spot_img
Monday, June 17, 2024
spot_img

Menitip Pesan Moral di  Lagu

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Menyampaikan pesan bisa melalui berbagai cara. Tidak dengan cara biasa, sebuah pesan penting justru terkadang lebih mudah diterima.

Hal ini yang disadari  salah satu musisi  Kota Malang, Mary Jona. Wanita bernama asli Yonanda Galuh Puspitasari ini hadir di blantika musik Indonesia dengan menyampaikan pesan-pesan sosial, lewat lagu-lagunya. Menurut Jona, sapaannya, cara ini lebih efektif karena sekaligus mengekspresikan minat seninya.

“Laguku itu lahir dari pengalaman hidup. Dari situ, aku bisa menyampaikan pesan, ngomong ke diriku sendiri dan ke orang banyak,” ujar Jona, warga Kepanjen, Kabupaten Malang ini.

Musisi yang kini tengah naik daun ini memang punya beberapa pengalaman hidup yang menjadi pelajaran hidupnya. Jona yang dibesarkan dari keluarga seniman ini semasa remajanya hampir sama seperti kebanyakan perempuan pada umumnya.

Tiap kali merasakan pengalaman asmara misalnya, ia selalu menuliskannya dalam sebuah tulisan. Begitu juga dengan persoalan-persoalan lain, ia terbiasa menulis sejak remaja. Kebiasaan ini menguntungkannya ketika menekuni hobinya, terutama saat membuat band ketika semasa sekolah.

“Sudah sering menulis lagu sejak zaman nge-band dulu. Waktu sekolah itu, nama bandnya Whisper, (genre) modern rock, di situ mulai bikin lagu. Karena sejak dulu memang suka nulis cerpen, puisi sampai lagu. Nulisnya lagu itu pun lebih ke diriku sendiri, apa yang aku rasakan,” beber alumnus SMAN 1 Sumberpucung ini.

Semasa nge-band inilah, bakat dan hobi Jona tersalurkan hingga semasa kuliahnya. Melalui band indie ini pula, Jona banyak merasakan suka duka. Salah satu yang ia rasa menjadi sebuah hambatan saat nge-band adalah masalah waktu.

Sebab, terus bertambahnya usia dan kesibukan, membuat waktu latihan dan kumpul makin susah. Akibatnya, waktu untuk nge-band pun berkurang drastis. Hiatus dari dunia musik sekitar sembilan tahun, lalu kembali bermusik pada tahun 2022, Jona akhirnya memutuskan untuk menjadi seorang solois.

“Nge-band itu susahnya menyatukan kesamaan dalam hal-hal musik seperti selera, pemikiran, kadang itu keinginannya sendiri-sendiri. Kalau solo, lebih enak karena hanya jalan sendiri kan, tidak perlu sering ngumpul. Lalu karena seniman banget jadi kayak waktu bikin lagu, itu sesuai mood-ku sendiri,” jelas dia.

Sejak saat itulah, Jona  serius menekuni dunia tarik suara. Ia langsung meluncurkan lagu-lagu, dari hasil pengalaman-pengalaman dirinya. Misalnya seperti single Moonlight, Swing, Metafisika, Afirmasi, hingga terbaru Arketipe.

Jona mengusung aliran Pop untuk karir solonya ini. Musiknya dipengaruhi banyak musisi seperti Tantri Kotak, Anggun, Tata Janeta hingga Nicky Astria.  Lagu-lagu Jona ini disebutnya mengusung tema ‘Mental Health’. Tema ini menjadi isu sosial yang juga dihasilkan dari pengalamannya.

“Misalnya seperti lagu Afirmasi. Itu sarana untuk aku ngomong ke diriku sendiri sekaligus ke orang lain. Pesannya adalah dengan laguku ini bisa mencegah untuk tidak sampai terjadi bunuh diri,” beber wanita kelahiran Januari 1992 ini.

“Ini berdasar pengalamanku dulu, masalah sosial lah. Pernah dikecewakan. Kok aku sudah berbuat maksimal, aku sudah berbuat baik untuk orang, sudah berkorban tapi tetap dianggap mengecewakan. Ini sarana untuk memeluk diri sendiri, menghargai diri sendiri. Jadi ini juga menyikapi tingginya angka bunuh diri beberapa waktu ini,” sambungnya.

Bahkan tidak banyak yang tahu, pembuatan lagu Afirmasi ini juga menguras energi dan waktu yang ekstra. Jona menyebut, mulai dari pembuatan lirik, penyusunan musik hingga proses rekaman, dilalui dengan tidak mudah.

“Aku harus menyiapkan mental untuk menyusun lagu itu. Waktu itu bahkan aku lagi ‘down-downnya’, aku menyiapkan mental saja sampai dua Minggu khawatir tidak kuat menjalani rekaman. Proses rekaman lagu ini sampai dua bulan, padahal biasanya sebulan saja bisa,” ungkap Jona.

Di awal karir Solonya, Jona mengungkapkan tidak pernah pilih pilih panggung. Bahkan panggung setingkat kelurahan pun ia ladeni. “Aku mengangkat mental health itu juga masuk di festival rakyat dan komunitas, seperti di kelurahan. Harapanku, laguku itu bisa masuk mulai grassroot sampai atas,” tegasnya. Selain itu, Jona juga kini banyak manggung di sejumlah daerah, seperti Malang Raya, Surabaya hingga Bali. Saat ini, Jona tengah menyiapkan lagu ketujuh untuk masuk dalam album trilogi bertajuk Afirmasi.  “Semoga secepatnya bisa terwujud,” harap Jona yang juga Program Manajer Actschool Malang ini. (ian/van)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img