.
Sunday, December 15, 2024

Duka Empat Anak Pasutri Korban Kecelakaan Asrikaton

Mendadak Yatim Piatu, Sementara Diurus ‘Ayah’

Berita Lainnya

Berita Terbaru

TAK ada yang menyangka, empat anak ini mendadak jadi yatim piatu. Mereka adalah anak-anak pasangan suami istri (pasutri) Slamet Riyadi dan Khoirul Ummah, korban kecelakaan di Jalan Raya Asrikaton, Kecamatan Pakis, Minggu (11/6).

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Slamet Riyadi, Khoirul Ummah, dan M. Syarif Hidayatullah, anak bungsunya, sudah dimakamkan TPU Jalan Cakalang. Kini tinggallah, empat anak mereka, duduk bersama dengan para takziah yang silih bergantian mendatangi rumah duka di Jalan Cakalang Kota Malang.

Yaitu Dzurrotun Nashichatus Salmah, 15, Ikfina Maulidah Salmah, 10, Mumtaz Azzahirah Salmah, 8, dan Muhammad Akbar Khoirudin, 4. Anak pertama, Dzzorotun Nashichatus melanjutkan pendidikan di Ponpes Asy-Syadzili Kecamatan Tumpang. Dia mengaku ingin menjadi penghafal Al-Qur’an.

Anak yang kedua, Ikfina Maulidah duduk di kelas 4 dan anak ketiga, Mumtaz Azzahirah kelas 2. Keduanya sekolah di Madrasah Minu Polowijen. Sedangkan, Muhammad Akbar masih belum sekolah. “Untuk sementara, saya yang mengurus mereka, termasuk kelanjutan pendidikannya,” tutur Hadi Sucipto, kerabat Slamet.

Apalagi, empat anak tersebut sudah menganggap Sucipto, sapaannya sebagai ayah. “Kalau sama saya, anak-anak sudah lengket sejak kecil,” ucapnya. Dia menceritakan, Mumtaz Azzahirah dan Muhammad Akbar biasanya ikut menjenguk Dzurrotun Nashicatun ke Ponpes. “Namun saat itu, mereka sedang tidur. Almarhum lalu menitipkan anaknya ke saya. Tapi almarhum tidak kembali. Dia tiada,” cerita Sucipto dengan sendu.

Saat mengetahui Slamet dan anak istrinya kecelakaan, dia langsung menghibur keempat anak-anaknya. “Saat itu, mereka sempat histeris semua. Kami mencoba mengalihkan perhatian. Alhamdulillah sekarang sudah tenang,” sambungnya. Hingga kemarin, para pentakziah memadati setiap ruang rumah korban.

Karangan bunga bertambah. Pihak Pondok Pesantren Asy Syadzili  Kecamatan Tumpang, tempat anak pertama korban melanjutkan pendidikan juga datang. Almarhum Slamet sendiri dikenal masyarakat sebagai tokoh agama. Dia merupakan guru ngaji di musala depan rumah yang ditinggalinya. Sedangkan, istirnya, almarhumah Ummah sebagai penghafal Al-Qur’an. (den/mar)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img