spot_img
Monday, January 20, 2025
spot_img

Mengolah Prestasi dari Racikan dan Rasa

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Cerita Barista Kopi Tak Sekadar Minuman

Pesta Kopi Mandiri Surabaya menjadi saksi bisu kompetisi seru dunia kopi, Tarung Tiga 2024 yang berlangsung pada 6-8 Desember 2024 di Pakuwon Mall ini diikuti oleh 54 peserta dari berbagai daerah. Salah satu nama yang mencuri perhatian adalah Amirudin Arief, seorang barista asal Kota Batu dengan pengalaman bertahun-tahun, yang berhasil meraih juara ketiga.

MALANG POSCO MEDIA– Ini bukan sekadar pencapaian. Namun kisah perjuangan dan kecintaan terhadap kopi yang telah ia jalani sejak lama.

Tarung Tiga 2024 Regional Surabaya  bukan sekadar lomba biasa. Kompetisi tersebut menguji kemampuan peserta dalam meracik kopi dengan metode yang beragam, menggabungkan rasa, aroma, dan seni menyeduh.

Dari 54 peserta yang bertanding, hanya tiga yang mendapatkan tempat di podium. Sekaligus tiket menuju kompetisi tingkat nasional di Jakarta pada tahun 2025.

Bagi Amir sapaan akrabnya, kesempatan emas itu datang dengan persiapan matang, termasuk memikirkan resep terbaik yang akan ia pertaruhkan di meja kompetisi.

“Awalnya tahun sebelumnya saya sudah berencana ikut di region Jakarta, tapi batal. Alhamdulillah tahun 2024 ada region Surabaya, jadi kesempatan itu tidak saya lewatkan,” cerita sang juara kepada Malang Posco Media, Selasa, (7/1) kemarin.

Berhasil naik podium di Tarung Tiga 2024 merupakan pencapaian besar bagi sang barista. Namun, ambisinya tidak berhenti di situ. Kompetisi di Jakarta sudah menanti, dan ia bertekad memberikan yang terbaik. Selain itu, ia juga ingin mengembangkan usaha kopi yang sedang dirintisnya, berbagi pengalaman, dan memperluas wawasan tentang dunia kopi.

“Saya bersyukur dan Alhamdulillah masih diberi kesempatan lagi untuk naik podium di event berbeda. Ini jadi motivasi untuk terus belajar dan berkembang,” katanya dengan senyum hangat.

Kecintaan sang barista pada kopi sudah dimulai sejak dulu, meski awalnya hanya sebatas menikmati kopi tubruk sederhana. Namun  segalanya berubah pada tahun 2016. Saat ia memutuskan keluar dari pekerjaannya di perusahaan dan terjun ke dunia food and beverage (F&B).

Menurutnya, belajar kopi tidak hanya soal rasa, tapi juga memahami karakter biji kopi, teknik seduh, hingga seni meracik. Perjalanan ini mengantarkannya menjadi seorang ahli dan menjadi inspirasi bagi komunitas kopi lokal.

“Dari situ, saya mulai mendalami kuliner dan kopi. Sampai hari ini, saya terus belajar,” ungkapnya.

Ketika ditanya tentang alat seduh favorit, ia menjawab dengan antusias bahwa semua alat seduh memiliki karakter yang berbeda seperti Aeropress dan V60.

Dua metode tersebut memang populer di kalangan penggemar kopi karena menghasilkan cita rasa yang kompleks dan berbeda. AeroPress dikenal dengan fleksibilitasnya, memungkinkan berbagai variasi resep. Sementara itu, V60, dengan teknik pour-over, memberikan kendali penuh atas hasil akhir seduhan.

Baginya, kedua metode ini tidak hanya menghasilkan rasa yang unik, tetapi juga memberikan pengalaman tersendiri dalam setiap prosesnya.

“Semua alat seduh punya rasa dan karakter yang berbeda. Tapi, saya pribadi lebih suka AeroPress dan V60,” katanya. 

Baginya, kopi bukan hanya minuman, melainkan seni dan gaya hidup. Dari proses pemilihan biji kopi terbaik, teknik penyeduhan, hingga penyajiannya, semua membutuhkan keahlian, dedikasi, dan cinta.

Keberhasilannya di Tarung Tiga 2024 membuktikan bahwa kopi memiliki kekuatan untuk menyatukan orang-orang dari latar belakang yang berbeda, sekaligus menjadi media ekspresi diri. Sebagai barista, ia tidak hanya menyeduh kopi tetapi juga membagikan cerita di balik setiap cangkir.

Dengan pencapaiannya ini, ia menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk berani bermimpi dan mengikuti passion.  Dunia kopi, dengan segala kompleksitasnya, adalah tempat di mana ia menemukan dirinya dan meraih prestasi.

Selain itu, perjalanan ke kompetisi Jakarta bukanlah akhir, melainkan awal dari babak baru yang lebih menantang. Sang barista kini terus mempersiapkan diri, menyempurnakan teknik, dan meracik strategi untuk bersaing dengan para ahli kopi lainnya.

Dengan semangat dan cinta pada kopi, ia melangkah mantap menuju panggung yang lebih besar, membawa harapan dan cita-cita untuk mengharumkan namanya di dunia kopi Indonesia.

“Saya yakin, selama kita terus belajar dan mencintai apa yang kita lakukan, hasil baik akan mengikuti,” tutupnya. (hud/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img