MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Geliat UMKM di Indonesia dinilai cukup luar biasa. Setelah terbukti mampu melewati tantangan situasi pandemi kemarin, UMKM diharapkan bisa terus berkembang dan melebarkan pasarnya go internasional.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan meski saat ini tengah dihadapkan potensi ancaman resesi, tapi UMKM harus tetap eksis dan melebarkan sayapnya dengan jaringan yang luas.
“Sekarang kita mendorong UMKM, pengusaha-pengusaha kita untuk menyerbu dunia. Pasar tradisional itu kan ASEAN, barat. Sekarang kita mulai masuk ke India, Bangladesh, Pakistan punya uang. Timur tengah, Afrika itu pasarnya 1 miliar orang. Resesi ini kelambatan ekonomi justru kita jadikan peluang, untuk menawarkan produk-produk kita ke seluruh dunia,” tegas Zulhas dalam Kemitraan Pemasaran UMKM dengan Ritel Modern dan Marketplace di Hotel Grand Mercure Kota Malang, kemarin.
Ia bersyukur pada kenyataannya pertumbuhan ekonomi berada di angka yang relatif masih bagus. Bahkan surplus perdagangan secara umum di Indonesia saat ini sudah mencapai USD 30 miliar.
Untuk merealisasikan misi menyerbu dunia itu, Zulhas menyebut setidaknya sudah ada sebanyak 40 perwakilan di berbagai negara yang akan membantu promosi.
“Dibantu oleh Menlu, duta duta besar, juga kita buka pameran-pameran di luar negeri. Lalu kita juga tadi melatih keterampilan termasuk marketplace, juga dilatih agar UMKM kita ini juga melek online. Karena itu lebih mudah untuk menembus dunia ya,” tegas Zulhas
“Saya senang sekali UMKM bergandengan dengan marketplace, kemudian juga dengan retail modern. Kedepan retail modern logistiknya juga harus mensuplai warung yang dekat dengan mereka,” sambungnya.
Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji sendiri menyebut potensi UMKM khususnya yang ada di Kota Malang memang sangat luar biasa. Hal itu dibuktikan saat pandemi justru ada peningkatan demand atau permintaan pasar hingga mencapai 123 persen.
“Sesungguhnya kemarin penurunan ekonomi itu bukan karena krisis ekonomi tapi karena antara demand dan produsen belum bisa ketemu. Sejak saat itu kita gerakkan UMKM melek teknologi,” sebutnya.
Saat ini Sutiaji mengaku masih terus menguatkan UMKM di Kota Malang. Salah satunya dengan terus menerus melakukan kurasi untuk kualitas produk UMKM. Selanjutnya yakni dengan memperkuat promosinya.
“Penguatan literasi terkait promosi kami kuatkan. Di sini sudah hexahelic, setiap tahun ada 3.400 yang berpredikat sarjana IT. Kami rangkul mereka,” tutupnya. (Ian)