Influencer adalah istilah yang saat ini tidak asing lagi di telinga masyarakat, khususnya dalam dunia digital. Influencer adalah seorang dengan jumlah followers atau pengikut banyak, yang memiliki pengaruh besar kepada audience.
Hariyanti & Wirapraja (2018) mendefinisikan influencer adalah seseorang atau figur dalam media sosial yang memiliki jumlah pengikut yang banyak atau signifikan, dan hal yang mereka sampaikan dapat mempengaruhi perilaku dari pengikutnya.
Digital influence adalah kemampuan untuk mempengaruhi, merubah opini, dan perilaku secara online. Sederhananya, arti influencer adalah mereka yang memiliki pengaruh di sosial media. Dewasa ini, pengaruh influencer semakin meluas, tidak hanya dalam dunia marketing saja, namun lebih jauh kepada keterlibatan mereka sebagai aktor kunci baru dalam sistem politik di era digital.
Dalam masyarakat konvensional, orang yang berpengaruh dalam kehidupan sosial masyarakat adalah tokoh masyarakat. Tokoh masyarakat merupakan seseorang yang mempunyai pengaruh besar karena peranannya yang penting dalam struktur sosial masyarakat. Oleh karena itu, tokoh masyarakat begitu dihormati di lingkungan masyarakat.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1987 tentang Protokol, dinyatakan bahwa Tokoh Masyarakat adalah “seseorang yang karena kedudukan sosialnya menerima kehormatan dari masyarakat dan/ atau pemerintah.” Kedudukan yang diperoleh tokoh masyarakat ini, bisa karena pengetahuannya, kebijaksanaan budi pekertinya, dan kesuksesannya dalam menjalani kehidupan di masyarakat.
Kebijaksanaan dan pengetahuan yang dimiliki tokoh masyarakat biasanya menjadi panutan bagi orang-orang yang sesuai dengan bidangnya masing-masing. Keberadaan tokoh masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pengendali sosial dalam masyarakat. Selain berperan sebagai penjaga dan penegak nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat, tokoh masyarakat juga berperan dalam memecahkan berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat.
Jenis Influencer dapat dikategorikan berdasarkan pada aspek jumlah followers (pengikut) dan jenis media yang digunakan. Berdasarkan jumlah followersnya maka dapat dikategorikan menjadi tiga jenis influencer. Pertama, Influencer Mikro adalah seseorang yang memiliki jumlah followers sekitar 10 ribu orang, atau bahkan di bawah itu. Influencer mikro efektif digunakan untuk promosi produk. Kekuatan influencer mikro adalah keterikatan (engagement) dengan followersnya. Dengan memahami followersnya, seorang influencer mikro mampu membuat konten yang lebih relevan dengan followersnya.
Kedua, Influencer Makro adalah influencer yang memiliki lebih dari 100 ribu followers. Biasanya, influencer makro adalah seorang yang dikenal luas, walaupun belum seterkenal kalangan selebritis. Dengan jumlah followersnya, influencer makro berpotensial untuk mempromosikan produk ke lebih banyak orang. Selain itu, dengan menggunakan influencer makro bisa membuat produk atau brand akan terlihat eksklusif.
Ketiga, Influencer Premium adalah top influencer dengan jumlah followers paling banyak. Influencer premium adalah influencer yang memiliki jutaan followers. Jangkauan pesan dari influencer premium sangat luas.
Sedangkan berdasarkan Media yang digunakannya, maka jenis-jenis influencer itu meliputi: Pertama, Selebgram (Selebritis Instagram) adalah public figure yang menggunakan media sosial Instagram sebagai media promosi produk. Selebgram akan memanfaatkan kepopuleran mereka untuk melakukan promosi atas kerja sama dengan brand dari suatu perusahaan.
Kedua, YouTuber adalah orang yang mengunggah video ke YouTube tentang suatu informasi, termasuk informasi produk. Peran YouTuber cukup signifikan, karena lebih dari 90 persen pengguna internet mengenal produk baru melalui YouTube. Bekerja sama dengan YouTuber yang memiliki pengikut yang banyak, tentu akan berpotensi menarik perhatian masyarakat pada produk.
Ketiga, Blogger adalah seorang yang memiliki dan mengelola sebuah Blog. Tidak sedikit blog yang digunakan untuk melakukan review tentang suatu produk dengan berbagai fokus reviewnya. Ketika Blogger merekomendasikan suatu produk, tentu akan menarik pembacanya untuk mencoba produk tersebut.
Influencer sebagai Komunikator
Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata- kata) dengan tujuan untuk membentuk perilaku orang- orang lainnya (khalayak). Influencer adalah seorang komunikator.
Dalam proses komunikasi, komunikator adalah orang/ pihak yang bertindak sebagai pengirim/ penyampai pesan dalam proses komunikasi. Dengan kata lain, komunikator merupakan seseorang atau sekelompok orang yang berinisiatif untuk menjadi sumber pesan dalam sebuah proses komunikasi.
Pesan adalah produk utama komunikasi. Pesan berupa lambang-lambang yang menjalankan ide/ gagasan, sikap, perasaan, praktik, atau tindakan. Bisa berbentuk kata-kata tertulis, lisan, gambar-gambar, angka-angka, benda-benda, gerak-gerik atau tingkah laku dan berbagai bentuk tanda-tanda lainnya.
Tujuan berkomunikasi untuk mengubah sikap, pendapat, perilaku, dan sosial. Komunikasi dapat merubah sikap, pendapat, dan perilaku seseorang hingga sosial masyarakat seseorang sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh pemberi informasi. Sehingga pada hakikatnya, komunikasi bertujuan menyampaikan suatu informasi yang dapat dimengerti oleh orang lain.
Informasi tersebut kemudian diharapkan menghasilkan umpan balik berupa perubahan positif dari si penerima informasi. Terdapat empat fungsi dari komunikasi, yakni: Pertama, Menyampaikan informasi. Komunikasi memungkinkan manusia menyampaikan informasi. Misalnya ilmu pengetahuan yang disampaikan lewat buku, berita yang disampaikan lewat televisi, hingga informasi pribadi yang disampaikan lewat media sosial.
Kedua, Mendidik. Manusia tumbuh menjadi pribadi yang baik karena didikan yang disampaikan lewat komunikasi. Saat bayi, ibu akan berkomunikasi dengan anaknya sehingga anak tersebut paham akan bahasa. Pendidikan melalui komunikasi berlanjut ke sekolah, perguruan tinggi, hingga kehidupan masyarakat.
Ketiga, Menghibur. Komunikasi dapat menjadi alat untuk menghibur seseorang. Misalnya penyampaian rasa simpati ketika seseorang bersedih, buku motivasi yang menghibur, acara televisi yang menyenangkan, juga musik dengan lirik penyemangat, semua merupakan bentuk komunikasi. Keempat, Memengaruhi. Komunikasi dapat memengaruhi tindakan dan pemikiran seseorang sehingga lahirlah peribahasa tak kenal maka tak sayang. Peristiwa mengenal dilakukan dengan komunikasi. Contoh lainnya adalah sosialisasi kesadaran lingkungan yaitu bentuk komunikasi yang memengaruhi orang lain untuk peduli pada lingkungan.
Jadilan Influencer Bijak
Dalam waktu dekat ini, terdapat momentum yang dapat mempertegas peran penting influencer dalam sistem politik. Memasuki situasi tahun politik menjelang Pemilu 2024 di Indonesia, para influencer tampaknya akan menjadi sasaran elit politik untuk menjadi agen-agen komunikatornya. Hajatan politik di masa pandemi ini seharusnya akan semakin memperlihatkan peranan influencer dalam membangun gagasan dan membuat kontribusi. Influencer diharapkan sebagai aktor yang dapat menyuarakan kepentingan masyarakat yang berupa support and demands dengan tanpa tendensi apapun selain sebagai penyampai aspirasi masyarakat yang netral.
Influencer dapat menjadi jembatan komunikasi bagi pemerintah kepada masyarakat untuk membahasakan ulang program-program dan agenda-agenda pemerintahan menjadi lebih mudah diterima dan lebih segar. Maka, marilah menjadi influencer yang bijak di tahun politik.(*)