasah digital.
Kehadiran Menteri Agama disambut meriah oleh siswa. Di MIN 1 Kota Malang misalnya. Tari Tradisional Bapang Malang menyambut hangat. Para guru dan siswa berjejer mulai gerbang madrasah.
Kepala MIN 1 Kota Malang Drs. H. Suyanto, M.Pd mengatakan madrasah digital merupakan satu program digitalisasi di beberapa aspek pelayanan pendidikan. Di MIN 1 Kota Malang ada empat bidang manajemen yang kini dibangun sistem digital.
Pertama, Manajemen Kurikulum. Pembelajaran yang dilaksanakan sudah berbasis digital. Materi ajar sudah bisa didownload siswa di e-learning madrasah.
Penilaian juga tidak menggunakan kertas. Termasuk juga direncanakan adanya e-raport.
Kedua, Manajemen Ketatausahaan dan Kepegawaian. Data guru sudah terekam di server madrasah. Sangat mudah jika dilakukan pendataan maupun informasi profil guru dan pegawai. Termasuk juga keuangan dan surat menyurat. “Jadi sistemnya sudah lebih mudah. Dokumentasi, pengarsipan, dan rekomendasi surat menyurat jauh lebih mudah,” ujar Yanto.
Ketiga, Manajemen Kesiswaan. Data dan prestasi siswa semuanya dimasukkan digital. Bisa diakses lebih mudah. Termasuk di manajemen Kesiswaan ini adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Kini sudah dilaksanakan seratus persen secara online. Calon orang tua siswa tinggal memasukkan data sesuai arahan.
Keempat, Manajemen Kehumasan dan Pengembangan SDM. Penguatan branding melalui website dan akses informasi merupakan program Humas yang juga dikemas dalam versi digital. “Termasuk bagi orang tua yang ingin memasukkan saran maupun masukan juga bisa melalui website,” terang Yanto.
Hebatnya, MIN 1 Kota Malang menjadi prototipe madrasah digital Kota Malang. Baik dari segi sarana maupun SDM. Madrasah ini sudah memiliki 12 kelas yang sudah terkonversi digital. “Kami sudah siap semuanya. Bisa jadi acuan madrasah Jawa Timur maupun nasional,” imbuhnya.
Belajar di kelas digital membuat siswa senang. Guru sudah tidak lagi menggunakan papan tulis. Tetapi menggunakan IT Board yang terhubung dengan internet. Siswa pun tidak lagi menggunakan buku, tetapi laptop.
“Program madrasah digital MIN 1 Kota Malang sudah dimulai semester ini sejak awal Januari 2023. Untuk sementara masih kelas 4 dan 5. Berikutnya akan berkembang ke kelas lain secara bertahap,” pungkasnya. (adv/imm)