spot_img
Sunday, June 15, 2025
spot_img

Mendagri Perbolehkan Kegiatan Dinas Digelar di Hotel, PHRI Kota Batu: Belum Ada SK Resmi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Kabar gembira bagi pelaku bisnis perhotelan dan restoran. Setelah sebelumnya para pelaku hotel dan resto sempat lesu akibat terdampak kebijakan efisiensi anggaran beberapa waktu terakhir, kini mereka kembali mendapat angin segar.

Hal ini mengacu dari Keputusan Kementerian Dalam Negeri kembali mengizinkan kegiatan dinas (Pemerintah, red.) digelar di hotel dan restoran. Dengan keluarnya aturan tersebut tentu disambut positif Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu.

“Saya sudah mendengar berita tentang pernyataan Kemendagri ini beberapa waktu lalu. Ini membuat kami pelaku bisnis hotel dan restoran sangat senang,” ujar Anggota PHRI Kota Batu, Didik Rocki W kepada Malang Posco Media, Jumat (13/6) kemarin.

Meski begitu, lanjut dia, pelaku bisnis hotel dan restoran tidak serta merta percaya bahwa secara langsung tiba-tiba kegiatan kedinasan dilaksanakan di hotel seperti sebelumnya. Pasalnya informasi seperti ini bukan yang pertama.

“Sebelumnya juga ada dari Menteri Keuangan yang menyatakan kran anggaran dibuka kembali dan blokir anggaran Rp 86,6 triliun dibuka kembali. Tapi nyatanya tidak ada perubahan yang berdampak pada meningkatnya occupancy dari segment market pemerintahan di hotel-hotel,” bebernya.

Dengan adanya kabar tersebut, team marketing hotel di tempatnya langsung menghubungi rekanan di kedinasan baik Pemkot, Pemkab, Pemprov bahkan Kementrian yang biasanya mengadakan event mice dan perjalanan dinas. “Namun jawaban mereka pemerintah sama, mereka belum bisa mengadakan kegiatan berdasarkan pernyataan menteri di TV atau di media karena menunggu surat resmi atau SK turun, Dan mereka juga menyampaikan tidak semua kegiatan yang mereka sudah rencanakan akan di ijinkan dilaksanakan di hotel, hanya beberapa saja,” terang laki-laki yang juga General Manager Aston Inn Batu ini.

Dengan keadaan tersebut, saat ini untuk bertahan para pelaku hotel lebih fokus dengan mencari market baru dan tidak terlalu bergantung dengan event pemerintahan. Itu mengacu dari pengalaman yang setiap 5 tahun kebijakan berubah.

“Market baru yang kami kerjakan termasuk social event, pendidikan, wedding juga. Bahkan kami berusaha mendapatkan market China yang saat ini sudah mulai mengenal Jawa Timur yaitu Bromo, Kawah Ijen dan Tumpak Sewu yang kemudian tinggal kita arahkan saja ke Kota Batu yang mempunyai banyak destinasi alam yang cocok dengan market China,” pungkasnya. (eri/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img