Malang Posco Media – Aremania dan seluruh warga Malang Raya pasti ingin mengulang momen tim Arema juara Indonesia Super League (ISL) 2009/2010. Itu adalah momen bersejarah bagi Singo Edan, selain raih gelar juara di era Galatama 1992/1993. Musim ini Liga 1 2022/2023, Arema FC mengusung target juara.
Hari ulang tahun ke-35 Arema, dengan slogan ‘Jiwa Jawara’ menjadi momentum untuk semakin menancapkan target juara Liga 1. Skuad Singo Edan juara musim 2009/2010 bisa menjadi motivasi untuk tim Arema FC musim 2022/2023.
Line Up Arema Juara ISL 2009/2010
(4-4-2) Kurnia Meiga; Benny Wahyudi, Pierre Njanka, Purwaka Yudhi, Zulkifli Syukur; Muhammad Ridhuan, Ahmad Bustomi, Esteban Guillen, M. Fachrudin; Roman Chmelo, Noh Alam Shah,
Pelatih: Robert Rene Alberts
11 Pertama terpilih berdasarkan jumlah penampilan di musim tersebut. Robert kerap menggunakan formasi 4-4-2, yang kerap dimodifikasi di laga menjadi 4-2-3-1 dengan jangkar permainan Esteban Guillen dan Ahmad Bustomi. Untuk serangan mengandalkan kecepatan dua sayap, M. Ridhuan dan M. Fachrudin ‘Si Goyang Gergaji’, kreator serangan bertumpu pada Roman Chmelo dan target man Noh Alam Shah.
Kiper: Kurnia Meiga pilihan utama karena tampilan cemerlangnya ketika menggantikan Markus Horison, yang akhirnya pindah ke Persib di putaran kedua.
Bek: Benny Wahyudi menempati posisi fullback kanan saat Zulkifli Syukur masih berposisi fullback kiri. Sedangkan Pierre Njanka yang memiliki pengalaman bermain di Piala Dunia bersama Timnas Kamerun, diandalkan sebagai bek tengah bersama Purwaka Yudhi Pratomo. Di musim ini, subtitution di posisi bek ditopang Hermawan, Waluyo dan Irfan Raditya.
Gelandang: Musim bersinarnya Ahmad Bustomi, yang menjadi pilihan utama berduet dengan gelandang asing Landry Poulangaye (putaran pertama) dan Esteban Guillen (putaran kedua). Di sektor sayap terdapat nama M. Ridhuan dan M. Fachrudin yang nyaris tak tergantikan.
Striker: Arema mengandalkan Noh Alam Shah di posisi striker, juga Roman Chmelo, yang turun sedikit di belakang Along.
Super Sub: Irfan Raditya tampil menonjol di kala absennya beberapa pemain di lini belakang. Arema juga memiliki Juan Revi Auriqto, Arek Malang yang tercatat 22 kali main, Ronny Firmansyah di sektor serangan bersama Rahmat Affandi. Di musim ini, Dendy Santoso mulai bersinar dengan catatan 19 penampilan di ISL dan menjadi subtitution yang bisa menempati posisi Ridhuan maupun Fachrudin.
Rekor-rekor Arema musim 2009/2010
Menang di kandang Bontang FC (dulu PKT Bontang) selama mengikuti kompetisi mulai dari era Galatama baru kali ini Arema mencuri 3 poin di Bontang.
Pendapatan tiket tertinggi di kandang dengan Rp 1.063.597.600 saat melawan Persema.
Rata-rata penonton terbanyak di Indonesia dan Asia Tenggara, serta Asia nomer ke-7 (28.770 penonton)
Kemenangan tandang atas Persiwa Wamena sebelumnya belum ada satu tim pun yang dapat meraih poin absolut di Wamena.
Kemenangan tandang terbanyak dengan 9 kali menang.
Best Eleven Arema FC 2022/2023
(4-4-1-1) Adilson Maringa; Rizky Dwi Febrianto, Sergio Silva, Bagas Adi Nugroho, Alfarizi; Dendi Santoso, Evan Dimas Darmono, Renshi Yamaguchi, Adam Alis Setyano; Gian Zola Nasrulloh; Abel Camada
Pelatih: Eduardo Almeida
11 pertama berdasarkan jumlah menit bermain dari musim lalu, ditambah tambal sulam yang dilakukan demi target juara musim ini.
Kiper: Adilson Maringa hampir dipastikan mengkavling pilihan utama, ditopang Teguh Amiruddin.
Belakang: Posisi ini nyaris tak berubah sejak musim lalu. Empat bek sejajar, Rizky Dwi di kanan, Sergio dan Bagas sebagai bek tengah dan Alfarizi di kiri merupakan pilihan utama.
Tengah: Renshi Yamaguchi mengisi slot dan absen ketika hukuman kartu atau cedera. Musim ini Jayus harus bersaing di tengah karena datangnya Evan Dimas, meskipun secara tipikal berbeda. Sementara, Dendi menempati pos winger kanan dan winger kiri dengan banyak pilihan dengan memaksimalkan Adam Alis Setyano sebagai pilihan untuk mendobrak pertahanan lawan dari menit awal.
Depan: Gian Zola tampil agak maju, sebagai kreator serangan tepat di belakang striker utama, Abel Camara yang memiliki pengalaman bermain di Liga 1 Portugal.
Super Sub: Arema FC memiliki banyak opsi menyerang, tergantung taktik Pelatih Eduardo Almeida. Apakah bermain dengan formasi favoritnya 4-4-2 yang dimodifikasi menjadi 4-4-1-1 atau tampil menyerang dengan 4-3-3 dan bermain dengan taktikal 3-5-2 ketika menurunkan empat gelandang yang kuat untuk menajamkan serangan. Di posisi gelandang, Arema memiliki opsi Jayus, Evan, M. Rafli dan Arkhan Fikri. Lalu Ilham Udin, Irsyad Maulana, Hamzah Titofani di sektor sayap dan Hanis Saghara serta Dedik di posisi striker.
Fun Fact:
• Arema langganan papan atas ketika satu kompetisi berlangsung di dua tahun berbeda. Juara di 2009/2010, runner up di 2010/2011.
Di 2013 Arema juga sebagai runner up, sebelum Liga Super 2014 yang kembali mengusung dua sistem dua wilayah. Namun di 2014, Arema juara grup di fase pertama dan runner up di fase kedua, sebelum akhirnya tersingkir ketika babak semifinal melawan Persib Bandung.
• Ketika satu kompetisi digelar dengan satu tahun yang sama, Arema justru tercecer ke papan tengah. Di luar 2016 yang finis sebagai runner up dalam turnamen berformat kompetisi penuh dalam 34 pertandingan, Arema FC finis di peringkat 9 di tahun 2017. Musim berikutnya (2018) berada di posisi 6 setelah terpuruk di zona merah sepanjang puraran pertama. Di 2019, tampil bagus di putaran pertama dengan rekor sembilan menang, dua seri dan enam kalah, babak belur di putaran kedua dengan torehan hanya empat kali menang, lima seri dan delapan kekalahan hingga hanya finis di posisi 9.
• Kembali bersaing di papan atas di 2021/2022 dan sempat membuat rekor tak terkalahkan dalam 23 pertandingan. Sempat di puncak klasemen sejak pekan 19, Arema FC mulai menurun sejak pekan 27 dan akhirnya finis di posisi 4 klasemen akhir.
Kata Mereka:
- Evan Dimas Darmono:
Pantang Bikin Kecewa
“Momen ulang tahun berangkat ke Bali (melawan Bali United) tentu memotivasi tersendiri bagi saya untuk berusaha memberikan yang terbaik, berusaha tidak mengecewakan. Hasil serahkan pada Tuhan, yang terpenting kerja keras dulu dalam lapangan.”
- Muhammad Rafli:
Rezeki Juara Liga
“HUT Arema pasti kami berharap semakin baik, semakin kompak. Aremania juga terus memberikan support Arema FC lebih baik. Kita sudah lama tidak juara liga, tentu berharap bisa memberikan yang terbaik dan rezeki bisa jadi juara.”
- Dendi Santoso:
Ulang Momen Juara
“Paling ingat ketika momen juara ISL 2009/2010 adalah ketika memastikan gelar di Pekanbaru. Waktu itu saya masih sangat muda dan bermain di Pekanbaru. Tentunya ingin mengulang momen seperti itu lagi. Semoga tahun ini Arema selalu dimudahkan dalam urusan apapun disetiap pertandingan sehingga bisa membanggakan suporter dan warga Malang.”
- Benny Wahyudi:
Kuncinya Harmonis
“Dulu, ketika awal Liga itu tidak ada prediksi bisa konsisten bagus sepanjang musim. Sebab, dari awal kan terlihat materi pemain yang tidak terlalu wah. Hanya saja kebersamaan tim sepanjang kompetisi itu sangat bagus yang menjadi kunci. Alhamdulillah, di musim ketiga bersama Arema saya bisa menjadi bagian pencatat sejarah. Tentu senang dan bangga. Saya berharap, sebagai mantan pemain tim Arema yang pernah juara, tim yangh sekarang selalu berprestasi dan menjadi kebanggaan Arek Malang. Kuncinya, ya hubungan yang harmonis dan saling mendukung satu sama lain, pasti tim akan semakin solid. Doa terbaik untuk Singo Edan.”
- Muhammad Ridhuan:
Aremania Senantiasa Siap Berpesta
“Yang saya ingat AREMANIA dan AREMANITA senantiasa siap berpesta di Stadion Kanjuruhan ketika Arema main. Musim itu,perjuangannya tidak gampang. Terutama setiap kali main Away. Diteror dan wasit pasti membela tuan rumah. Tetapi oleh karena kekompakan skuad Arema di lapangan maupun di luar lapangan dan planning yang diatur pelatih kepala, alhamdulillah kita Juara Liga 2009/2010.”
- Kurnia Meiga Hermansyah:
Jiwa Jawara untuk Arema
“Selamat kepada Arema FC yang baru saja jadi juara Piala Presiden di tahun 2022. Jiwa jawara saya untuk Arema. Saya mendoakan Arema FC juara Liga. Semoga Arema selalu menjadi kebanggaan Aremania. Salam satu jiwa”