MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Sosok Wali Kota Batu Periode 2007-2017 Eddy Rumpoko yang telah berpulang pada Kamis (30/11) lalu memang sangat luar biasa. Khususnya dalam semua aspek pembangunan di Kota Wisata Batu. Hal itu diungkapkan Ketua Presidium Pokja Kota Batu, Andrek Prana.
Diceritakan Andrek, dirinya sudah empat puluh tahun lalu mengenal almarhum ER, sapaan akrab Eddy Rumpoko. Saat itu ER masih muda, tapi sudah menjadi pemimpin umum harian Suara Indonesia yang terbit di Kota Malang, menggantikan bapaknya Soegiyono yang dipercaya pemerintah pusat menjadi Wakil Gubernur di Irian Jaya.
“Memang semasa muda ER sudah punya bakat kepemimpinan dan kaya gagasan. Salah satunya aktif di Kota Malang sebagai penggerak olahraga bermotor dan tinju. ER selalu berpenampilan rapi, sampai terakhir juga seperti itu,” ungkap Andre kepada Malang Posco Media, Senin (4/12) kemarin.
Menurutnya, ciri khasnya tidak suka banyak bicara tapi lebih suka bekerja. Sama persis seperti bapaknya Ebes Soegiyono tidak banyak ngomong tapi lebih suka bergerak, bertindak dan berbuat. “Ada kesamaan anak dengan bapaknya, yakni suka melayani. Saya mengenang saat makan bersama Ebes tiba-tiba mengambilkan kita menu ayam goreng ditaruh di piring kita. Begitu juga Sam ER, kalau lagi makan bareng, gak segang-segan mengambilkan kita menu memasukan di piring kita,” kenangnya.
Mereka, lanjut Andrek, juga sama-sama ringan tangan. Bahkan saat ER di lapas masih sempat membantu orang kena covid agar bisa diterima rumah sakit. Saat itu RS lagi penuh pasien covid sedang menggila. Bapak anak itu sama-sama ringan tangan suka membantu dan menolong.
Begitu juga saat Pilkada Batu tahun 2007, ER berniat maju Pilkada dan mengajak Andrek bersama mas Yani ke Jakarta untuk menemui pengurus partai di sana. Sekian hari ibukota dirinya dan sam Yani lebih banyak diajak kuliner, berbagai restoran kita kunjungi.
“Mas ER memang paling seneng kuliner dengan temennya. Pilkada tahun 2007 berhasil ikut Pilkada dan menjadi Wali Kota Batu. Saat itu Andrek juga kandidat Pilkada. Tapi tetap bersahabat baik dengan almarhum,” tuturnya.
Bahkan saat Sam ER terpilih sebagai Wali Kota mereka sempat ngopi bareng. Hal itu menunjukkan bahwa pertemanan sudah jadi hobinya. Sehungga tidak heran kalau sahabatnya ada dimana mana dan menjadi orang yang dicintai temen-temannya.
Meski kesannya tidak mudah janji. Namun bagi Andrek, ER lebih banyak memberi. Sepertinya merasa lega kalau bisa membahagiakan sahabatnya. Begitu juga saat jadi Wali Kota Batu, juga tetap ringan tangan dan perhatian sekali.
“Begitu juga untuk gaya kepemimpinannya, Sam ER sangat kharismatik dan kaya gagasan sedikit. Itu dibuktikan dengan demi sedikit berhasil merubah Kota Batu. Yang awalnya lokasi tidak produktif menjadi lokasi yang menguntungkan buat Kota Batu,” tegasnya.
Lebih dari itu, menurut Andrek, ER adalah figurnya yang familier dalam memimpin sehingga berhasil meyakinkan investor. Muncul Lippo Plaza, Hotel Singhasari. Bahkan yang tadinya bangunan mangkrak tahunan menjadi hotel yang berkelas.
ER juga berhasil membangun perkantoran terbesar termegah di Jatim yaitu blok office Among Tani di Jalan Panglima Sudirman. Serta salah satu obsesinya yang lain adalah membangun kereta gantung atau cable car di Kota Batu. Apalagi, lanjut Andrek, ER punya jasa besar terhadap negara dan bangsa, khususnya kemajuan Kota Batu. Bahkan ER menyarankan adanya pembuatan buku sejarah perjuangan Pokja agar sejarahnya tidak hilang. Hingga akhirnya Pemkot menerbitkan buku Pokja Pendiri Kota Batu saat itu.
“Bagi saya Sam ER adalah figur yang sangat mencintai Kota dan masyarakat Batu. Saat sudah tidak menjabat Wali Kota, bahkan mondok di lapas, masih tetap memikirkan kemajuan Kota Batu lewat yayasan yang didirikannya Among Tani Foundation agar tetap berkiprah membangun Batu dengan berbagai kegiatan sosial budaya, ekonomi kreatif dan lainnya,” paparnya.
Terakhir, kecintaannya terhadap Kota Batu sangat menyentuh hati. Bahkan saat hari hari akhir, diungkap Andrek bahwa ER bilang ke istrinya Dewanti Rumpoko yang siap mendampingi sepanjang hidup. “Ma besok aku mau pulang ke Batu,” seperti yang disampaikan ke istri tercinta Dewanti. (eri/udi)