DISKUSI MPM Forum
Persaingan tiga pasang Calon Presiden (Paslon Capres) RI sejauh ini makin sengit. Setelah beberapa kali debat, emosi masyarakat secara umum mulai tergerak. Jika terus berlangsung, dikhawatirkan hal ini bisa cukup berbahaya dari sisi psikologis.
Hal tersebut disampaikan analis politik dan kebijakan publik Dr Nuruddin Hady dalam disksui publik yang digelar oleh Malang Posco Media (MPM) Forum, Jumat akhir pekan lalu.
Nuruddin kembali mengkritisi jalannya debat capres cawapres selama ini yang dinilainya masih minim gagasan. Hanya terlihat saling menyerang personal.
Diyakini Nuruddin, dinamika yang berjalan saat ini akan sangat erat dengan masa depan demokrasi. Selain itu juga berdampak pada sisi kontestasi dan partisipasi. Maka seharusnya dengan persaingan capres yang tidak hanya dua kontestan seperti periode sebelumnya, bisa memberi dampak positif terhadap aspek partisipasi. Karena, ia melihat selama ini dari pemilu ke pemilu apalagi Pilkada tingkat partisipasi mayarakat relatif masih rendah karena masyarakat masih apatis.
Maka dari itu, Nuruddin berharap kepada Tim Pemenangan masing masing paslon di daerah agar memberikan pendidikan politik yang baik saat berkampanye maupun saat tidak berkampanye. Jangan sampai terjadi saling bantah di media sosial hingga membuat kondisi makin panas.
“Nah harapan saya sebetulnya dengan persaingan tiga paslon justru meningkatkan partisipasi pemilih. Tidak lagi golput. Pengalaman pemilu kebelakang terutama di Malang tingkat partisipasi pemilu masih rendah, yang golput di atas 25 persen,” beber dosen Universitas Negeri Malang (UM) ini.
Menyikapi fenomena apatisme ini, Tim Pemenangan Paslon Anies Muhaimin (AMIN) Kota Malang Anis Muttaqin tidak memungkiri adanya fenomena tersebut. Ia menyebut saat ini masyarakat tidak ada yang terlalu fanatik. Apalagi untuk masalah Pilkada, yang seringkali berbeda dengan kondisi Pilpres.
“Ada masyarakat di bawah itu mau presidennya tapi tidak mau calegnya. Ada yang mau calegnya, tapi tidak cocok presidennya. Tapi kalau pilpres, masyarakat saya kira sudah cukup melek, di bawah istilahnya menguatkan, punya preferensi sendiri- sendiri. Istilahnya tidak ada ‘uang’ pun mereka akan berangkat. Tinggal di pileg ini. Hari ini pilihan masyarakat semakin pragmatis, sebenarnya saya tidak bilang apatis, tapi mereka sebenarnya menunggu, proses demokrasi belajarnya harus seperti ini. Ini tantangan tim sukses,” ujar Anas.
Sedangkan Tim Pemenangan Paslon Ganjar Mahfud Kota Malang Zaenudin ST MT optimis dengan barisan pendukung yang ada. Ia yakin masyarakat tidak apatis sebab selama ini pihaknya selalu bersama akar rumput atau ‘wong cilik’. Ia bergurau, jika ada yang apatis tentu dari Paslon lain dan justru bakal menguntungkan pihaknya. Pihaknya pun berupaya agar pemilu kali ini tidak ada apatisme dan berjalan jujur dan adil
“Kami sudah memotret beberapa titik yang itu menjadi kemenangan kami di Kota Malang. Sehingga kami akan mempertahankan suara suara yang itu menjadi basis suara. Bagi kami utamanya adalah bagaimana proses demokrasi berjalan jujur dan adil. Saya pastikan bahwa kami terus berkomitmen pemilu berjalan jujur adil dan aman terkendali,” yakin Zaenudin yang juga Sekretaris Tim Pemenangan Cabang (TKC) Ganjar Pranowo-Mahfud Md (Gama) Kota Malang ini.
Sementara itu, Tim Pemenangan Paslon Prabowo Gibran Malang Raya Moreno Soeprapto menyampaikan pilpres saat ini berbeda dengan periode sebelumnya. Ia menganalogikan jika hanya ada dua paslon seperti periode sebelumnya, maka seolah akan seperti pertandingan tinju. Sementara jika ada tiga paslon maka akan seperti balapan dan jalannya akan dinamis.
Dalam kontes balapan, pihaknya menggandeng tokoh dan selebgram untuk mencegah golput.
“Tipologi Malang Raya suara paslon kami 43 persen. Mudah-mudahan dengan sosok Bu Khofifah yang terbaru, efeknya bisa mengejar sampai ke nasional. Selain tokoh kepala daerah, jika dianalogikan sirkuit adalah pesta demokrasi, pembalapnya itu jagoan kita masing-masing, nah selebgram yang datang ke sirkuit itu untuk menarik perhatian masyarakat untuk datang ke TPS nyoblos. Itu antisipasi kami meminimalisir kan golput,” tandas Moreno. (ian/van/bersambung)