MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Upaya meningkatkan karakter peserta didik dan pendidik, SMK Tunas Bangsa bergabung dengan keluarga besar RW 08 Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing Kota Malang ikut serta dalam kegiatan karnaval memperingati HUT ke-77 Kemerdekaan Indonesia pada Minggu (4/9) di lingkungan jalan Sebuku Kota Malang.
Pada kegiatan karnaval tersebut, SMK Tunas Bangsa berperan di garda depan sebagai pembuka acara karnaval serta pelaksana pemimpin upacara untuk kegiatan pemberangkatan peserta. “SMK Tunas Bangsa mengambil tema menampilkan keunggulan SMK Tunas Bangsa. Diantaranya ada Paskibra dengan menggunakan seragam lengkap pasukan, J dan jurusan yang ada di SMK Tunas Bangsa,” kata Kepala SMK Tunas Bangsa Endah Sri Wahyuni,S.Pd, Senin (12/9).
“Para siswa jurusan TKR (otomotif) membawa simbol peralatan bengkel, TKJ membawa laptop dan OTKP (Otomatisasi Perkantoran) membawa peralatan kantor ditambah dengan beberapa peserta didik menggunakan baju dari bahan daur ulang dan pakaian nasional,” sebut Endah.
Sedangkan rute yang dilalui karnaval meliputi seputar Jalan Sebuku, Perum Srikandi, Terusan Sulfat dan Jalan Sulfat. Keikutsertaan SMK Tunas Bangsa, kata Endah menambah komunikasi yang kuat antara pihak lembaga dan warga sekitar. “Hal ini juga melatih keberadaan peserta didik untuk lebih dekat dengan masyarakat sekitar lembaga dalam rangka menumbuh kembangkan karakter peserta didik yang lebih matang,” tegasnya.
Dijelaskan Endah, kegiatan karnaval tersebut sebagai penyambung kegiatan LDKS yang puncak pelaksanaannya pada 9-10 September 2022. Kegiatan LDKS tersebut diikuti sebanyak 18 peserta didik dari kelas 10 dan kelas 11, dengan tema ‘LDKS sebagai Pencetak Generasi Santun, Mandiri, Kreatif dan Berwawasan Pemuda Pancasila’.
Ketua Pelaksana LDKS Fabiola Irsalina Rahmadanti,S.Pd menjelaskan, pihaknya mengemas acara LDKS dengan sangat padat. Selain itu dengan melibatkan panitia dari kalangan guru. “Bekal pengetahuan berorganisasi diharapkan bisa menjembatani program OSIS yang disinergikan dengan program lembaga. Nantinya akan menumbuh kembangkan pola pikir yang kritis, kreatif dan inovatif. Serta termotivasi dan berkreasi dalam dunia pendidikan terutama dalam menghadapi era digitalisasi dan Industri 5.0,” ujar Fabiola. (ian/udi)