Friday, October 3, 2025
spot_img

Mendongkrak Batik Tematik Malangan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang yang identik dikenal sebagai kota wisata, namun juga kawasan budaya yang lekat dengan karya kreatif warisan leluhur, yaitu batik Malang. Batik dari Malang punya ciri khas yang berbeda dengan kota lainnya. Motif batik Malang lekat dengan beberapa warna dan motif unik. Di antaranya teratai, tugu malang, apel, topeng hingga kepala singa yang jadi maskot klub bola Arema.

Peringatan Hari Batik Nasional setiap 2 Oktober harus membuat masyarakat Indonesia bangga dan bersedia memakainya kapanpun, dimanapun untuk menjaga serta melestarikan warisan budaya. Pengakuan UNESCO terhadap batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan, identitas budaya Indonesia yang memiliki nilai sejarah, seni dan filosofi yang tinggi. 

-Advertisement- HUT

Dari pengakuan tersebut terobsesi bagaimana mendongkrak kelestarian batik yang produktif di Malang dengan nuansa batik tematik khas Kota Malang. Batik tematik adalah jenis batik yang dibuat dengan tema atau konsep tertentu. Seperti Alam, yaitu: flora, fauna, dan pemandangan. Budaya, yaitu: tradisi, mitologi, symbol. Sejarah, yaitu: peristiwa, tokoh. Abstrak, yaitu: bentuk geometris, non-representasional.

Tematik batik di Malang  memang memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri yang menggambarkan perkembangan sejarah kerajaan, peradaban dan kelestarian alam di Malang. Inspirasi merupakan ilham yang hadir dalam bentuk percikan ide-ide kreatif pada waktu dan tempatnya tersendiri, yang jarang dikenali kecuali yang memiliki jiwa yang sudah terbiasa dengan melatih dirinya.

Perupa batik atau biasa disebut desainer adalah seorang seniman atau pengrajin yang menciptakan karya seni batik dengan menggunakan teknik dan bahan tertentu. Mereka menggunakan lilin dan pewarna untuk menciptakan motif dan pola yang unik pada kain.            Setidaknya pemerintah daerah perlu mengapresiasi para seniman batik dalam berkarya, mampu mengantarkan pemahaman kepada penikmat seni apa yang menjadi gagasan karya dan tujuan dari karya diciptakan.

Mendorong Desainer Berkarya        

          Dalam rangka mendorong para perupa atau desainer batik kreatif, maka upaya penting yang harus ditekankan yaitu menggali historis Malang Raya. Motif batik Malang yang unik dan beragam kiranya punya karakter tersendiri yang mencerminkan khasanah desain dan seni di Malang.  

          Seperti Motif Batik Malang Kucecwara, Motif Batik Topeng Malangan, Motif Rumbai Singa, Motif Batik Singosari, Motif Bunga Teratai, Motif Batik Celaket, Motif Mahkota, Motif Batik Tugu Malang, Motif Sulur-Sulur, Motif Arca, Motif Isen-Isen Belah Ketupat, dan Motif Batik Druju. Oleh sebab itu, pemerintah melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggenjot kemajuan industri ekonomi kreatif sebagai pilar perekonomian yang dapat menumbuhkembangkan ekonomi di Malang.

Untuk memacu desainer dalam berkarya dibutuhkan media diskusi bersama antara para seniman, akademisi, dan pengrajin. Hakekat diskusi merupakan pertemuan untuk bersoal jawab tentang suatu masalah (Badudu, 1996: 350).

Pentingnya berdiskusi sesama pengrajin batik, desainer dalam suatu diskusi tidak lepas dari curah gagasan sebagai jawaban atau solusi dari masalah ataupun pertanyaan. Timbulnya nuansa baru yang dituangkan secara reflektif dalam gagasan seni atau brainstorming.

Diskusi menjadi ajang pengayaan ide dan gagasan dimana suatu metode mengeluarkan ide secara langsung dan tidak perlu menyaring ide-ide yang terlintas dalam pikiran. Oleh karena itu bilamana kumpul bareng untuk berkolaborasi antara sejarawan, seniman, perupa/ desainer, pengrajin untuk berdiskusi dan mencurahkan gagasan merupakan satu kesatuan yang saling bersinergi.

Ikon baru Malang sebagai kota batik akan terlahir bilamana konsep yang estetik dan menarik terilhami dari inspirasi yang telah terseleksi dengan baik oleh para seniman dengan menggali pengayaan batik tematik Malang. Kemampuan menuangkan filosofis dengan memanifestasikan karya nyata dalam goresan ukir batik dan paduan pewarnaan ikut berperan penting di dalamnya.

Menggali inspirasi merupakan ilham yang hadir dalam bentuk percikan ide-ide kreatif pada waktu dan tempatnya tersendiri. Semisal motif arca, patung Ken Dedes, watu gong, topeng malangan, jaranan, bantengan yang jarang dikenali dan ditorehkan. Inspirasi lain bisa mengilhami seperti Pahlawan Hamid Rusdi dan perjuangan Pahlawan TRIP.

Kondisi Ini menjadi sumber inspirasi dalam penciptaan ataupun pengembangan motif batik. Bahwa ragam hias batik merupakan ekspresi keadaan diri dan lingkungan budaya sekitarnya (Sukanadi, 2015).

Merujuk salah satunya kepada perupa batik, baik klasik maupun kontemporer yang kompeten di bidangnya. Batik kontemporer yang berhubungan dengan waktu dan bentuk, perlu diperhatikan mengingat perkembangan batik pada saat ini begitu cepat seperti cahaya kilat yang melesat.

Tema yang inovatif dengan isu-isu kontemporer, seperti lingkungan, budaya lokal, atau kehidupan heterogen mahasiswa di Malang memberikan intuisi untuk berkarya. Dengan demikian pengayaan motif dan corak baru batik di Malang akan membawa pesona bagi wisatawan ke Malang.

Di momen memperingati hari batik ini, mari kita dukung para pengrajin batik, perupa batik atau desainer batik, guna melibatkan diri dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya ini agar tetap produktif di tengah arus modernisasi. Dengan mengenakan batik, kita tidak hanya menunjukkan rasa cinta terhadap seni dan budaya, tetapi juga berkontribusi dalam memperkuat identitas dan jati diri bangsa.(*)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img